Share

Kecelakaan

Bab 96

Regan menyerah. Dia mengikuti langkah ustadz Rasyid menuju tempat wudhu. Lelaki setengah tua itu begitu sabar mengajarkan cara berwudhu dan shalat.

Setelah menunaikan shalat magrib, Regan pun meninggalkan musalla itu. Sebenarnya ia masih ingin berbicara lebih banyak dengan ustadz Rasyid, tetapi ia harus meneruskan perjalanannya.

Perjalanannya masih jauh. Sembari mengontrol laju mobilnya, Regan melirik arloji. Ah, kemungkinan ia akan sampai di panti asuhan setelah pukul sembilan malam. Tak apalah. Belum terlalu larut malam juga.

Mobil yang di kendarainya sudah masuk ke jalan yang berkelok dengan barisan pohon-pohon karet dan sawit di pinggir jalan kanan kirinya. Tujuannya sudah dekat. Dadanya semakin berdebar, apalagi jika mengingat semua percakapannya dengan ustadz Rasyid barusan.

Kata-kata ustadz Rasyid memang benar. Pernikahan adalah solusi. Masalahnya, apakah gadis itu bersedia menikah muda? Apakah Axel merestuinya menikahi putrinya secepat ini?

Bukan hanya dia, Axel pun j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status