Share

Bab 6

Auteur: Sasha
Kata-kata Hayden bagaikan pisau tak kasat mata yang menusuk hati Valencia. Dia memperhatikan putranya yang berlutut di hadapannya demi seorang wanita yang merayu suaminya dan menghancurkan keluarganya.

Napasnya menjadi tersengal-sengal karena rasa sakit hati dan suaranya gemetar saat bertanya, "Apa katamu?"

"Mama, perhiasanmu begitu banyak dan kamu nggak akan bisa memakai semuanya. Apa salahnya cincin itu dikasih ke Bibi Josie?" Hayden memasang tampang cemberut dan sama sekali tidak menyadari kesalahannya.

"Lagian, kamu selalu bilang Bibi Josie sangat memperhatikanku dan perlu diberi hadiah. Jadi, aku gantikan kamu berikan dia hadiah."

Pada hari Hayden pulang sekolah, Josie terlihat begitu terpikat dengan cincin di foyer dan berkata dirinya tidak akan pernah mampu membelinya. Dia terlihat sangat kasihan!

Sementara itu, Valencia selalu memberitahunya bahwa mereka harus bermurah hati pada orang-orang di sekitar. Kenapa sekarang Valencia malah menyalahkannya?

Valencia harus mencengkeram wastafel supaya dirinya dapat berdiri tegak. Dia menatap Hayden dan berujar, "Yang kamu berikan itu barangku. Apa kamu sudah minta izinku, Hayden Gunawan? Mama pernah ajari kamu bahwa mengambil barang tanpa izin itu termasuk mencuri."

"Mama, habis kamu meninggal, semua barangmu akan jadi milikku. Barang-barangmu itu juga milikku. Mana bisa itu disebut mencuri?"

"Siapa bilang barang-barangku itu milikmu? Bukannya Mama selalu ajari kamu bahwa kamu harus andalkan diri sendiri dalam segala hal?"

Melihat Hayden yang merasa semua ini wajar dan sama sekali tidak menyadari kesalahannya, Valencia merasakan rasa sakit yang tak terlukiskan.

Valencia mengira jika dirinya pergi secara tiba-tiba, Hayden setidaknya akan merasa sedih. Namun, Hayden bukan hanya tidak peduli, tetapi juga sudah memikirkan apa yang akan terjadi setelah kematiannya.

Menanggapi kritikan dari Valencia, Hayden hanya memasang tampang cemberut dan berlinang air mata. Dia menatap Valencia dengan sedih, tetapi juga keras kepala.

Yang memberi tahu semua ini kepadanya tentu saja adalah neneknya. Lilian mengatakan bahwa dia akan mewarisi Grup Gunawan dan semua barang milik orang tuanya. Setelah dewasa dan mewarisi Grup Gunawan, dia bisa membelikan Josie banyak perhiasan. Pada saat itu, ibunya tidak akan bisa campur tangan lagi.

"Mama, cincin itu sudah dikembalikan kepadamu. Maafkanlah Bibi Josie. Bibi Josie nggak akan datang ke rumah kita lagi. Anggap saja nggak pernah terjadi apa-apa."

Tidak pernah terjadi apa-apa? Valencia menatap wajah polos Hayden dengan kecewa. Bagaimana mungkin dia merasa sakit hati jika hal itu tidak terjadi padanya?

"Papamu yang akan menuntutnya. Kamu nggak seharusnya memohon padaku," ucap Valencia tanpa melirik Hayden. Kemudian, dia langsung berjalan keluar meninggalkan kamar mandi.

Josie akhirnya tidak dituntut. Polisi menyimpulkan bahwa meskipun Hayden memberikan cincin itu kepada Josie tanpa persetujuan Valencia, dan meskipun itu bertentangan dengan keinginan Valencia, hal itu tidak disengaja. Mengingat usianya yang masih muda, mereka tidak akan memperpanjang masalah ini.

Kata-kata ini disampaikan oleh Stewart kepada Valencia.

Pada larut malam di vila, Stewart sedang bekerja di ruang kerja. Ruang kerja terlihat sangat bersih, bahkan foto pernikahan yang telah Valencia pecahkan juga telah dikembalikan ke keadaan semula sehingga Stewart tidak menyadari apa pun.

Valencia pun menaikkan gaji kepala pembantu dan para pembantu.

Valencia masuk ke kamar tidur utama dan tidak pernah keluar lagi. Ini satu-satunya tempat yang belum disentuh Stewart dan Josie sehingga bisa memberinya ketenangan untuk sesaat.

Pintu kamar tiba-tiba dibuka dan dua sosok muncul di depan pintu. Hayden yang menggenggam boneka beruangnya menghambur ke pelukan Valencia diikuti oleh Julia, pengasuh yang baru dipekerjakan Lilian.

"Mama, aku benci sama dia! Dia bahkan nggak bisa taruh pasta gigi ke sikat gigi dengan benar. Dia nggak tahu piama mana yang mau kupakai atau mainan apa yang kusukai. Dia bahkan menaruh boneka beruangku ke mesin cuci dan merusaknya. Aku nggak mau ditemani dia! Aku nggak mau ditemani dia!"

Valencia secara naluriah mengulurkan tangan untuk menangkap Hayden. Dia melirik wajahnya yang berkerut dan marah, lalu melirik Julia yang kebingungan di sampingnya.

"Kamu keluar saja dulu."

Julia mengangguk dan meninggalkan kamar tidur utama.

Mata Valencia mengikuti sosok Julia yang menjauh. Dia mengenakan setelan kerja sederhana dan rapi yang kemejanya dikancing sampai atas. Kedua tangannya terlipat di depan perut dan tatapannya penuh hormat.

Kemudian, dia teringat pada penampilan Josie. Dia mengenakan baju dengan kerah V rendah yang hampir mencapai belahan dadanya dan memadukannya dengan celana jin super pendek yang memperlihatkan separuh bokongnya saat dia berjongkok. Hatinya tiba-tiba terasa dingin.

Ternyata, sejak pertemuan pertama mereka, niat jahat Josie sudah terungkap dengan sangat jelas. Pada saat itu, para pembantu merasa cara berpakaiannya kurang sopan dan memberi saran kepada Valencia agar Josie disuruh mengenakan pakaian kerja. Namun, Josie menolak.

Saat itu, Valencia merasa wajar bahwa Josie yang masih muda mencintai kebebasan dan tidak suka dibatasi. Dia bahkan meminta para pembantu untuk tidak bergosip tentangnya di belakangnya. Jika dipikir-pikir lagi sekarang, semua itu sungguh konyol.

Hayden menggoyang-goyangkan tangannya dan Valencia pun mengalihkan pandangannya, lalu menatap mata Hayden yang berkaca-kaca.

"Belum ada yang kasih tahu kebiasaanmu pada Bibi Julia. Dia tentu saja nggak bisa kerjakan perintahmu dengan baik. Tapi, kamu sudah berusia lima tahun. Kamu seharusnya sudah bisa taruh pasta gigi ke sikat gigi sendiri. Kamu juga boleh kasih tahu dia hal yang nggak diketahuinya."

Hayden menggerutu pelan dengan tampang cemberut. Meskipun Stewart sudah menyuruhnya untuk tidak mengungkit tentang Josie di depan Valencia, dia merasa Josie sangat baik. Baru berpisah semalam, dia sudah merindukan Josie.

"Waktu Bibi Josie pertama kali datang, aku nggak perlu kasih tahu dia apa pun dan dia sudah tahu semua yang ingin kulakukan dan yang kusuka. Bukankah ini semua karena Bibi Julia bodoh!"

Mata Valencia berkilat dengan terkejut. Kenapa Josie tahu begitu banyak tentang kesukaan Hayden? Apakah Stewart yang memberitahunya?

"Jangan menjelek-jelekkan orang di belakang mereka." Valencia menolak untuk melanjutkan pembicaraan dengan Hayden dan berkata, "Sudah waktunya kamu tidur."

Namun, Hayden malah merajuk dan menolak untuk meninggalkan Valencia. "Malam ini, aku mau Mama temani aku tidur dan membacakan cerita untukku."

Saat Josie masih ada, Valencia ingin menemani Hayden, tetapi Hayden menolak. Kini, setelah Josie pergi, dia baru teringat ibu kandungnya.

"Kamu sudah besar dan harus belajar tidur sendiri," tolak Valencia dengan halus.

Namun, Hayden bersikap seperti sudah sangat dirugikan dan menangis tersedu-sedu. Dia mencengkeram lengan Valencia dan menggoyangkannya tanpa henti.

Saat mendengar keributan ini, Stewart bergegas datang dan menarik Hayden untuk berdiri. Boneka beruang Hayden berguling dari pelukannya dan jatuh ke lantai. Sebuah kantong transparan yang dijahit di perut beruang itu berisi sebuah foto.

Foto itu telah pudar karena dicuci di mesin cuci, tetapi masih bisa dilihat dengan jelas bahwa foto itu diambil di bawah bianglala.

Itu adalah perjalanan wisata yang diadakan oleh TK tanpa perlu ditemani orang tua. Lilian yang mengkhawatirkan Hayden pun meminta Josie untuk pergi sebagai sukarelawan. Hari itu, Stewart seharusnya sedang dalam perjalanan bisnis ke kota tetangga.

Tanpa Valencia, mereka bertiga mungkin sudah menjadi keluarga. Dalam foto itu, mereka bertiga saling berpelukan dan tersenyum bahagia. Saat melihatnya, hati Valencia terasa berdenyut.

Valencia memperhatikan Stewart memungut boneka beruang itu dan mengembalikannya kepada Hayden. Dia tidak ingin lagi meneteskan air mata untuk mereka. Jadi, dia memalingkan wajah dan tidak menatap mereka lagi.

"Sayang, tepat setelah aku turun dari pesawat hari itu, Mama telepon aku dan bilang Hayden tersesat selama perjalanan. Aku pun langsung terbang kembali untuk mencarinya. Tapi, aku nggak kasih tahu kamu karena nggak mau kamu khawatir. Untungnya, kami akhirnya menemukannya."

Stewart mendekati Valencia dan menjelaskannya dengan sabar.

Kemudian, Hayden berkata, "Mama, lihat. Aku juga punya tambahan teman baik pada hari itu."

Dia mengeluarkan foto dari saku boneka beruang itu, lalu membaliknya dan menyerahkannya kepada Valencia. Di bagian belakang foto itu, ada foto dua anak yang saling merangkul bahu.

Valencia hanya sempat melirik foto itu sekilas sebelum Stewart mengambilnya. Di depannya, Stewart merobek foto itu dan membuangnya ke tempat sampah.

"Dia bukan cuma ajarimu kamu hal-hal buruk, tapi juga ambil cincin kawin mamamu. Fotonya nggak boleh muncul di rumah ini. Mengerti, Hayden?" perintah Stewart dengan tegas.

Di depan Valencia, Stewart selalu mempertimbangkan perasaannya dan mengutamakannya dalam segala hal. Namun, Valencia tidak dapat merasakan sedikit pun kehangatan. Dengan acuh tak acuh, dia memandang Hayden yang berlari keluar sambil menangis setelah fotonya dirobek dan dirinya dimarahi.

Ketika Stewart menghiburnya dan berjanji untuk menasihati Hayden, Valencia juga hanya mendengarnya dengan acuh tak acuh.

Setelah mereka pergi, Valencia baru memberi perintah, "Seseorang, bawa keluar tempat sampahnya."

Foto itu membuatnya mual. Dia akan pergi 29 hari lagi.

Julia berjalan masuk dari koridor, lalu memungut serpihan foto yang berserakan di lantai dan membuangnya ke tempat sampah. Tiba-tiba, gerakannya terhenti. Dia mengangkat sebuah serpihan foto dan bertanya dengan heran, "Bukannya ini putrinya Josie?"
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 100

    “Oke.”Setelah Veena keluar dari ruang baca, Valencia baru menggerakan mouse untuk mengangkat panggilan. Orang yang muncul bukanlah Calvin, melainkan putranya, si Theo.“Bibi Cantik, Theo sungguh merindukanmu. Kapan kamu bisa main ke rumahku?” Suara gemas Theo terdengar merdu. Ketika melihat wajah lugunya, Valencia merasa hatinya tidak gersang lagi.“Belakangan ini Bibi merasa agak sibuk. Sepertinya nggak bisa ke rumahmu.”“Oh.” Theo mencemberutkan bibirnya dengan kecewa. Dia pun kepikiran sesuatu. “Bibi Cantik, aku bawa kamu untuk lihat kamar papaku.”Theo mengambil kamera. Saat dia menelusuri koridor panjang, terdengar suara perbincangan orang dewasa di dalam ruang tamu. Kemudian, Theo pergi membuka pintu kamar utama.Kamar tidur utama dipenuhi potret Valencia dari berbagai periode, bahkan termasuk foto pernikahannya.Valencia spontan merasa terkejut. Hatinya seketika terasa seperti disuntik sesuatu hingga terasa membuncah.Padahal sudah enam tahun tidak bertemu, bagaimana mungkin …

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 99

    Kenny dipukul hingga menjerit kesakitan. “Mama, jangan pukul lagi. Aku akan ngomong. Sebenarnya anak itu, aku bantu ….”“Kenny, kamu bilang kamu bantu siapa untuk membesarkan anak itu?” Stewart menyela ucapan Kenny.Kenny menoleh, lalu melihat Stewart dan Valencia berjalan ke dalam. Dia pun terkejut hingga tergagap. “Aku nggak … nggak bilang aku bantu seseorang untuk membesarkannya. Maksudku, aku bantu melahirkan keturunan untuk Keluarga Darianto. Charin nggak bersedia untuk menikah sama aku. Papa dan Mama juga buru-buru, makanya aku suruh Josie untuk melahirkan anak buat aku. Papa, Mama, aku melakukannya juga demi meneruskan garis keturunan Keluarga Darianto.”Apa masih ada yang tidak dimengerti oleh Misha. Perempuan dan anak itu adalah “kambing hitam" yang ditanggung Kenny demi Stewart. Dia membuang cambuk, lalu memarahinya, “Dasar bodoh!”Ayah Kenny, Darkiat Darianto, merasa sangat emosi. Namun berhubung ada Stewart dan Valencia, dia juga tidak bisa melampiaskannya, melainkan hanya

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 98

    Begitu masalah ini terbongkar, sepertinya sulit untuk mendapat perlindungan dari Ketua Militer. Selain itu, ada terlalu banyak orang di dunia peretas yang ingin menantang “Cipher".“Aku mau segera menanganinya.” Veena segera duduk di depan komputer, lalu masuk ke dalam dunia internet untuk mencari tahu semua informasi mengenai Calvin. Akhirnya ditemukan foto bersama Calvin dengan Valencia.“Prof, sejauh ini, ini satu-satunya foto yang berhubungan dengan Kak Valencia.” Veena segera menemukannya. “Ini ….”Ketika melihat waktunya, saat itu Veena masih belum direkrut.“Foto itu diambil pada suatu aksi di enam tahun lalu. Dia merasa sangat sedih waktu itu karena berhasil menyelamatkanku, tapi dia nggak berhasil menyelamatkan asistenku. Aku membuatnya menampakkan diri. Saat aku menghiburnya, ada yang diam-diam mengambil fotoku.”“Foto sudah dilenyapkan.” Tangan Calvin mengusap wajah sedih Valencia yang berada di atas komputer. “Itu pertama kalinya dia merasa nggak berdaya, melihat asistenku

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 97

    Calvin dipukul secara mendadak. Dia pun tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, melainkan segera mengayunkan tinjuan ke sisi Stewart.Calvin mempelajari tinju militer, sedangkan Stewart adalah ahli taekwondo. Keduanya sama-sama adalah master. Tidak ada satu pun dari mereka yang bersedia untuk mengalah. Mereka pun melanjutkan perkelahian.“Jangan pukul lagi!” Para peneliti dan pengawal di tempat segera melerai mereka untuk menghentikan kekacauan.“Prof Calvin, apa kamu baik-baik saja?” Valencia menatap luka yang mengalir di ujung bibir Calvin, lalu segera mengambil tisu ke sana.Calvin baru saja hendak mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tisu pun langsung direbut oleh Stewart.“Valen, aku juga berdarah.” Stewart langsung menahan tangan Valencia, lalu menarik Valencia sekaligus tisu ke dalam pelukannya.“Rasakan!” Valencia meronta sejenak, tetapi dia tidak berhasil keluar dari genggaman telapak tangan Stewart. “Siapa suruh kamu sembarangan pukul orang! Segera minta maaf sama Prof C

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 96

    Valencia mulai berkomunikasi dengan Veena.Pada saat ini, Stewart pun tiba di departemen teknologi informasi. Kedatangan presdir pasti karena ada masalah serius. Manajer pun merasa agak gelisah.Manajer memanggil programer terhebat. “Aku ingin tahu di mana saja mobilku pernah diparkirkan. Bisakah kamu menyambungkan ponsel ke komputer mobil dan menyelesaikannya dalam dua menit?”Stewart teringat cara Valencia yang begitu lancar dan cekatan, lalu terdiam sejenak. “Bukan, bisakah diselesaikan dalam satu menit?”“Bisa,” jawab si programer, “Ini adalah teknik operasional yang sangat dasar, Pak Stewart.”“Dengan kemampuan istriku, apa dia juga bisa melakukannya?” Setelah kembali dari luar negeri, riwayat pekerjaan Valencia adalah di bidang desain web. Singkat cerita, bisa dibilang jurusan kecantikan dalam dunia komputer.Berhubung khawatir Valencia akan merasa terpukul, Stewart pun menempatkannya sebagai konsultan di departemen teknologi informatika. Manajer juga tidak diperbolehkan menggang

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 95

    Semua orang juga tahu dengan latar belakang istri dari presdir Grup Gunawan. Dia bahkan bisa menoleransi anak haram ayahnya. Dia memang sungguh baik hati.Reputasi bagus Valencia tersebar di luar sana. Reputasi itu pun menambah keindahan dalam percintaan mereka, bahkan saham Grup Gunawan melambung tinggi.Malam harinya, Stewart berbaring di samping Valencia. Tangannya diletakkan di atas perut kecil Valencia. “Sayang, kamu baru kehilangan anak, nggak boleh kecapekan. Belakangan ini kamu nggak usah ke perusahaan saja, biar nggak terlalu capek. Kamu cukup istirahat di apartemen saja.”Valencia sedang memejamkan kedua matanya. Dia pun membalas dengan mengiakan saja.Entah sudah lewat beberapa lama, tiba-tiba belakang punggungnya terasa ringan. Disusul, terdengar suara tutup pintu yang sangat pelan.Valencia duduk di tempat dengan ekspresi muram. Dia membuka laci, lalu mengeluarkan obat tidur yang dibuka Rachel. Dia menelan beberapa butir, lalu kembali berbaring. Tiba-tiba terdengar suara t

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status