Share

17. Simbol Persatuan Abadi

Author: Murlox
last update Huling Na-update: 2025-08-03 11:09:52

Kaisar tahu betul betapa pentingnya hubungan dengan klan Zhao. Klan tersebut, yang berlokasi strategis di Dataran Tengah, merupakan salah satu klan terkuat, dan yang lebih penting lagi, mereka adalah salah satu dari pilar utama Sekte Pedang Langit, sebuah entitas yang tidak dapat diremehkan bahkan oleh kekuatan militer sebesar Dinasti Yan.

Meskipun Dinasti Yan memiliki pasukan yang besar dan kuat, Sekte Pedang Langit memiliki kultivator-kultivator yang kekuatannya bisa mengubah jalannya peperangan hanya dengan kehadiran mereka.

Selain itu, Feng Zhuqu juga mengerti betapa vitalnya aliansi mereka dengan klan Zhao, khususnya dengan Sekte Pedang Langit, karena menjadi alasan mengapa Dinasti Barat tak kunjung berani menginvasi Dataran Tengah secara langsung.

—Dinasti Barat, sebuah kekuatan militer agresif, terletak jauh di barat laut Benua Agung, terpisah oleh medan Seribu Pegunungan yang terjal dan hamparan gurun yang tandus.

Sementara Sekte Pedang Langit terletak di utara Dataran Teng
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   24. Keputusan Tak Terduga II

    Bisikan-bisikan yang tadinya penuh spekulasi, kini dipenuhi keterkejutan. Bahkan para pejabat penting kekaisaran yang terbiasa dengan kebijakan mendadak sang Kaisar justru dibuat heran dan tak percaya."A-apa aku tak salah dengar?" bisik seorang pejabat, wajahnya tertegun. "Kenapa malah Pangeran Keenam? Pangeran yang tidak berguna itu? Aku rasa telingaku sepertinya bermasalah sehingga salah mendengar ucapan Kaisar.""Itu adalah aib bagi Klan Zhao!" bisik yang lainnya, dengan nada yang penuh simpati sekaligus penghinaan. "Menikahkan putri kepala klan dengan pangeran sampah… bagaiaman bisa terjadi?"Namun, Zhao Qinhua, yang jelas tak menerima keputusan itu, langsung membantah, meskipun suaranya terdengar bergetar karena emosi. "Y-yang Mulia," tanyanya, suaranya sedikit melengking dan tidak lagi lembut seperti sebelumnya, "apakah aku tidak salah dengar ucapan Anda? Anda secara pribadi memilih Pangeran Keenam sebagai calon suami saya?" Ia menekan kata 'Pangeran Keenam' seolah nama itu ad

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   23. Keputusan Tak Terduga

    Setelah keributan kecil yang melibatkan kedua pangeran itu mereda, suasana di aula perjamuan kembali hening, namun kini diliputi ketegangan yang lebih besar. Mata semua orang menatap penuh arti ke arah singgasana, menantikan keputusan akhir dari Kaisar terkait pernikahan aliansi dengan klan Zhao. Bisikan rendah kembali bergema, namun kali ini tentang spekulasi siapa di antara para pangeran yang akan dipilih.Di tengah bisikan-bisikan itu, Kasim Li, dengan suaranya yang tenang dan jelas, melangkah maju untuk melanjutkan dekrit Kaisar. "Keputusan Kaisar adalah apa yang telah diperhitungkan secara matang, dan kami harap semua orang dari klan Zhao menerima keputusan ini dengan bijak sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian yang dibuat oleh Kaisar terdahulu dengan leluhur klan Zhao." Ia berhenti sejenak, semua orang di aula, termasuk Zhao Changan dan putrinya—Zhao Qinhua, menahan napas, menantikan kelanjutan ucapannya.Kasim Li kemudian membentangkan sebuah gulungan perkamen tua yang te

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   22. Di Antara Para Pangeran

    "A-apa!? A-aku tak mungkin salah melihatnya…" kata Feng Tianyun, suaranya tercekat, ekspresinya dipenuhi kebingungan yang dibuat-buat. Ia tak hanya terkejut melihat respons Feng Longwei yang begitu santai dan mengintimidasi, namun juga gentar dengan perubahan aura yang terpancar dari dirinya. Jawaban santai namun jelas Feng Longwei, telah membuat dirinya seperti dibungkam. Tapi memang benar, pelayan itulah yang menjatuhkan supnya, bukan Feng Longwei."Diam! Kalian mengganggu ketenangan jamuan ini! Bersihkan semuanya! Dan bawa pelayan itu untuk dihukum! Istana kekaisaran tak akan mentolerir kecerobohan sekecil apa pun!" seru Kaisar Feng Zhuqu, suaranya tegas dan penuh otoritas. Matanya yang tajam melirik dingin ke arah Feng Tianyun, yang terlihat begitu menyedihkan. Seketika, kericuhan kecil itu mereda dalam sekejap. Pelayan-pelayan lain bergegas membersihkan kekacauan, sementara pelayan wanita yang tersandung itu, yang kini pucat pasi dan gemetar, segera diseret keluar oleh pengawal

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   21. Apakah Anda Bodoh?

    Suasana di aula perjamuan istana kekaisaran, yang tadinya dipenuhi bisikan cemoohan dan tatapan meremehkan terhadap Feng Longwei, tiba-tiba berubah. Seorang pelayan wanita, mengenakan seragam khas pelayan istana kekaisaran, berjalan anggun di antara meja-meja. Ia membawa sebuah nampan perak berisi beragam hidangan lezat, termasuk semangkuk sup yang mengepulkan asap, aromanya memenuhi udara. Wajahnya menunjukkan kepanikan kecil, seolah ia terlambat dari jadwal yang telah ditentukan.Tepat saat ia mencapai jarak satu meter di samping meja Feng Longwei, yang duduk tenang di kursinya, sesuatu yang tak terduga terjadi. Kaki pelayan itu tersandung entah pada apa—mungkin lipatan karpet yang tidak rata, atau mungkin tersandung kakinya sendiri. Tubuhnya terhuyung ke depan secara dramatis, keseimbangannya hilang. Nampan perak itu, bersama dengan semua hidangan di atasnya, terlempar ke udara. Semangkuk sup panas yang mengepul itu melayang di udara, targetnya jelas—tepat ke arah Feng Longwei

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   20. Jamuan II

    Bisikan-bisikan rendah mulai mencelos dari bibir para tamu, menyebar seperti gelombang di antara kerumunan jamuan."Pangeran Keenam? Bukankah dia ini adalah pangeran sampah tak berguna seperti yang dirumorkan? Aku tak menyangka dia berani datang ke perjamuan penting ini." bisik seorang anggota klan Zhao, seorang pria paruh baya dengan cambang abu-abu, melirik ke arah pemuda yang baru saja datang dengan tatapan jijik. "Hmm? Untuk seorang pangeran, pakaiannya terlalu sederhana dan lusuh. Benar-benar seperti sampah tak berguna," bisik yang lainnya. Matanya menyiratkan penghinaan. Bisikan-bisikan itu, meskipun rendah, cukup keras untuk mencapai telinga Feng Longwei, yang indranya kini jauh lebih tajam. Namun, ia tak menunjukkan reaksi apa pun, ekspresinya tetap tenang dan acuh tak acuh.Kaisar Feng Zhuqu, walau mendengar bisikan-bisikan aneh tentang Feng Longwei, ia hanya diam tanpa mengatakan apa pun. Tatapannya datar ke arah Feng Longwei yang baru saja menunjukkan rasa hormat dan kin

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   19. Jamuan

    Malam tiba, menyelimuti ibu kota Dinasti Yan dengan selubung remang-remang yang dihiasi ribuan lampion yang mulai berpendar di sepanjang jalan kota. Aroma dupa harum bercampur dengan semilir angin malam yang dingin. Di Paviliun Bulu Ilahi, Feng Longwei sedang merenung, ketika sebuah panggilan tak terduga datang.Kali ini, para pengawal istana yang datang menjemputnya tampak ragu-ragu dan berhati-hati. Tidak ada lagi sikap kasar, apalagi sorotan mata merendahkan. Hanya dua pengawal yang sama, yang sebelumnya telah merasakan betapa kokohnya tubuh Feng Longwei, berdiri di depan pintu Paviliun, membungkuk hormat lebih dalam dari yang seharusnya mereka lakukan kepada seorang pangeran yang dianggap sampah."Pangeran Keenam, Yang Mulia Kaisar memanggil Anda untuk hadir di aula jamuan istana," kata salah satu pengawal, suaranya sopan dan hati-hati.'Jamuan di aula istana?' bisik Feng Longwei dalam hati, seolah kata-kata itu memicu ingatan yang terkubur dalam-dalam. Matanya sedikit menyipit

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status