Share

Bab 66

Pintu terus di gedor, aku tak berani membukanya.

“Anggita, ini Ibu, Nak.”

Itu suara Bu Inem, aku menghela napas lega. Segera kubuka kunci dan membuka pintunya. Bu Inem langsung memelukku. Aku yang merasa punya Ibu di sini ikut terharu akan kebaikan Bu Inem.

“Maaf, ya. Ibu tiba-tiba memelukmu, Ibu kuatir sama kamu dan bayimu. Anakmu gimana? Sehat aja

kan?” tanya Bu Inem.

Aku mengangguk pelan.

“Bu, Makasih banyak ya! Tanpa bantuan Ibu, mungkin aku masih di rumah itu, Makasih juga buat semua barang-barang ini.” Aku memandang sekeliling ruang yang sudah terisi berbagai macam barang, walaupun sederhana tapi lumayanlah daripada kosong.

“Ah, itu Ibu nggak beli, kok. Barang lama, daripada disimpan di gudang Cuma dimakan rayap,

mending buat kamu aja,” kata Bu Inem.

“Ceritakan gimana akhirnya kami bisa keluar dari rumah itu?” tanyanya lagi.

Aku pun segera menceritakan semuanya, dari awal hingga kejadian di kolam renang tadi. Bu Inem sampai menangis mendengarnya. Ia tak pernah membayangkan hidup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status