Share

Awal pertemuan

Setelah makan malam Citra pun pamit untuk beristirahat, hari ini ia merasa tubuhnya sangat lelah.

"Yah, bu. Citra ke kamar dulu ya."

"Iya nak, kamu hari ini kelihatannya capek banget ya?"

"Emm.. iya bu lumayan deh pekerjaan hari ini." jawabnya berbohong, ia tak ingin Sekar dan Danu mengetahui kejadian di mana Citra sempat pingsan.

"Ya sudah kamu istirahat,ayah sama ibu juga sebentar lagi mau tidur."

"Iya yah."

Citra berjalan menuju kamar tidurnya, ia sampai lupa belum mengecek ponselnya sedari tadi.

"Hape ku di mana ya? Aduh lupa deh."

Citra mencari ponselnya di atas meja namun tak ditemukan, akhirnya ia membuka tasnya dan menemukan ponselnya di sana.

"Huh ternyata masih di tas."

"Ehh.. kok banyak banget chat, telfon juga lagi."

Citra langsung mengecek beberapa pesan yang ia terima, pesan itu ternyata dari Regan dan beberapa teman kantornya.

Citra pun menelfon Regan, gadis itu ingin menanyakan mengapa Regan sempat menelfonnya tadi.

πŸ“±: "Hallo."

πŸ“±: "Hallo Re, maaf tadi gue lagi makan malam ada apa telfon?"

πŸ“±: "Oh iya gak apa-apa, gue cuma mau mastiin keadaan lo baik-baik aja."

πŸ“±: "Jangan khawatir Re, gue baik-baik aja kok."

πŸ“±: "Syukurlah kalau emang lo baik-baik aja, besok lo masuk?"

πŸ“±: "Masuk dong!"

πŸ“±: "Mmm.. Cit besok pulang dari kantor mau gak jalan-jalan dulu? Pulangnya gue antar kok."

πŸ“±: "Besok ya?"

πŸ“±: "Iya, tapi kalo lo gak bisa gak apa-apa mungkin next time aja."

πŸ“±: "Gue bisa kok."

πŸ“±: "Serius nih?"

πŸ“±: "Serius Regan, emang lo mau ajak

gue jalan-jalan kemana sih?"

πŸ“±: "Ada deh pokoknya."

πŸ“±: "Main rahasiaan nih jadinya?"

πŸ“±: "Biar lo penasaran Cit, haha."

πŸ“±: "Dasar lo mah gitu."

πŸ“±: "Nanti juga lo suka, udah istirahat gih ini udah malem."

πŸ“±: "Iya, lo juga ya."

Citra mematikan sambungan telfonnya, ia menaruh benda pipih itu di atas meja dan merebahkan tubuhnya.

Perlahan-lahan matanya pun terpejam dan tertidur.

***

Beberapa hari ini Danu sengaja mengantar dan menjemput Citra, hal itu ia lakukan karna tak ingin anak gadisnya itu kelelahan karna terlalu lama menunggu taxi online.

Seperti pagi ini pria dan Citra sudah berada di depan kantor Pioneer Grup, Citra pun berpamitan kepada ayahnya itu dan berpesan agar tidak usah menjemputnya.

"Yah, Citra masuk dulu ya. Ayah hati-hati jangan ngebut."

"Iya, Nak kamu juga ya."

"Oh iya, nanti pulangnya jangan jemput Citra."

"Ada apa memangnya?"

"Citra mau pergi sama temen kantor yah, nanti pulangnya sama mereka."

"Ooo begitu.. oke deh selamat bekerja sayang."

"Oke bos!"

Citra turun dari mobilnya, sebelum ia masuk ke dalam Citra menunggu hingga akhirnya mobil Danu hilang dari pandangannya.

Setelah itu ia langsung masuk ke dalam kantor, tak lupa senyuman manisnya selalu menghiasi wajah cantik Citra.

"Pagi mba Citra, sudah baikkan kah?" tanya OB yang bernama Daus.

"Pagi juga mas Daus, alhamdulillah sudah mas."

"Alhamdulillah kalau begitu Mba, mau saya buatkan teh hangat?" tanya Daus menawarkan diri.

"Boleh deh mas, tapi gulanya dikit aja yah."

"Siap, tunggu sebentar ya mba."

"Oke mas!"

Tak berselang lama, Daus datang dengan membawa nampan berisi secangkir teh hangat untuk Citra.

"Mba Citra, ini teh nya sudah siap."

"Makasih ya mas Daus." ucap Citra.

"Sama-sama mba, kalau butuh apa-apa saya ada di Pantry." jawab Daus memberitahu.

"Oke deh mas."

Setelah membuatkan teh untuk Citra, Daus pun melanjutkan kembali pekerjaannya itu.

Sedangkan Citra ia mulai mengecek beberapa surat masuk di komputernya, sambil sesekali menyeruput teh itu.

"Rasanya pas." gumam Citra.

****

Hari ini beberapa acara kantor berjalan dengan lancar, setelah makan siang Citra di tugaskan oleh Regina untuk menemaninya bertemu Client di luar kantor.

Saat ini mereka sedang berada di sebuah Cafe yang tak terlalu jauh dari kantor mereka.

"Mba, Citra izin ke toilet bentar boleh gak?" tanya Citra sambil berbisik.

"Ya boleh dong, udah sana nanti kamu ngompol lagi."

Ledek Regina membuat mereka berdua pun tersenyum jahil.

Citra menggenggam dompetnya, ia berjalan menuju toilet cafe yang berada di belakang dapur.

Tanpa di sadari Citra asik melihat ponselnya, ia pun tak sengaja menabrak seorang pria.

Dukk..!

"Eh sorry, sorry saya gak sengaja." ucap Citra memandang ke arah pria itu.

Tatapan mata mereka pun saling bertemu, beberapa detik kemudian Citra memutuskan kontak mata dengan pria itu.

"Mas maaf ya saya gak sengaja."

"Iya, gak apa-apa mba saya juga yang salah terlalu terburu-buru." jawab pria itu.

"Ya udah saya permisi ya mas sekali lagi saya minta maaf."

Dengan tersenyum Citra pun segera berlalu meninggalkan pria itu.

"Cewek manis!" gumam pria itu kemudian melangkahkan kakinya menuju kursinya.

Setelah selesai Citra segera kembali ke meja nya, di mana Regina pun sudah menunggunya.

"Mba maaf lama."

"Santai aja Citra,oh iya Mba mau tanya sesuatu boleh sama kamu?"

"Boleh mba, apa?"

"Tapi kamu jangan marah ya?"

"Kenapa Citra harus marah?"

"Iya takut aja, oke gini! Mba mau tanya kamu itu sama Regan punya hubungan yang spesial?"

"Maksudnya apa kalian memang pacaran?"

"Kita gak pacaran kok mba, kita cuma sebatas temen kerja aja."

"Kamu yakin Cit?"

"Iya, Citra yakin memang kita gak punya hubungan yang spesial."

"Kok bisa ya?"

"Emang kenapa mba?"

"Enggak, aku tuh heran aja sama kalian berdua tiap hari kalo di liat makin deket aja kirain udah jadian."

"Soalnya Regan juga kayaknya perhatian banget sama kamu, apa lagi pas kamu pingsan kemarin Regan yang paling panik dia khawatir sama kondisi kamu 

"Yang bener mba?"

"Bener masa mba bohong sih sama kamu."

"Terus emangnya kemarin tuh gimana sih?"

Sambil menunggu Client, Regina pun bercerita saat di mana Citra jatuh pingsan.

Ia memberitahukan Citra bahwa Regan lah yang paling pertama menolong Citra, dia juga yang sudah membawa Citra ke klinik kantor.

"Jadi gitu Cit ceritanya."

"Regan baik banget ya mba, aku jadi ngerasa gak enak deh rasanya aku merepotkan dia terus." kata Citra.

"Ah kamu jangan bilang begitu, sesama manusia kan harus saling tolong menolong." jelas Regina.

Tak lama Client yang mereka tunggu pun datang, setelah beramah tamah Meeting untuk membahas masalah kerja sama lahan pun di mulai.

Sesekali Citra pun ikut berbicara mencoba menjelaskan tentang proyek yang akan mereka tanda tangani berdua.

Meeting hari ini pun hanya memakan waktu satu jam, setelah usai Regina dan Citra pun segera kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang lainnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status