Share

Bab 5

Auteur: Sasha
Seluruh ruang privat tiba-tiba menjadi hening. Semua orang menatap Valencia dan rasa takut perlahan-lahan merayapi wajah mereka.

Stewart meraih pergelangan tangan Josie dan mendorongnya ke lantai.

"Percuma saja kamu mohon padaku. Nggak ada seorang pun yang bisa ubah keputusan ibuku. Lagian, kamu ajari Hayden yang nggak-nggak dan itu sudah menyakiti hati Valen. Aku sudah tunjukkan belas kasihan dengan nggak menghukummu."

Suara Stewart terdengar dingin dan tegas.

Josie jatuh ke lantai dengan tampang menyedihkan. Rasa sakit di tangan dan kakinya membuatnya mengerutkan kening. Dia menatap Valencia dengan penuh kebencian.

"Benar, benar! Kamu sudah ajari Hayden yang nggak-nggak dan buat Kak Valen marah! Sudah untung Kak Stewart nggak menghukummu."

Semua orang langsung menghela napas lega dan mulai membela Valencia lagi.

"Beraninya kamu ajari Hayden yang nggak-nggak dan menyakiti perasaan Kak Valen! Keterlaluan banget kamu!"

"Kak Valen, jangan sedih. Kak Stewart begitu mencintaimu, dia nggak akan pernah biarkan siapa pun menyakitimu."

Kenny bahkan langsung menarik Josie untuk berdiri dan berujar, "Kak Valen, aku akan usir dia sekarang juga!"

Tadi, Josie baru saja dipuji. Namun, pada detik berikutnya, dia bagaikan terjatuh ke jurang dan dilempari batu lagi. Dia pun meronta dengan kuat dan menolak untuk bekerja sama.

Melihat kemunafikan orang-orang ini, Valencia merasa sangat mual. Dia menyela, "Josie, tadi kamu peluk Stewart cuma untuk mohon belas kasihannya?"

Tatapan marah semua orang langsung tertuju pada Josie. Mereka seperti sedang mengatakan, 'Nggak boleh buat Valencia marah!'

Josie pun merasa kesal. Dia mengatupkan bibirnya dan memelototi Valencia, lalu memaki dalam hati, 'Tentu saja nggak! Aku meniduri suamimu! Dasar bodoh!'

Hanya saja, bagaimana mungkin Josie berani mengungkap hubungan mereka kepada Valencia di depan Stewart?

Stewart melirik Kenny, lalu Kenny tiba-tiba mendorong Josie hingga jatuh dan berseru, "Cepat minta maaf ke Kak Valen!"

"Benar! Minta maaf!"

Kerumunan juga mulai bersorak.

Lutut Josie menghantam lantai karena ditekan untuk berlutut di depan Valencia. Air matanya mengalir karena kesakitan. Dia terlihat kasihan, tetapi tidak seorang pun bersimpati padanya. Tidak hanya itu. Di bawah tekanan kerumunan, dia terpaksa menekankan katanya, "Maaf."

Kenapa begini! Mereka jelas-jelas membenci kesombongan Valencia. Namun, setelah melihatnya sekarang, mereka langsung ketakutan bagaikan tikus yang bertemu dengan kucing.

Melihat Josie menggertakkan giginya, Valencia tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk memaafkannya. Tidak ada juga seorang pun yang berani memohon untuknya.

Stewart memeluk Valencia. Tangannya yang diletakkan di pinggang Valencia terasa sangat panas meskipun terhalang oleh kain. Masih tertinggal aroma parfum Josie di pelukannya itu. Valencia pun mengerutkan kening dan merasa mual.

Stewart berbisik lembut di telinganya, "Sayang, jangan biarkan orang sepertinya merusak suasana hatimu."

Kenny meraih Josie dan menyeretnya keluar. "Kak Valen, aku akan mengusirnya sekarang juga."

Melihat mereka semua yang bersandiwara bersama Stewart, Valencia mendorong Stewart dengan sekuat tenaga, lalu berkata, "Tunggu sebentar."

Tatapan tajamnya jatuh ke pergelangan tangan Josie. "Kenapa celana dalam merah ini melilit pergelangan tanganmu?"

Josie tiba-tiba tersenyum. Meskipun terlihat menyedihkan, dia tetap merasa bangga. Dia menatap Stewart dengan mata penuh godaan. "Ini hadiah dari kekasihku. Katanya, aku punya tubuh yang bagus dan kelihatan cantik waktu pakai celana dalam ini. Waktu berhubungan, dia bahkan nggak perlu melepasnya. Nggak seperti seseorang ...."

Josie menarik kata-kata terakhirnya, lalu melirik Stewart dengan tatapan menggoda dan provokatif.

Valencia mengikuti arah pandang Josie dan bertemu pandang dengan mata Stewart yang tak terbaca. Dia mengingat kembali adegan-adegan memuakkan dari rekaman CCTV.

Stewart menuntut terlalu banyak dari Josie, tetapi terhadapnya .... Apa yang dulu dia anggap sebagai perlindungan dan perhatian terhadap tubuhnya, kini malah terasa bagaikan lelucon.

Valencia mencengkeram dadanya. Hatinya terasa nyeri dan sesak, seolah-olah ada sebagian yang dicabut secara paksa. Bibir pucatnya gemetar saat bertanya, "Maksudmu suamiku?"

Seluruh ruangan privat seketika menjadi hening.

Kenny tiba-tiba menggenggam tangan Josie dan berujar, "Kak Valen, maksudnya aku. Aku dan Josie sudah bersama."

"Kalian benar-benar bersama? Pandai banget kalian menyembunyikannya!"

"Pantas saja kamu bersikeras menyeretnya pergi. Ternyata kamu mau melindunginya."

Di tengah keributan, Stewart berjalan mendekati Valencia dengan ekspresi tenang. "Sayang, aku membiarkannya mendekatiku cuma karena Kenny. Maaf, aku sudah membuatmu gugup."

Valencia mau tak mau menatap Stewart. Dia melihat sudut bibir Stewart yang ternodai oleh lipstik. Bekas lipstik itu berkilauan karena diterpa cahaya dan terasa seperti jarum perak yang menusuk matanya.

Valencia memejamkan mata dan menahan air mata getir yang hendak mengalir.

"Tapi seingatku, kamu dan Charin sudah bertunangan, 'kan? Charin itu sahabatku. Jadi maksudmu, Josie itu orang ketiga di antara kamu dan Charin? Kenny, kamu mengkhianati Charin?"

Mendengar pertanyaan Valencia, Kenny melepaskan tangan Josie dengan kewalahan dan memohon pada Valencia dengan gugup, "Kak Valen, aku ... aku ... dirayu sama Josie .... Charin nggak boleh tahu tentang ini! Pengawal, bawa dia keluar!"

Para pengawal klub segera masuk.

Josie menyaksikan apa yang terjadi dengan tidak percaya. Para pengawal menjambaknya dan menyeretnya keluar dengan kasar.

"Ah ...." Josie menjerit kesakitan dan meronta. "Lepaskan aku! Aku bukan simpanan Kenny! Aku nggak merayu Kenny! Kak Stewart, tolong aku! Aku ini milikmu ...."

Saat Josie meronta, sebuah cincin kawin berwarna perak keluar dari dalam kerahnya. Valencia pun menarik kalung itu dari leher Josie. Josie yang kalungnya tiba-tiba diambil seketika menunduk dengan gugup.

Valencia menunjukkan kalung itu kepada Stewart. Cincin yang menjuntai dari kalung bergoyang-goyang di depan mata semua orang. Huruf SG yang terdapat di bagian dalam cincin terlihat jelas.

SG adalah singkatan dari marga Valencia dan Stewart. Huruf itu diukir oleh Stewart sendiri.

Valencia tidak bisa menerima mereka saling memadu kasih dan menggunakan barang-barangnya tepat di bawah pengawasannya.

"Kenapa cincin kawinku yang hilang ada di leher Josie?" Valencia bertanya kepada Stewart dengan sedih, "Josie bilang dia bukan simpanan Kenny, melainkan milikmu? Dia itu siapamu?"

Kedua tangan Josie ditahan di belakang punggung oleh pengawal. Rambutnya acak-acakan dan dia terlihat sangat menyedihkan. Sejak bersama Stewart, dia belum pernah mengalami siksaan dan penghinaan seperti ini.

Josie telah bersama Stewart selama lima tahun dan melahirkan seorang anak bagi Stewart. Apa bedanya dia dengan Valencia? Kenapa dia harus hidup dalam bayang-bayang, sedangkan Valencia dapat memancarkan pesona dan kekuasaannya di depan publik, juga melakukan apa pun yang diinginkannya?

Josie yang diliputi amarah tiba-tiba berteriak histeris, "Aku ini orang yang paling ...."

"Cukup! Demi hormati ibuku, aku awalnya nggak ingin permasalahkan kamu yang asal mendidik Hayden. Tak disangka, kamu malah mencuri cincin kawin aku dan Valen!"

Stewart melangkah maju dan memeluk Valencia sambil menyela kata-kata Josie. Wajahnya dipenuhi rasa sedih dan sakit hati. "Kamu tahu betapa berartinya cincin kawin ini bagi aku dan kakak iparmu ini? Kamu malah berani melakukan hal ini terhadapnya? Bawa dia ke kantor polisi dan tuntut dia."

Stewart sama sekali tidak menutupi kebencian dan amarahnya terhadap Josie. Suaranya tidak lagi terdengar hangat, sedangkan wajahnya yang tegas berubah menjadi dingin.

Semua orang pun bergidik. Bahkan Josie juga ketakutan hingga tidak berani berbicara, seolah-olah benar-benar Josie yang telah mencuri cincin kawin itu dan bukan Stewart yang memberikannya.

Stewart mengangkat alisnya. Para pengawal pun segera menyeret Josie yang tak lagi berani marah keluar dari ruang privat.

Sesuatu yang dingin menyentuh jarinya. Valencia menunduk dan melihat Stewart menyelipkan cincin kawin itu ke jari manisnya.

Stewart menggenggam tangannya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Sayang, nggak ada seorang pun yang bisa mencuri barang milikmu. Jangan nangis. Melihatmu yang menangis terasa jauh lebih menyakitkan daripada langsung membunuhku."

Stewart mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Valencia. Cincin kawin di jari manis Stewart tidak berhenti bergoyang di depan matanya.

Saat ini, Valencia hampir percaya bahwa Stewart masih adalah cinta sejatinya seperti dulu. Stewart jelas-jelas tidak tega melihatnya menderita sedikit pun. Selama ini, Stewart telah menemaninya melewati banyak kesulitan, tetapi semua kesulitan itu disebabkan oleh Stewart sendiri.

Tidak ada seorang pun yang bisa mencuri barang miliknya? Namun, hati Stewart yang dulunya hanya dipenuhi oleh dirinya telah dicuri.

Hati Valencia terasa begitu sakit hingga dia hampir tidak bisa bernapas. Dia menepis tangan Stewart, lalu keluar dari ruang privat dan pergi ke kamar mandi.

Setelah membasuh wajah dengan air dingin, Valencia baru merasa sedikit lebih sadar.

Tiba-tiba, pintu kamar mandi terbuka. Hayden berjalan masuk, lalu berlutut di samping kakinya. "Mama, aku yang berikan cincinmu kepada Bibi Josie. Tolong jangan biarkan polisi membawanya pergi. Tangkap saja aku."
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 100

    “Oke.”Setelah Veena keluar dari ruang baca, Valencia baru menggerakan mouse untuk mengangkat panggilan. Orang yang muncul bukanlah Calvin, melainkan putranya, si Theo.“Bibi Cantik, Theo sungguh merindukanmu. Kapan kamu bisa main ke rumahku?” Suara gemas Theo terdengar merdu. Ketika melihat wajah lugunya, Valencia merasa hatinya tidak gersang lagi.“Belakangan ini Bibi merasa agak sibuk. Sepertinya nggak bisa ke rumahmu.”“Oh.” Theo mencemberutkan bibirnya dengan kecewa. Dia pun kepikiran sesuatu. “Bibi Cantik, aku bawa kamu untuk lihat kamar papaku.”Theo mengambil kamera. Saat dia menelusuri koridor panjang, terdengar suara perbincangan orang dewasa di dalam ruang tamu. Kemudian, Theo pergi membuka pintu kamar utama.Kamar tidur utama dipenuhi potret Valencia dari berbagai periode, bahkan termasuk foto pernikahannya.Valencia spontan merasa terkejut. Hatinya seketika terasa seperti disuntik sesuatu hingga terasa membuncah.Padahal sudah enam tahun tidak bertemu, bagaimana mungkin …

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 99

    Kenny dipukul hingga menjerit kesakitan. “Mama, jangan pukul lagi. Aku akan ngomong. Sebenarnya anak itu, aku bantu ….”“Kenny, kamu bilang kamu bantu siapa untuk membesarkan anak itu?” Stewart menyela ucapan Kenny.Kenny menoleh, lalu melihat Stewart dan Valencia berjalan ke dalam. Dia pun terkejut hingga tergagap. “Aku nggak … nggak bilang aku bantu seseorang untuk membesarkannya. Maksudku, aku bantu melahirkan keturunan untuk Keluarga Darianto. Charin nggak bersedia untuk menikah sama aku. Papa dan Mama juga buru-buru, makanya aku suruh Josie untuk melahirkan anak buat aku. Papa, Mama, aku melakukannya juga demi meneruskan garis keturunan Keluarga Darianto.”Apa masih ada yang tidak dimengerti oleh Misha. Perempuan dan anak itu adalah “kambing hitam" yang ditanggung Kenny demi Stewart. Dia membuang cambuk, lalu memarahinya, “Dasar bodoh!”Ayah Kenny, Darkiat Darianto, merasa sangat emosi. Namun berhubung ada Stewart dan Valencia, dia juga tidak bisa melampiaskannya, melainkan hanya

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 98

    Begitu masalah ini terbongkar, sepertinya sulit untuk mendapat perlindungan dari Ketua Militer. Selain itu, ada terlalu banyak orang di dunia peretas yang ingin menantang “Cipher".“Aku mau segera menanganinya.” Veena segera duduk di depan komputer, lalu masuk ke dalam dunia internet untuk mencari tahu semua informasi mengenai Calvin. Akhirnya ditemukan foto bersama Calvin dengan Valencia.“Prof, sejauh ini, ini satu-satunya foto yang berhubungan dengan Kak Valencia.” Veena segera menemukannya. “Ini ….”Ketika melihat waktunya, saat itu Veena masih belum direkrut.“Foto itu diambil pada suatu aksi di enam tahun lalu. Dia merasa sangat sedih waktu itu karena berhasil menyelamatkanku, tapi dia nggak berhasil menyelamatkan asistenku. Aku membuatnya menampakkan diri. Saat aku menghiburnya, ada yang diam-diam mengambil fotoku.”“Foto sudah dilenyapkan.” Tangan Calvin mengusap wajah sedih Valencia yang berada di atas komputer. “Itu pertama kalinya dia merasa nggak berdaya, melihat asistenku

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 97

    Calvin dipukul secara mendadak. Dia pun tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, melainkan segera mengayunkan tinjuan ke sisi Stewart.Calvin mempelajari tinju militer, sedangkan Stewart adalah ahli taekwondo. Keduanya sama-sama adalah master. Tidak ada satu pun dari mereka yang bersedia untuk mengalah. Mereka pun melanjutkan perkelahian.“Jangan pukul lagi!” Para peneliti dan pengawal di tempat segera melerai mereka untuk menghentikan kekacauan.“Prof Calvin, apa kamu baik-baik saja?” Valencia menatap luka yang mengalir di ujung bibir Calvin, lalu segera mengambil tisu ke sana.Calvin baru saja hendak mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tisu pun langsung direbut oleh Stewart.“Valen, aku juga berdarah.” Stewart langsung menahan tangan Valencia, lalu menarik Valencia sekaligus tisu ke dalam pelukannya.“Rasakan!” Valencia meronta sejenak, tetapi dia tidak berhasil keluar dari genggaman telapak tangan Stewart. “Siapa suruh kamu sembarangan pukul orang! Segera minta maaf sama Prof C

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 96

    Valencia mulai berkomunikasi dengan Veena.Pada saat ini, Stewart pun tiba di departemen teknologi informasi. Kedatangan presdir pasti karena ada masalah serius. Manajer pun merasa agak gelisah.Manajer memanggil programer terhebat. “Aku ingin tahu di mana saja mobilku pernah diparkirkan. Bisakah kamu menyambungkan ponsel ke komputer mobil dan menyelesaikannya dalam dua menit?”Stewart teringat cara Valencia yang begitu lancar dan cekatan, lalu terdiam sejenak. “Bukan, bisakah diselesaikan dalam satu menit?”“Bisa,” jawab si programer, “Ini adalah teknik operasional yang sangat dasar, Pak Stewart.”“Dengan kemampuan istriku, apa dia juga bisa melakukannya?” Setelah kembali dari luar negeri, riwayat pekerjaan Valencia adalah di bidang desain web. Singkat cerita, bisa dibilang jurusan kecantikan dalam dunia komputer.Berhubung khawatir Valencia akan merasa terpukul, Stewart pun menempatkannya sebagai konsultan di departemen teknologi informatika. Manajer juga tidak diperbolehkan menggang

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 95

    Semua orang juga tahu dengan latar belakang istri dari presdir Grup Gunawan. Dia bahkan bisa menoleransi anak haram ayahnya. Dia memang sungguh baik hati.Reputasi bagus Valencia tersebar di luar sana. Reputasi itu pun menambah keindahan dalam percintaan mereka, bahkan saham Grup Gunawan melambung tinggi.Malam harinya, Stewart berbaring di samping Valencia. Tangannya diletakkan di atas perut kecil Valencia. “Sayang, kamu baru kehilangan anak, nggak boleh kecapekan. Belakangan ini kamu nggak usah ke perusahaan saja, biar nggak terlalu capek. Kamu cukup istirahat di apartemen saja.”Valencia sedang memejamkan kedua matanya. Dia pun membalas dengan mengiakan saja.Entah sudah lewat beberapa lama, tiba-tiba belakang punggungnya terasa ringan. Disusul, terdengar suara tutup pintu yang sangat pelan.Valencia duduk di tempat dengan ekspresi muram. Dia membuka laci, lalu mengeluarkan obat tidur yang dibuka Rachel. Dia menelan beberapa butir, lalu kembali berbaring. Tiba-tiba terdengar suara t

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status