Lei Xiayu memejamkan matanya saat perlahan tubuhnya jatuh ke dalam sebuah jurang setelah beradu serangan terakhir dengan Luo Dafeng. Sebenarnya Lei Xiayu sudah memenangkan pertarungan, tapi saat dia hendak membunuh musuh bebuyutannya itu tiba-tiba ada sesuatu menembus dadanya.
Lei Xiayu tidak sempat melihat wajah sosok yang menghujamkan pedang itu padanya karena pandangannya perlahan menjadi kabur. Dia hanya merasakan tubuhnya di tendang ke arah jurang yang tak jauh dari lokasi pertempuran.Lei Xiayu membuka matanya kembali karena sudah begitu lama dia terjatuh namun nyawanya tak kunjung berakhir juga. Meskipun jurang ini sangat dalam, dengan waktu yang selama itu dia habiskan maka seharusnya sudah menyentuh dasar permukaan. Jadi, Lei Xiayu ingin memeriksa yang sebenarnya terjadi.Ia begitu terkejut saat membuka mata dan mendapati dirinya sedang berdiri di atas padang yang begitu luas. Kemudian Lei Xiayu mengingat sesuatu, karena dia merasa pernah mengunjungi tempat ini."Tidak salah lagi, bukankah ini lautan kesadaranku sendiri?" Lei Xiayu bergumam pelan.Disaat dia sedang kebingungan dan mencoba mencerna situasi yang terjadi padanya sekarang, tiba-tiba saja ada sebuah suara yang membuatnya meningkatkan kewaspadaan."Tidak perlu khawatir, tuan muda. Aku tidak memiliki niat jahat." Ketika Lei Xiayu meneruskan pandangannya ke arah sumber suara, dia mendapati suara itu berasal dari sebuah gulungan kertas yang melayang di udara dan memancarkan cahaya keemasan itu.Lei Xiayu mengingat gulungan kertas ini adalah harta warisan yang dia dapatkan beberapa tahun lalu, saat menjelajahi reruntuhan kuno."Kau yang bicara padaku?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan."Benar, tuan muda." jawab gulungan kertas tersebut sebelum memperkenalkan dirinya, "Namaku Bai Juan, senang bertemu denganmu."Lei Xiayu masih mencoba mencerna situasi di hadapannya, bagaimanapun ini adalah kali pertama dia menemui hal semacam ini jadi belum terbiasa."Tuan muda, tujuanku menemui anda adalah untuk membantumu."Suasana seketika hening mendadak, karena Lei Xiayu sedang larut dalam pikirannya sendiri. Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalanya.Selang beberapa menit barulah dia bersuara, "Memangnya apa yang bisa kau lakukan untukku?"Bai Juan segera mengutarakan keinginannya. Sederhananya dia akan membantu Lei Xiayu untuk hidup kembali dengan metode reinkarnasi yang tentu saja membuat pria itu terkejut bukan main."Apa kau bilang? Kau ingin menghidupkanku kembali? Jadi aku benar-benar sudah mati?" Lei Xiayu mengajukan beragam pertanyaan."Benar, tuan muda. Senjata yang menembus tubuh anda sebelumnya adalah salah satu pusaka dewa yang memiliki kekuatan sangat dahsyat."Lei Xiayu mencoba mengingat kembali saat ada seseorang yang tiba-tiba menusuknya dari belakang ketika dia sudah berhasil mengalahkan Luo Dafeng. Dia tidak sempat melihat mukanya, namun kalau mereka bertemu lagi, pasti Lei Xiayu bisa mengenalinya sekali lihat sebab dendamnya teramat dalam."Jadi, apakah tuan muda bersedia?"Lei Xiayu kembali mempertimbangkannya dengan matang, mengingat ini mungkin cara terakhir yang bisa dia lakukan untuk kembali hidup, jadi dia menerimanya. "Baik, aku setuju."Bersamaan dengan itu, Bai Juan segera mengelilingi tubuh Lei Xiayu yang seketika memancarkan cahaya berwarna keemasan. Kemudian sajak-sajak kuno kembali muncul dan membungkus tubuh pria itu."Tuan, anda akan bereinkarnasi ke tubuh seseorang, tapi…" belum sempat Bai Juan menyelesaikan perkataannya, Lei Xiayu sudah menghilang dari tempat itu."Ah, sepertinya aku membuat masalah besar." gumam kecil Bai Juan.***Entah sudah berapa kali Lei Xiayu mengutuk keras Bai Juan hari ini. Dia memang setuju untuk bereinkarnasi kembali, tapi tidak menyangka akan bersemayam di tubuh seorang manusia fana yang tidak memiliki basis kultivasi.Kehidupan lamanya Lei Xiayu adalah seorang pertapa, yang merupakan tingkat lanjut dalam dunia kultivasi berasal dari alam langit, yangmana seseorang dalam tingkat ini akan selangkah lagi menuju alam dewa. Namun sekarang dia harus berakhir di tubuh pemuda biasa yang seumuran tujuh belas tahunan.Bukan hanya tidak memiliki basis kultivasi, namun dantian pemuda ini juga sudah rusak yang membuatnya akan menjadi manusia biasa selamanya.Dantian sendiri adalah sebuah lautan qi yang merupakan wadah seseorang kultivator untuk menyerap energi alam. Dengan mengumpulkan qi ke dalam dantian inilah seseorang akan resmi menjadi kultivator, perjalanan menuju keabadian."Bai Juan, keluar kau!" Lei Xiayu menjerit dalam pikirannya sendiri untuk berkomunikasi dengan Bai Juan.Setelah Lei Xiayu mengutuk beberapa kali lagi, barulah Bai Juan menampakkan diri. "Maaf tuan, aku tidak sengaja." Bai Juan menjadi ketakutan."Kau bilang tidak sengaja? Bukankah ini terlalu disengaja?!" Lei Xiayu benar-benar murka. "Oh aku tahu sekarang, kau ingin membalas dendam padaku, bukan? Sebab itulah kau mengirimku ke manusia yang tidak berguna ini?""Bu… bukan itu, tuan." Bai Juan benar-benar merasa bersalah. Sebelumnya dia terlambat memberitahu bahwa teknik reinkarnasi yang digunakannya tidak bisa membantu untuk memilih wadah baru tubuh Lei Xiayu, melainkan mengikuti kehendaknya sendiri."Oh, jadi maksudmu aku sendiri yang mau bersemayam di tubuh pemuda sampah ini? Kau benar-benar pandai berdalih ya?" Lei Xiayu menjadi geram. Andai saja dia bisa pergi ke lautan kesadarannya sekarang, maka dia sudah pasti membakar Bai Juan menjadi abu.Sebelumnya Lei Xiayu sudah mendapatkan ingatan tentang tubuh yang menjadi tempatnya bersemayam ini. Dia adalah seorang pemuda berusia tujuh belas tahunan, memiliki nama yang sama dengannya, Lei Xiayu.Lei Xiayu ini berasal dari keluarga Lei, salah satu keluarga kultivator yang ada di kota kecil bernama Kota Zhengzhou. Semasa kecil, Lei Xiayu sudah diasingkan oleh keluarganya karena dianggap sebagai manusia sampah sebab memiliki dantian yang rusak.Namun sebenarnya kerusakan dantiannya itu bukan secara kebetulan, melainkan disebabkan oleh anggota keluarga Lei lainnya yang tidak ingin melihat Lei Xiayu berkembang sebab saat baru lahir Lei Xiayu digadang-gadang akan menjadi kultivator berbakat di masa depan.Saat ini kondisinya sangat buruk, bukan hanya diasingkan, Lei Xiayu juga dipenjara di tahanan keluarga dengan diikat menggunakan rantai yang memiliki kekuatan qi. Jadi, Lei Xiayu tidak akan mungkin bisa melepaskan belenggu di tubuhnya itu."Tuan muda, sebaiknya anda jangan marah dulu. Aku merasakan ada lonjakan kekuatan besar dalam tubuh pemuda ini. Sebaiknya tuan muda menyatukan diri dengan tubuhnya, aku yakin anda tidak akan menyesal." Bai Juan mencoba membujuk Lei Xiayu agar menerima takdirnya sekarang."Hm, bilang saja kalau kau tidak ingin bertanggung jawab. Lihat saja nanti, aku akan memukulmu dengan keras!" Mau tidak mau Lei Xiayu harus menyatukan dirinya dengan tubuh pemuda itu.Proses itu tidak berlangsung lama, kini dalam tubuh pemuda itu terdapat ingatan dirinya sendiri dan juga pertapa Lei Xiayu yang sudah mulai menyatu. Ini juga menjadi babak awal dari perjalanan hidup pertapa Lei Xiayu yang baru dengan identitas baru pula.Kemudian tak berselang lama Lei Xiayu mendengar sebuah langkah kaki dari arah luar."Hei, manusia sampah. Cepat makan ini, jangan sampai dirimu mati kelaparan."Lei Xiayu sudah mendapatkan informasi tentang pemuda yang sedang berdiri di hadapannya sambil membawa sepiring nasi itu. Namanya Lei Ye, sepupu dari Lei Xiayu juga termasuk anggota inti keluarga Lei.Lei Ye adalah putra kedua dari pamannya yang saat ini menjabat sebagai Patriark keluarga Lei, menggantikan ayah kandung Lei Xiayu sejak tiga tahun lalu setelah ayahnya menderita sakit yang sangat parah dan mengharuskannya hanya terbaring di ranjang tidur.Lei Ye kemudian meminta penjaga penjara untuk membuka kurungan Lei Xiayu karena dia ingin menyuapi pemuda itu dengan tangannya sendiri. Dengan langkah penuh angkuh, Lei Ye berjalan mendekati Lei Xiayu."Lei Xiayu, buka mulutmu." Lei Ye tersenyum sinis.Lei Xiayu tahu niat Lei Ye tidaklah baik, sebab di masa lalu pemuda ini salah satu anggota keluarga Lei yang memperlakukannya dengan buruk. Tidak hanya itu, Lei Ye juga sering melukai tubuh Lei Xiayu saat dirinya merasa kesal. Bisa dikatakan Lei Xiayu adalah bahan pelampiasan amarah dari p
Andai saja Bai Juan memiliki wujud seperti manusia, mungkin Lei Xiayu sudah memeluknya dengan begitu erat untuk berterima kasih, namun karena dia hanyalah sebuah gulungan kertas membuat Lei Xiayu memberikan pujian saja."Aku tidak menyangka kau memiliki kemampuan seperti ini," Lei Xiayu masih berusaha mencerna semua kejadian yang dia alami. Lei Xiayu tidak menyangka gulungan kertas yang didapatkannya dari reruntuhan kuno itu akan memberikan dampak yang begitu besar pada perjalanan hidupnya. Sekarang Lei Xiayu sudah memandang Bai Juan dari sisi berbeda dalam dirinya.Bai Juan yang merasa Lei Xiayu sudah menyukainya menjadi besar kepala, dia kemudian berniat menyombongkan diri lebih tinggi lagi. "Tuan, anda tidak tahu saja kalau sebenarnya aku memiliki kemampuan yang jauh lebih besar lagi. Aku hanya tidak ingin menunjukkannya sekarang."Ekspresi wajah Lei Xiayu berubah menjadi dipenuhi banyak kerutan, semakin lama Bai Juan ini semakin membuatnya tertarik.Namun Lei Xiayu juga tidak menya
Meski saat ini tubuh Lei Xiayu terbilang masih lemah tapi tidak mengubah kenyataan bahwa dulunya dia seorang pertapa, yang memahami jalan kultivasi secara mendalam, jadi untuk mempelajari Tinju Petir bukanlah perkara sulit baginya. Lei Xiayu bahkan bisa menguasainya secara sempurna dalam sekali percobaan."Tinju Petir!"Teknik ini memusatkan qi pada kepalan tangan penggunanya, yang nanti akan melepaskan energi petir berbentuk bulat seukuran kepala manusia. Ketika mengenai sebuah objek, maka energi petir ini akan menciptakan ledakan yang cukup besar.Lei Xiayu tersenyum puas saat melihat gembok penjara sudah terbuka akibat serangan yang dilepaskannya barusan. Pada tiang-tiang besinya juga masih menyisakan energi petir yang merembes."Akhirnya aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Benua Daratan Tengah, tunggu aku datang!"Lei Xiayu mulai melangkahkan kakinya, namun baru saja keluar dari penjara itu, dia sudah mendengar ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya. "Tidak salah lagi,
Lei Ye memberikan serangan bertubi-tubi namun Lei Xiayu bisa menghindari semuanya tanpa kesulitan, membuat perasaan pemuda itu menjadi semakin buruk. Pikirannya menjadi tidak stabil, hanya satu keinginannya saat ini adalah membunuh Lei Xiayu dengan tangannya sendiri.Namun tentu saja semua keinginan tak pasti berakhir terwujud, apalagi bersangkutan dengan sebuah nyawa, tentu semua orang akan menggunakan segala cara untuk mempertahankannya. Lei Xiayu pun begitu, dia tidak akan memberikan nyawanya secara percuma kepada Lei Ye. Dan tentu saja dia memiliki keinginan yang sama. Sudah lama dia ingin membunuh pemuda yang sering menyiksanya itu, jadi sekarang adalah kesempatan yang tepat."Dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu ingin mengambil nyawaku? Kau tidak pantas!" Lei Xiayu masih sempat memprovokasi lawan di sela-sela pertarungan membuat Lei Ye bertambah geram. Namun hal itu juga membuat gerakannya menjadi tidak beraturan.Lei Xiayu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan menyerang Le
Guan Ping memasang wajah harap-harap cemas, khawatir kalau para penjaga akan menemukan keberadaan Lei Xiayu. Namun sudah sampai satu jam lamanya mereka menggeledah tempat itu, tetap tidak menemukan orang selain tubuh Lei Qintian yang sedang terbaring. Hingga satu persatu dari penjaga kembali ke barisan barulah membuat Guan Ping bisa bernapas lega."Tuan Bao, sudah kukatakan sebelumnya bahwa tidak ada siapapun di sini. Untuk kejadian hari ini, aku akan mengingatnya di masa depan. Kuharap anda tidak menyesalinya!" Wajah Guan Ping memang terlihat datar namun setiap kata yang keluar dari mulutnya semua bernada ancaman.Bao Leng tidak menanggapi ucapan tersebut dan hanya mendengus kesal sebelum mengajak seluruh anak buahnya untuk meninggalkan tempat itu. Setelah batang hidup Bao Leng dan pasukannya tidak terlihat lagi, barulah Guan Ping kembali masuk ke kediaman Lei Qintian.Memang sebagai salah satu keluarga yang menguasai Kota Zhengzhou, kediaman setiap anggota inti keluarga Lei didirika
Di sebuah ruangan cukup luas dengan di setiap sudutnya terdapat hiasan maupun barang-barang serta lukisan yang mampu memanjakan mata siapapun melihatnya karena terbuat dari material-material berharga, terdapat beberapa orang sedang berkumpul dan tampak sedang membahas sesuatu yang penting.Namun disaat mereka sedang melakukan diskusi, secara tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka yang menyita perhatian semua orang. Kemudian dari balik pintu itu memperlihatkan seorang wanita paruh baya, sekilas wajahnya seperti berusia tiga puluh atau empat puluh tahunan. Meskipun sudah cukup berumur, namun tidak menunjukkan sedikitpun kerutan di wajahnya, dia tetap terlihat memancarkan kecantikan yang sulit ditemukan pada wanita lain.Tapi bukan parasnya yang membuat semua orang memperhatikannya, melainkan karena wanita itu datang dengan tergesa-gesa dan menunjukkan wajah yang dipenuhi kemarahan.Melihat itu, salah satu pria sepuh yang sedang berdiri paling dekat dengan pintu langsung menanyakan alasan
Selain melatih kultivasinya, hari-hari Lei Xiayu juga dihabiskan untuk membantu Guan Ping merawat ayahnya yang sedang terbaring sakit. Tidak jarang juga mereka mendiskusikan penyakit yang ayahnya derita saat ini.Mungkin dulu 'Lei Xiayu tubuh fana' tidak akan tahu menahu masalah kultivasi dan yang berhubungan dengan itu, namun setelah dia sendiri menapaki jalan tersebut membuatnya mengetahui banyak hal.Berbekal pengalaman kehidupannya di masa lalu, Lei Xiayu menyadari kalau sebenarnya penyakit ayahnya ini bukanlah penyakit bawaan atau karena terkena efek saat melakukan pertarungan, melainkan disebabkan oleh sebuah racun. Sederhananya, ada seseorang yang telah dengan sengaja meracuni ayahnya sehingga berakhir dalam kondisi seperti ini.Tidak sulit untuk Lei Xiayu mendiagnosa penyakit tersebut, karena saat masih hidup sebagai pertapa, dia telah mempelajari begitu banyak hal, dan pengobatan juga tidak luput dari pengecualian.Pada suatu malam, dia m
Lei Xiayu menunggu jadwal lelang dengan menghabiskan waktunya untuk berlatih, dia sadar dengan kemampuannya sekarang maka Lei Xiayu tidak akan dapat berbuat banyak hal. Lei Xiayu sadar pada lelang yang akan berlangsung seminggu ke depan pasti dihadiri oleh kelompok atau kultivator lain yang tentunya memiliki kemampuan di atasnya.Jikapun Lei Xiayu berhasil mendapatkan barang yang dia cari, maka tidak ada jaminan dia bisa mempertahankannya sampai kembali ke rumah. Pasti akan banyak pihak lain yang mencoba merebutnya nanti, sebab itulah Lei Xiayu harus meningkatkan kekuatan secepatnya.Hingga pada malam sebelum lelang akan dilaksanakan, Lei Xiayu baru membuka matanya lagi. Bersamaan dengan dirinya yang mengalami kenaikan praktik. Meskipun sudah mencapai satu tingkat yang lebih tinggi, tidak membuat Lei Xiayu bisa tersenyum puas, dia sadar kemampuannya sekarang masih jauh dari harapannya.Lei Xiayu tidak tahu saja jika orang lain mengetahui pencapaiannya saat