Share

2. Mati?

Lei Xiayu memejamkan matanya saat perlahan tubuhnya jatuh ke dalam sebuah jurang setelah beradu serangan terakhir dengan Luo Dafeng. Sebenarnya Lei Xiayu sudah memenangkan pertarungan, tapi saat dia hendak membunuh musuh bebuyutannya itu tiba-tiba ada sesuatu menembus dadanya.

Lei Xiayu tidak sempat melihat wajah sosok yang menghujamkan pedang itu padanya karena pandangannya perlahan menjadi kabur. Dia hanya merasakan tubuhnya di tendang ke arah jurang yang tak jauh dari lokasi pertempuran.

Lei Xiayu membuka matanya kembali karena sudah begitu lama dia terjatuh namun nyawanya tak kunjung berakhir juga. Meskipun jurang ini sangat dalam, dengan waktu yang selama itu dia habiskan maka seharusnya sudah menyentuh dasar permukaan. Jadi, Lei Xiayu ingin memeriksa yang sebenarnya terjadi.

Ia begitu terkejut saat membuka mata dan mendapati dirinya sedang berdiri di atas padang yang begitu luas. Kemudian Lei Xiayu mengingat sesuatu, karena dia merasa pernah mengunjungi tempat ini.

"Tidak salah lagi, bukankah ini lautan kesadaranku sendiri?" Lei Xiayu bergumam pelan.

Disaat dia sedang kebingungan dan mencoba mencerna situasi yang terjadi padanya sekarang, tiba-tiba saja ada sebuah suara yang membuatnya meningkatkan kewaspadaan.

"Tidak perlu khawatir, tuan muda. Aku tidak memiliki niat jahat." Ketika Lei Xiayu meneruskan pandangannya ke arah sumber suara, dia mendapati suara itu berasal dari sebuah gulungan kertas yang melayang di udara dan memancarkan cahaya keemasan itu.

Lei Xiayu mengingat gulungan kertas ini adalah harta warisan yang dia dapatkan beberapa tahun lalu, saat menjelajahi reruntuhan kuno.

"Kau yang bicara padaku?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan.

"Benar, tuan muda." jawab gulungan kertas tersebut sebelum memperkenalkan dirinya, "Namaku Bai Juan, senang bertemu denganmu."

Lei Xiayu masih mencoba mencerna situasi di hadapannya, bagaimanapun ini adalah kali pertama dia menemui hal semacam ini jadi belum terbiasa.

"Tuan muda, tujuanku menemui anda adalah untuk membantumu."

Suasana seketika hening mendadak, karena Lei Xiayu sedang larut dalam pikirannya sendiri. Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

Selang beberapa menit barulah dia bersuara, "Memangnya apa yang bisa kau lakukan untukku?"

Bai Juan segera mengutarakan keinginannya. Sederhananya dia akan membantu Lei Xiayu untuk hidup kembali dengan metode reinkarnasi yang tentu saja membuat pria itu terkejut bukan main.

"Apa kau bilang? Kau ingin menghidupkanku kembali? Jadi aku benar-benar sudah mati?" Lei Xiayu mengajukan beragam pertanyaan.

"Benar, tuan muda. Senjata yang menembus tubuh anda sebelumnya adalah salah satu pusaka dewa yang memiliki kekuatan sangat dahsyat."

Lei Xiayu mencoba mengingat kembali saat ada seseorang yang tiba-tiba menusuknya dari belakang ketika dia sudah berhasil mengalahkan Luo Dafeng. Dia tidak sempat melihat mukanya, namun kalau mereka bertemu lagi, pasti Lei Xiayu bisa mengenalinya sekali lihat sebab dendamnya teramat dalam.

"Jadi, apakah tuan muda bersedia?"

Lei Xiayu kembali mempertimbangkannya dengan matang, mengingat ini mungkin cara terakhir yang bisa dia lakukan untuk kembali hidup, jadi dia menerimanya. "Baik, aku setuju."

Bersamaan dengan itu, Bai Juan segera mengelilingi tubuh Lei Xiayu yang seketika memancarkan cahaya berwarna keemasan. Kemudian sajak-sajak kuno kembali muncul dan membungkus tubuh pria itu.

"Tuan, anda akan bereinkarnasi ke tubuh seseorang, tapi…" belum sempat Bai Juan menyelesaikan perkataannya, Lei Xiayu sudah menghilang dari tempat itu.

"Ah, sepertinya aku membuat masalah besar." gumam kecil Bai Juan.

***

Entah sudah berapa kali Lei Xiayu mengutuk keras Bai Juan hari ini. Dia memang setuju untuk bereinkarnasi kembali, tapi tidak menyangka akan bersemayam di tubuh seorang manusia fana yang tidak memiliki basis kultivasi.

Kehidupan lamanya Lei Xiayu adalah seorang pertapa, yang merupakan tingkat lanjut dalam dunia kultivasi berasal dari alam langit, yangmana seseorang dalam tingkat ini akan selangkah lagi menuju alam dewa. Namun sekarang dia harus berakhir di tubuh pemuda biasa yang seumuran tujuh belas tahunan.

Bukan hanya tidak memiliki basis kultivasi, namun dantian pemuda ini juga sudah rusak yang membuatnya akan menjadi manusia biasa selamanya.

Dantian sendiri adalah sebuah lautan qi yang merupakan wadah seseorang kultivator untuk menyerap energi alam. Dengan mengumpulkan qi ke dalam dantian inilah seseorang akan resmi menjadi kultivator, perjalanan menuju keabadian.

"Bai Juan, keluar kau!" Lei Xiayu menjerit dalam pikirannya sendiri untuk berkomunikasi dengan Bai Juan.

Setelah Lei Xiayu mengutuk beberapa kali lagi, barulah Bai Juan menampakkan diri. "Maaf tuan, aku tidak sengaja." Bai Juan menjadi ketakutan.

"Kau bilang tidak sengaja? Bukankah ini terlalu disengaja?!" Lei Xiayu benar-benar murka. "Oh aku tahu sekarang, kau ingin membalas dendam padaku, bukan? Sebab itulah kau mengirimku ke manusia yang tidak berguna ini?"

"Bu… bukan itu, tuan." Bai Juan benar-benar merasa bersalah. Sebelumnya dia terlambat memberitahu bahwa teknik reinkarnasi yang digunakannya tidak bisa membantu untuk memilih wadah baru tubuh Lei Xiayu, melainkan mengikuti kehendaknya sendiri.

"Oh, jadi maksudmu aku sendiri yang mau bersemayam di tubuh pemuda sampah ini? Kau benar-benar pandai berdalih ya?" Lei Xiayu menjadi geram. Andai saja dia bisa pergi ke lautan kesadarannya sekarang, maka dia sudah pasti membakar Bai Juan menjadi abu.

Sebelumnya Lei Xiayu sudah mendapatkan ingatan tentang tubuh yang menjadi tempatnya bersemayam ini. Dia adalah seorang pemuda berusia tujuh belas tahunan, memiliki nama yang sama dengannya, Lei Xiayu.

Lei Xiayu ini berasal dari keluarga Lei, salah satu keluarga kultivator yang ada di kota kecil bernama Kota Zhengzhou. Semasa kecil, Lei Xiayu sudah diasingkan oleh keluarganya karena dianggap sebagai manusia sampah sebab memiliki dantian yang rusak.

Namun sebenarnya kerusakan dantiannya itu bukan secara kebetulan, melainkan disebabkan oleh anggota keluarga Lei lainnya yang tidak ingin melihat Lei Xiayu berkembang sebab saat baru lahir Lei Xiayu digadang-gadang akan menjadi kultivator berbakat di masa depan.

Saat ini kondisinya sangat buruk, bukan hanya diasingkan, Lei Xiayu juga dipenjara di tahanan keluarga dengan diikat menggunakan rantai yang memiliki kekuatan qi. Jadi, Lei Xiayu tidak akan mungkin bisa melepaskan belenggu di tubuhnya itu.

"Tuan muda, sebaiknya anda jangan marah dulu. Aku merasakan ada lonjakan kekuatan besar dalam tubuh pemuda ini. Sebaiknya tuan muda menyatukan diri dengan tubuhnya, aku yakin anda tidak akan menyesal." Bai Juan mencoba membujuk Lei Xiayu agar menerima takdirnya sekarang.

"Hm, bilang saja kalau kau tidak ingin bertanggung jawab. Lihat saja nanti, aku akan memukulmu dengan keras!" Mau tidak mau Lei Xiayu harus menyatukan dirinya dengan tubuh pemuda itu.

Proses itu tidak berlangsung lama, kini dalam tubuh pemuda itu terdapat ingatan dirinya sendiri dan juga pertapa Lei Xiayu yang sudah mulai menyatu. Ini juga menjadi babak awal dari perjalanan hidup pertapa Lei Xiayu yang baru dengan identitas baru pula.

Kemudian tak berselang lama Lei Xiayu mendengar sebuah langkah kaki dari arah luar.

"Hei, manusia sampah. Cepat makan ini, jangan sampai dirimu mati kelaparan."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
Awal yg menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status