Share

Bab 17

“Mia? Ada apa, Mi?” tanyaku. Pandanganku lurus ke arah sepupuku yang sudah berdiri di ambang pintu.

“Mau ngundang, Mbak sama Mas Reza. Malam ini bakda Isya, mau ngadain syukuran rumah.”

Dia tersenyum lebar, lalu berjalan masuk ke dalam kamar dan mengedarkan pandangan. Lalu berjalan ke arah lemari kayu jati dan mengetuk-ngetuk daun pintunya.

“Oh, jadi ini perabotan yang bikin heboh warga sekampung itu, Mbak? Ini kemarin aku juga habis ganti perabotan, persis banget kayak gini.” Mia tersenyum sambil menoleh ke arahku. Entah kenapa, aku merasakan jika tatapannya itu seolah bicara. Aku juga punya lemari kayak gini, bukan kamu saja.

“Oh, ya?”

“Huum, Mbak. Barang-barang lamaku sudah dikeluarin juga. Ya, sudah waktunya ganti. Meja riasnya juga kayak gini, dipannya juga sama. Rupanya selera kita masih sama,” kekehnya.

Aku termangu. Apa maksudnya? Selera kita masih sama? Jangan bilang kalau dia juga diam-diam mau mengganti Mas Sandi dengan Mas Reza? Duh, makin takut aku kalau jati diri Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
kamu itu udah jd istrinya jadi kewajiban mu jg belum kau penuhi
goodnovel comment avatar
Ifatun Ifatun
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status