Kencan Buta Sang CEO

Kencan Buta Sang CEO

last updateLast Updated : 2024-01-30
By:  Haerani EkaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
2.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Shua selalu menggagalkan kencan butanya hingga suatu hari ia terpaksa menerima kencan buta yang diatur ibunya hanya untuk menyenangkan hati wanita paruh baya itu. namun siapa sangka teman kencan buta Shua saat ini adalah Dhexsel yang merupakan Boss sekaligu mantan pacar Shua saat gadis itu masih duduk dibangku SMA. kesalahan Dhexsel dimasa lalu membuat Shua sangat membenci lelaki itu. Lalu apa yang akan menjadi akhir dari Shua dan Dhexsel?

View More

Chapter 1

mencari-cari kesalahan

Aluna berdiri dengan raut wajah harap-harap cemas saat Pak Antonio memeriksa lembar demi lembar proposal yang diajukannya itu, dari raut wajah Pak Antonio, Aluna dapat mengetahui bahwa lelaki paruh bayar perjaka tua itu tidak membaca proposalnya selain hanya membalik lembar demi lembar dengan enggan dan bertingkah seolah-olah membacanya.

Buuuk!.. bunyi pelan dari proposal yang di lepas Pak Antonio ke atas meja mencuri perhatian semua orang yang ada disana.

"Masih kurang bagus, ini bahkan tidak dapat di sebut sebagai proposal. Kau harus merevisinya lagi." Ucap Pak Antonio dengan enggan menatap Aluna yang kini tampak mengerutkan alisnya karena menahan rasa kesalnya.

Aluna mengepalkan tangannya ingin rasanya ia meninju wajah lelaki paruh baya perjaka tua itu namun apalah daya ia hanya dapat menghajar Pak Antonio dalam benaknya saja.

"Maaf Pak sebelumnya, Bapak sudah memintaku merevisi proposal ini sebanyak 5 kali, kalau boleh aku tahu bagian mana dari proposal ini yang salah dan tidak masuk di akal menurut Bapak agar aku revisi. Bapak meminta aku untuk merevisi sementara Bapak tidak memberi tahu aku dimana letak kesalahannya dan bagian mana yang harus di revisi." Ucapan Aluna membuat Pak Antonio kalang kabut karena memang lelaki itu nyatanya tidak membaca proposal milik Aluna, lelaki perjaka tua itu hanya berusaha mencari-cari kesalahan Aluna saja dan ini sudah berlangsung selama 4 hari.

"Jika aku memberi tahumu lalu apa pekerjaanmu, cari tahu sendiri dan sekarang kembali ke mejamu, revisi proposal itu kembali." Balas Pak Antonio membuat Aluna kembali menyerengit dan menyadari sesuatu sebelum mengambil kembali proposalnya diatas meja lalu berjalan menuju meja kerjanya.

Dengan tubuh yang berat Aluna mendudukan dirinya diatas kursinya, Andin yang duduk di samping Aluna langsung menggeser sedikit kursinya dan berbisik pada Aluna.

"Tidakah kau merasa aneh, 4 hari ini Pak Antonio seakan mencari-cari kesalahanmu saja."

"Kau benar Andin itulah yang aku pikirkan juga. Bayangkan, Pak Antonio memintaku merevisi proposalku tapi dia tidak memberitahuku bagian mana yang harus ku revisi. Aku mencurigai sesuatu nampaknya Pak Antonio tidak membaca proposalku." Balas Aluna seraya menatap kearah Pak Antonio.

Tengah asik mengobrol dengan suara yang pelan tiba-tiba perhatian Aluna dan Andin di curi oleh Lena yang baru saja melewati meja kerja mereka untuk menghampiri meja kerja Pak Antonio, fokus Aluna dan Andin saat ini tertuju pada Keponakan dan Paman itu entah apa yang sedang mereka bicarakan tapi nampaknya itu terlihat sangat serius.

"Bagaimana? Apa Paman sudah meminta Aluna untuk pindah kebagian sekretaris umum untuk mengisi kekosongan sekretaris CEO baru kita?" Tanya Lena dengan nada sepelan mungkin dengan cepat Pak Antonio menggelengkan kepalanya, itu langsung membuat emosi Lena memuncak.

"Lalu sampai kapan aku harus menunggu Paman, tadi pagi aku bahkan sudah di panggil pihak HRD yang membicarakan kepindahanku untuk mengisi bagian sekretaris untuk CEO baru kita." Tutur Lena nyaris memekik "Aku tidak mau di pindahkan Paman. Paman tau sendiri bukan, rumor yang beredar tentang CEO baru kita itu. CEO baru kita adalah lelaki tua genit dan kasar dia bahkan terkenal sering melecehkan sekretarisnya, apa Paman mau aku mengisi posisi sekretaris itu dengan CEO baru kita yang gila itu?"

"Bersabarlah, Lena!" Bentak Pak Antonio dengan nada sedikit ditekan "Memindahkan Aluna kebagian sekretaris itu tidaklah mudah terlebih Aluna selama ini memiliki pekerjaan yang baik dan lagi sangat sulit membuat Aluna mengisi bagian sekretaris CEO itu selama masih ada pegawai magang sepertimu." Mendengar jawaban sang Paman membuat Lena geram.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, Paman harus memindahkan Aluna secepatnya jika tidak akan ku adukan Paman pada Papa dan Mama." Ancam Lena kemudian melenggang pergi seraya menekuk wajahnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Andin saat melihat ekspresi masam milik Lena

"Entahlah, tapi nampaknya keponakan dan Paman itu sedang berdebat tadi." Jawab Aluna sebelum kemudian kembali fokus pada layar komputer berusaha untuk merevisi proposal yang dia sendiri tidak tau letak kesalahannya.

Tengah asyik bergelut dengan pikirannya tiba-tiba ponsel pintar Aluna bergetar pertanda ada pesan yang masuk, dengan cepat Aluna meraih ponselnya lalu menatap layar ponsel dengan notif ada satu pesan dari "Penagih" membaca nama pengirim pesan Aluna hanya menghela nafas berat sebelum mengklik pesan itu untuk membacanya.

Penagih : "Jangan lupa pulang kerja nanti langsung pulang ke rumah agar kau memiliki waktu untuk berdandan. Ingat kau memiliki janji pada Mama akan mengikuti kencan buta kali ini. Kau mengerti Aluna?"

Setelah membaca pesan dari sang Ibu yang dia beri nama penagih pada koleksi kontak ponselnya Aluna kembali meletakan ponselnya ke atas meja lalu saat ia kembali berfokus pada layar komputernya getaran ponselnya kembali mencuri perhatiannya. Aluna kembali meraih ponselnya itu dan lagi-lagi itu adalah pesan dari sang Ibu.

Penagih : "Lihat, kau lagi lagi mengabaikan pesanku dan hanya membacanya. Apa salahnya mengetik sebentar untuk menjawab."

Membaca pesan itu Aluna terlihat frustasi namun segera mengetik untuk membalas pesan sang Ibu.

Aluna : "Iya Ma, aku akan langsung pulang nanti."

"Aluna?" Panggil Andin mencuri perhatian Aluna, gadis itu segera menatap Andin setelah ia meletakan ponselnya diatas meja.

"Apa kau sudah tau pegawai perusahaan sedang was was?" Tanya Andin

Aluna menggelengkan kepalanya "Memangnya kenapa?"

Andin menghela nafas berat menatap Aluna yang selalu ketinggalan informasi.

"Kau tahu bukan perusahaan akan kedatangan CEO baru?" Kali ini Aluna mengangguk untuk menjawab

"Apa kau sudah dengar rumor tentang CEO baru kita?" Lagi-lagi Aluna mengangguk untuk merespon Andin

"Aku perna mendengar katanya CEO kita lelaki genit, mata keranjang yang selalu kasar serta melecehkan sekretarisnya." Ucap Aluna "Lalu apa sangkut pautnya keresahan para karyawan dengan CEO baru kita?" Tanya Aluna

"Itu karena posisi sekretarsi CEO belum terisi, itulah yang membuat semua karyawan khususnya karyawan wanita perusahaan kita merasa was was." Jawab Andin "Termaksud aku." Sambungnya.

"Kenapa harus was was, bukankah jika ada posisi yang kosong biasanya perusahaan kita akan menyerahkan itu pada pegawai magang?"

"Pegawai magang di perusahaan kita saat ini hanya ada Lena dan 5 lelaki lainnya." Pernyataan Aluna membuat Andin tertawa

"Apa kau pikir Lena mau menjadi sekretaris CEO baru kita. Aku yakin Lena akan menggunakan Pak Antonio selaku Pamannya untuk menolak kepemindahannya kebagian sekretaris."

Mendengar ucapan Andin kini Aluna mulai merasa was was juga, ia juga merasa takut sekarang bagaimana jika dirinya yang ditumbalkan untuk mengisi posisi sekretaris itu terlebih beberapa hari ini Pak Antonio selaku manager bagian Analisist data selalu mencari-cari kesalahannya.

Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status