Home / Rumah Tangga / Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta / Bab 1 Menantu yang Tak Diinginkan

Share

Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta
Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta
Author: Noona Y

Bab 1 Menantu yang Tak Diinginkan

Author: Noona Y
last update Last Updated: 2025-04-10 12:18:34

Plak!

Suara tamparan yang keras menggema di ruang makan. Adelia tersungkur di lantai marmer putih dengan corak berwarna abu-abu yang elegan.

Adelia mendongakkan kepala, menatap Ibu Mertuanya. Sambil memegangi pipi kiri yang memerah, ia bertanya, "Ma, kenapa Mamaー"

Ibu MertuanyaーDevina Widyantara, menyela, "Apa?! Kamu mau tahu, kenapa saya menampar kamu?!"

Kedua mata Devina memancarkan kilatan emosi yang tidak tertahankan. Lalu, ia menunjuk anak bungsunya yang sedang terbatuk-batuk.

"Lihat Samuel!" seru Devina.

Tatapan Adelia tertuju pada suaminyaーSamuel Widyantara. Ia langsung mengerti duduk perkaranya.

Setelah memuntahkan telur rebus, Samuel terbatuk-batuk. Ia sudah minum air hangat untuk meredakan batuknya. Namun, rasa mualnya tidak hilang juga. Belum lagi, tenggorokannya terasa gatal dan panas sangat mengganggunya.

Adelia benar-benar telah membuat kesalahan yang fatal!

Devina menarik rambut panjang bergelombang Adelia. "Kenapa telur rebusnya tidak matang, hah?!"

Dengan tatapan memohon, Adelia berkata, "Ma, tolong lepaskan rambutku! Ini ... sakit, Ma."

Tidak puas dengan tindakannya, Devina langsung mendorong tubuh Adelia hingga kepalanya menghantam guci keramik. Seketika, guci tersebut jatuh dan pecah.

"Aaarrghh!" Adelia berteriak.

Adelia merasakan darah segar mengalir dari pelipisnya. Namun, Devina tidak memedulikannya.

Devina kembali berteriak, "Kenapa kamu bodoh sekali, Adel?! Kamu kan tahu, Samuel tidak bisa makan makanan berbau amis?!"

Sejak menikah, Adelia tinggal di rumah mertua di kawasan elit Jakarta, perumahan Bukit Hijau. Setiap pagi, ia bangun lebih awal daripada siapapun. Ia menyiapkan sarapan, mencuci piring, mencuci pakaian hingga membersihkan kandang hewan peliharaan keluarga suaminya.

Saat Devina masih berteriak karena marah, Kakak iparnya berkata, "Bagus kamu, Adel! Gara-gara kamu, guci mahalku pecah! Kamu tahu? Aku membelinya di acara lelang dengan harga fantastis."

Kakak ipar berdiri. Ia berjalan menuju Adelia dan langsung menamparnya.

Plak!

"Aku tidak mau tahu, kamu harus ganti seharga Rp 25 juta," kata Kakak ipar.

Meskipun semua orang di ruang makan tahu, bukan Adelia yang memecahkan guci. Namun, mereka seolah-olah buta. Tidak ada satupun yang memihaknya.

"Kak Selly bukan aku yang memecahkanー"

Merasa posisinya tidak aman, Devina kembali menyela, "Adel, kamu menuduh saya?! Kalau bukan karena kamu berulah, saya tidak akan marah sama kamu!"

Sejak Adelia datang di rumah ini, tidak ada seorang pun anggota keluarga Widyantara yang mengakui statusnya sebagai Istri sah Samuel. Bahkan para pelayan enggan menyapa Adelia, apalagi menghormatinya.

Siapa Adelia?

Ia hanyalah seorang perempuan miskin yang terpaksa dinikahi Samuel. Tubuh Adelia kurus seperti seseorang yang mengalami gizi buruk, dan tidak wangi. Wajahnya tidak begitu cantik, dan nilai akademiknya biasa-biasa saja. Ia hanya lulusan SMA yang tidak terkenal.

Jadi, tidak ada yang bisa dibanggakan memiliki Istri seperti Adelia.

Sedangkan Samuel?

Ia adalah seorang anak kesayangan keluarga Widyantara yang terhormat di kota Jakarta Selatan, Samuel lulusan luar negeri. Selain tampan dan cemerlang di bidang bisnis, di masa depan, Samuel akan menjadi pewaris perusahaan ayahnya bernama Portwidy Holdings.

Di mata orang lain, perbedaan mereka berdua bagaikan langit dan bumi!

Sungguh ironi, bukan?

Devina berseru, "Bagaimana bisa kamu menjadi menantu di rumah ini?! Sungguh tidak pantas kamu berada di sini!"

Adelia menatap Samuel. Adelia berharap, hati Samuel luluh dan berinisiatif membelanya. Pandangan semua orang beralih pada Samuel.

Samuel berdiri. Kedua mata Adelia berbinar, mengira Samuel akan mendekati dan membelanya.

Namun detik berikutnya, harapan Adelia pupus berganti dengan kekecewaan yang dalam. Entah sudah berapa ratus kali ia terlalu berharap pada suami seperti Samuel!

Kakak ipar berteriak, "Samuel, kamu mau ke mana?!"

Samuel melambaikan tangan sambil melangkah meninggalkan ruang makan.

Samuel berkata dengan cuek, "Nafsu makan ku sudah hilang. Kalian didik saja dia!"

Adelia terdiam. Air mata Adelia hampir terjatuh, tetapi ia mencoba menahannya. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan keluarga mertuanya.

Selama hampir setahun, Adelia sudah terbiasa mendapatkan perlakuan buruk seperti ini. Bukan hanya dari Samuel, tetapi juga dari keluarga suaminya.

Apa yang bisa diharapkan dari Suami dingin dan tidak berperasaan seperti Samuel?

"Dasar perempuan miskin, tidak berguna!" hardik Devina, penuh kebencian.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 103 Hari pernikahan Selly

    “Diam sedikit, Kak. Alisnya hampir sempurna,” kata Amelia. Wajahnya penuh konsentrasi seperti seniman di depan kanvas mahal. Tangannya bergerak hati-hati memegang spidol dan pensil alis.Adelia melirik pantulan cermin besar yang dikelilingi cahaya lampu bundar. “Kamu cocok buka salon, Amel. Sumpah, muka Kakak jadi beda banget. Glowing parah kayak artis.”Amelia terkekeh, tapi tetap fokus menyempurnakan garis halus di atas mata kakaknya. “Gak sia-sia kan aku belajar makeup dari YouTube dan latihan tiap malam.”Adelia mendesah pelan, “Padahal Mas Samuel udah nawarin kita pakai MUA profesional di Bali, Biar kamu nggak repot-repot begini dari subuh.”“Sayang ilmunya, Kak,” balas Amelia sambil tersenyum bangga. “Lagipula, ini momen yang pas buat coba-coba. Sekalian ngetes skill make up aku,”“Ooh...” Adelia mengerutkan keningnya. “Jadi Kakak ini... dijadikan bahan percobaan ya, ceritanya?”Amelia menahan tawa. “Tenang aja. Percobaan kali ini sukses besar. Kakak jadi kayak bridesmaid Korea.

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 102

    "Ah...ha...." Adelia merintih, tubuhnya terus diguncang kencang dari belakang, Selesai menembak sekali, Samuel mengubah posisi, ia membalikkan tubuh istrinya, tepat di bawahnya, lalu kembali menguasainya lagi.Ciumannya turun perlahan ke bibir. Lembut pada awalnya, namun segera berubah menjadi lebih dalam—penuh hasrat tak tertahankan, Adelia membalas dengan lumatan-lumatan kecil, pelukan dan genggamannya menguat. "Aahh..." Kali ini Adelia men d esah lebih kencang, saat benda tumpul milik suaminya kembali masuk, rasanya penuh dan sesak dibawah sana. "Oh, sayang.... Milikmu sempit, buat aku ketagihan." e r an g Samuel, terus menggerakkan pinggulnya dengan kecepatan turbo. Dan semburan hangat kembali meluncur memenuhi rahim sang Istri. Setelah mencapai puncak kepuasan, mereka berbaring bersama, saling berpelukan di atas ranjang yang basah. Irama nafas mereka menjadi satu, dalam keintiman yang hangat, setelah melakukan hubungan yang penuh gairah. Samuel tersenyum riang, "Aku akan me

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 101 Pertengkaran Pasutri

    Saat Adelia hendak masuk ke dalam rumah, pengasuhnya datang menghampiri dengan senyum ramah. “Saya bantu, Buk.”Adelia mengangguk, sedikit lelah. “Iya, tolong bantu taruh Isabella di kamarnya, ya.”Pengasuh itu mengangguk sigap, lalu mengambil stroller dengan hati-hati. “Baik, Buk. Isabella pasti capek setelah jalan-jalan.”Adelia tersenyum lega, merasa terbantu. “Terima kasih ya.”Begitu masuk rumah, Adelia langsung melangkah ke arah lemari es di dekat bar dan meneguk air dingin penuh dahaga.Tiba-tiba, suara Samuel memecah keheningan. “Tumben, kok lama perginya...”Adelia hampir menyemburkan air dari mulutnya karena terkejut mendengar suara Samuel.Ia cepat-cepat menutup mulut dan menoleh, matanya berbinar malu. “Aduh, kamu bener-bener bikin aku kaget, Mas!”Samuel cuma tertawa, senang melihat reaksi lucu Istrinya. Lalu ia menghampiri Adelia, mengambil selembar tisu dari meja, dengan lembut mengelap sisa air di sudut mulutnya.Adelia menatapnya dengan mata berbinar, sedikit tersipu.

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 100 Kakak ipar yang Ramah

    Satrio menyesap cappuccino-nya pelan, lalu menatap Adelia yang tampak ragu membuka percakapan. “Kamu kelihatan tegang. Aku bikin kamu nggak nyaman, ya?”Mereka berdua duduk berhadapan—Satrio mengajak Adelia ke sebuah Cafe di Mall, supaya bisa ngobrol santai dengan adik ipar yang baru ia kenal.Adelia menggeleng, tersenyum kaku. “Bu-bukan... hanya jarang ada yang ngajak ngobrol kayak gini. Apalagi dari keluarga Samuel.”Satrio tertawa pelan. “Wajar sih. Namaku di keluarga ini memang sudah terlanjur buruk. Tapi aku pulang ke Indonesia bukan untuk cari masalah, kok. Aku cuma kangen sama keluarga... dan sekalian pengin kenal lebih dekat sama adik iparku juga.”Adelia terdiam sejenak, menunduk. “Aku bukan siapa-siapa, Kak. Cuma perempuan biasa yang tamatan SMA, kebetulan saja bisa menikah sama Samuel dan jadi ibu untuk Isabella.”Satrio menggeleng pelan, lalu menatap Adelia dengan nada santai. “Aku nggak peduli kamu lulusan mana, Del. Waktu di Jerman, banyak temanku juga bukan dari perguru

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 99 Bertemu dengan Kakak Ipar

    "Huwaa!!" tangis Isabella pecah seketika. Suaranya nyaring, memenuhi ruangan klinik. Ia meringkuk di pelukan Adelia, tubuh kecilnya masih gemetar setelah disuntik imunisasi."Huhuhu... Akit, Mama!" rengeknya pilu, air mata membanjiri pipi bulatnya, bercampur dengan ingus yang meleleh tanpa henti.Adelia mengusap lembut punggung putrinya, "Tahan, sayang... sakitnya cuma sebentar kok. Setelah ini kita beli es krim favoritmu, ya," ujarnya pelan, menenangkan, sesekali mengecup kepala Isabella yang masih terisak.Dokter tersenyum hangat sambil menuliskan catatan di buku medisnya. "Kondisinya sangat baik, Bu Adelia. Berat badan dan tinggi badan Isabella sudah di atas rata-rata usianya. Tumbuh kembangnya juga sangat bagus."Adelia mengangguk lega, meski tangis Isabella masih terdengar lirih di pelukannya. Mendengar dokter menyatakan Isabella tumbuh sehat dan lebih dari cukup untuk anak seusianya membuat hatinya terasa hangat. Terlebih karena ia tahu—Isabella bukan anak kandungnya.“Yuk, kita

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 98 Kenalan sama Kakak Ipar

    Satrio menatap Adelia beberapa detik lebih lama dari seharusnya, membuat suasana mendadak berbeda. Sorot matanya dalam, seolah ingin membaca isi hati perempuan di hadapannya."Jujur... kamu tuh jauh lebih cantik dari yang aku lihat di foto pernikahan Samuel.”Adelia menoleh, sedikit terkejut dengan tatapan itu. “Maksudnya…?”Satrio menyandarkan siku di meja, menatap Adelia dengan ekspresi yang tak bisa ditebak—antara heran, kagum, dan… mungkin sedikit terluka.“Jujur… kamu tuh jauh lebih cantik dari yang aku lihat di foto pernikahan Samuel.”Adelia sontak menoleh, sedikit terkejut. “Maksudnya…?”Satrio mengangkat alisnya sambil tersenyum miring. “Aku ini kakak suamimu. Masa gak tahu foto pernikahan adiknya sendiri? Mama dulu sering nunjukin sambil bilang, ‘Kasihan adikmu Samuel… terpaksa nikah sama gadis kampung.’Adelia menunduk pelan, ada semburat merah di pipinya—bukan karena pujian, tapi karena luka lama yang disentil kembali.Satrio melanjutkan, suaranya tetap tenang namun kali i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status