Share

16. Kunjungan Klan Zhao

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-02 08:28:36

Beberapa saat kemudian, setelah merencanakan langkah selanjutnya, Feng Longwei memutuskan untuk mengisi perutnya. Ia berjalan pergi menuju dapur di kediamannya—Paviliun Bulu Ilahi. Langkahnya ringan, penuh energi.

Namun, saat ia sampai di ambang pintu dapur yang reyot, ia dihadapkan pada kenyataan yang sudah ia ketahui: tak ada satupun pelayan. Dapur itu kosong, dingin, dan sunyi.

Feng Longwei menghela napas berat, merasakan betapa sunyinya tempat itu. Ia adalah satu-satunya penghuni Paviliun Bulu Ilahi yang sederhana dan lusuh ini.

Tak ada pelayan, apalagi penjaga. Sejak mendiang ibunya meninggal bertahun-tahun yang lalu, dan statusnya sebagai pangeran yang tidak diinginkan semakin jelas, Kaisar dan keluarga kekaisaran lainnya seolah melupakannya. Paviliun ini telah menjadi tempat pengasingannya, sebuah rumah sekaligus penjara yang sunyi.

Tapi kesunyian ini bukan masalah besar baginya lagi. Ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini semenjak ibunya meninggal.

Bertahun-tahun hidup dalam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   78. Terobosan

    Dua hari telah berlalu dalam keheningan. Feng Longwei menutup diri di kediamannya. Ia tahu bahwa waktu adalah harta yang paling berharga bagi seorang Martial Immortal—dan ia tak boleh menyia-nyiakannya.Di dalam kamar sederhana yang dindingnya terbuat dari kayu berwarna gelap, Feng Longwei duduk bersila di atas tikar jerami. Pakaian bagian atasnya telah dilepaskan, memperlihatkan tubuh yang tidak terlalu berotot besar, namun terlihat padat dan kuat. Keringat deras mengalir dari pelipis, jatuh menetes ke lantai kayu, membentuk noda-noda kecil yang berkilau diterpa cahaya lentera.Ruangan itu seakan dipenuhi hawa panas yang menyesakkan, seperti tungku api yang baru saja dinyalakan. Aura yang keluar dari tubuh Feng Longwei berdenyut, terkadang membakar udara hingga terasa panas, lalu berubah menjadi hembusan dingin yang menusuk, membawa sensasi angin kencang.Tiba-tiba suara sistem yang hanya bisa ia dengar bergema di telinganya.[Sirkulasi Qi Elemen Api dan Angin telah mencapai terobosa

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   77. Ketenangan Terganggu

    Setinggi apa pun status yang dimiliki seseorang, tak ada artinya di dalam Sekte Pedang Langit. Sekte itu menjunjung satu hukum yang tak tertulis namun mengikat seluruh muridnya: hanya kekuatanlah yang menentukan siapa yang layak dihormati. Gelar, darah bangsawan, atau hubungan dengan keluarga besar tidak lebih dari sekadar hiasan tanpa nilai. Hal itu pula yang kini dialami oleh Feng Liang, Pangeran Ketiga Dinasti Yan. Meskipun ia dibesarkan di istana, ditemani gemerlap emas dan kekuasaan, begitu ia melangkahkan kaki ke gerbang sekte, semua gelar itu lenyap seperti debu tertiup angin. Ia hanyalah murid baru pelataran luar, sama seperti ribuan murid lain yang ingin menggapai puncak. Di halaman kediamannya, cahaya bulan purnama memantul di permukaan cangkir giok berisi teh harum. Feng Liang duduk bersila dengan sikap tenang, matanya tajam bagaikan elang yang tengah mengintai mangsa. Ia baru saja menelan seteguk teh, lalu meletakkan kembali cangkir itu di meja di hadapannya. Di depanny

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   76. Buta Akan Kebenaran

    Zhao Linlin hanya terdiam, bibirnya bergetar menahan amarah. Gadis yang biasanya percaya diri itu kini kehilangan kata-kata. Ia ingin menyangkal, namun Tetua Huyan Li sendiri malah membenarkan perkataan Feng Longwei, membuat kesempatannya untuk menjatuhkan pemuda itu hilang seketika.Feng Longwei kemudian menangkupkan tangan hormat pada Huyan Li. “Tetua, aku mohon maaf jika tindakanku barusan terlihat tidak sopan. Aku hanya ingin menemukan sebanyak mungkin hal yang berguna untuk kultivasiku. Cara yang kulakukan mungkin tidak lazim, tapi hasilnya nyata. Jika Tetua menganggapku salah, aku siap menerima hukuman.”Seketika ruangan kembali sunyi. Murid-murid yang sebelumnya mencemooh kini mulai goyah. Tidak ada yang berani menertawakan lagi, karena bukti kehebatan yang ditunjukkan Feng Longwei terlalu jelas untuk disangkal.Tetua Huyan Li menatapnya lama. Akhirnya ia menghela napas berat.“Feng Longwei,” ucapnya dengan nada lebih tenang, “kau memang berbeda dengan rumor yang beredar. Banya

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   75. Menghindari Masalah Dengan Omong Kosong

    Senyum tipis di wajah Feng Longwei membuat suasana kian menegang. Para murid yang tadinya merasa berada di atas angin, kini justru merasakan sesuatu yang aneh—seolah senyum itu bukan kepura-puraan, melainkan tanda keyakinan yang tidak bisa mereka mengerti.Tetua Huyan Li menatap lebih dalam, mencoba membaca maksud tersembunyi dari pemuda itu.“Feng Longwei, jangan menganggap remeh perpustakaan ini,” ucap Huyan Li dengan suara berat. “Setiap kitab di sini adalah hasil darah dan keringat para tetua. Menghormati ilmu pengetahuan sama artinya dengan menghormati sekte. Jika kau hanya ingin main-main, aku sendiri yang akan mengusirmu keluar.”Suara tetua itu bergema memenuhi ruangan. Beberapa murid mengangguk puas, wajah mereka penuh kepuasan seperti baru saja memenangkan pertempuran tanpa mengangkat pedang. Zhao Linlin bahkan menyilangkan tangan di dada, bibirnya terangkat mengejek.Namun Feng Longwei tidak terburu-buru menjawab. Ia menghela napas pelan, lalu menangkupkan tangan hormat.“K

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   74. Tuduhan

    Feng Longwei berhenti sejenak, tubuhnya sedikit goyah. Bulir-bulir keringat mengalir di pelipisnya. Ia mengusap dahi, napasnya agak berat, tapi senyuman tipis menghiasi wajahnya.“Sudah sebanyak ini… tak heran tubuhku terasa lelah. Ternyata menyalin setiap kitab memang menguras kekuatan mental,” gumamnya lirih.Meski sedikit letih, ada kepuasan tersendiri yang menyalakan semangatnya. Jika murid lain butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami hanya satu atau dua kitab, ia telah menyimpan ratusan dalam benaknya hanya dalam waktu singkat. Ini adalah kekuatan yang kelak akan menjadi fondasi besar dalam perjalanan kultivasinya.Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sebuah suara nyaring tiba-tiba menggema dari arah belakang, menusuk telinganya bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.“Ini dia orangnya, Tetua! Aku melihat dia datang hanya untuk membolak-balik kitab tanpa tahu isinya! Tingkahnya benar-benar seperti orang gila dan mengganggu semua murid di sini!”Suara itu milik Zhao

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   73. Menyalin Kitab

    Mata Feng Longwei menyipit. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari kitab itu. Energi samar seolah merambat dari balik sampul, meski nyaris tak terdeteksi oleh siapapun.Tangannya terulur, meraih kitab itu dengan hati-hati. Saat ia menyentuhnya, seberkas cahaya tipis mengalir ke telapak tangannya. Sesuatu bergetar di dalam dantian, sistem dalam tubuhnya tiba-tiba merespons.[Ditemukan: Kitab Seni Pedang Lima Elemen. Tingkat: Tak diketahui][Apakah ingin menyerap pemahaman dari kitab tersebut?]Jantung Feng Longwei berdetak cepat, tapi wajahnya tetap datar. Ia tidak ingin menarik perhatian murid lain.‘Kitab dengan tingkat yang tak diketahui? Bagaimana bisa ada hal yang seperti ini? Selain itu, sistem sendiri tiba-tiba menunjukkan respon yang baru pertama kali kulihat,’ batinnya.Ia membuka kitab itu perlahan, berpura-pura membaca seperti murid biasa. Namun dalam pikirannya, ia sudah memberi jawaban.“Ya.”Seketika potongan informasi baru melesat ke dalam benaknya. Gerakan dari jurus p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status