Share

Bab 8

Auteur: Sasha
Hayden berlari menuruni tangga dan memelototi Valencia sambil berseru, "Kamu nggak boleh begitu! Papa, ini rumah yang Papa rancang. Mainanku, perosotanku, kolam renangku, dan ayunan yang Bibi Josie buatkan untukku di taman .... Aku suka semua yang ada di rumah ini. Aku nggak mau Mama merusaknya."

Valencia menatap Hayden tanpa ekspresi hingga membuat Hayden bersembunyi ketakutan di balik Stewart. Tatapan ibunya selalu lembut dan penuh kasih sayang, tidak pernah seperti ini. Dia merasa sedikit bersalah. Apakah ibunya tahu bahwa dia membuat janji dengan Josie sepulang sekolah?

"Papa bujuk Mama, dong," bisik Hayden dengan ketakutan.

Stewart tersenyum lembut, lalu mengelus-elus kepala Hayden dan menjawab, "Lihat, Mama sengaja buat tanda khusus di hari ulang tahunmu. Dia mau robohkan rumah ini dan merenovasinya untuk merayakan ulang tahunmu. Lagian, kita akan segera punya anggota keluarga baru, makanya tata letak rumah ini juga perlu diubah. Sayang, itu yang kamu rencanakan, 'kan?"

Valencia hanya mengiakannya dengan nada acuh tak acuh.

Hayden memasang tampang terkejut dan menghampiri Valencia. Dia melingkarkan lengannya di leher Valencia, lalu mencium pipinya. "Mama, ternyata aku salah paham, ya. Kamu memang paling menyayangiku."

Semalam, Stewart memberi tahu Hayden bahwa dia tidak seharusnya memberikan cincin kawin kesayangan ibunya kepada orang lain. Cincin itu adalah simbol cinta mereka dan sama pentingnya dengan Hayden. Oleh karena itu, Valencia baru marah dan tidak mau tidur dengannya.

Pagi ini, Hayden awalnya berencana untuk meminta maaf. Dinilai dari situasi saat ini, dia sepertinya tidak perlu khawatir ibunya akan mengabaikannya. Ibunya sangat menyayanginya. Meskipun dia melakukan kesalahan besar, ibunya juga akan memaafkannya. Amarah ibunya juga akan cepat mereda sehingga dia tidak perlu meminta maaf.

Saat melihat senyum polos dan wajah imut Hayden, hati Valencia pun melunak. Dia mengulurkan tangan untuk memeluk Hayden, tetapi Hayden langsung melepaskan diri dan pindah ke sisi lain meja untuk makan. Tangan Valencia pun membeku di tempat.

"Tapi Sayang, kenapa kamu mau merusak mobil kesayanganmu?"

Stewart berjongkok di depan Valencia dan menggenggam tangannya. Rasa dingin menjalar di telapak tangannya dan dia pun merasa takut untuk sejenak.

Valencia menatap wajah Stewart yang lembut dan kejadian semalam terlintas di benaknya. Matanya tiba-tiba memerah. "Aku nggak suka lagi, tapi juga nggak mau menjualnya."

Stewart menatap Valencia, lalu berujar, "Oke. Meski sudah nggak suka, orang lain juga nggak boleh nodai barang istriku."

"Di mana kita akan tinggal?" tanya Hayden yang mulutnya penuh dengan roti lapis.

"Kita pindah kembali ke rumah lama untuk temani Nenek."

Kata-kata Stewart mengurungkan niat Valencia untuk pindah ke apartemen dekat kantor. Dulu, dia paling suka menghabiskan waktu bersama Lilian. Jika dia tidak pergi, Stewart pasti akan curiga.

"Oke!" seru Hayden sambil menari kegirangan.

Menurut Hayden, dengan adanya dukungan Lilian, ibunya tidak akan berani mengkritiknya lagi. Neneknya bahkan akan memberinya es krim dan lolipop.

Stewart berdiri dan berjalan keluar dari ruang tamu. Melalui jendela kaca, terlihat dia sedang menelepon seseorang di taman. Tangannya yang lain membelai hiasan bunga yang melilit talinya.

Itu adalah rangka ayunan buatan Josie. Begitu melihatnya, Valencia langsung merasa mual dan segera mengalihkan pandangannya.

"Aku pergi kerja dulu."

Valencia meletakkan pisau dan garpunya, lalu berdiri dan pergi.

Kepala pelayan mengikuti Valencia keluar dan mendorong kopernya. Tanpa barang-barang milik Stewart dan Hayden, barang-barangnya yang tersisa hanya satu koper. Memikirkan bagaimana dulu dia selalu mengutamakan mereka dan berkompromi, dia merasa itu sangatlah konyol.

Di taman, Stewart memperhatikan Valencia berjalan pergi. Mata gelapnya agak menyipit.

Berat badan Valencia sudah turun drastis. Stewart berkata di teleponnya, "Pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya beberapa hari ini. Kalau dia nggak kasih tahu aku, dia pasti akan kasih tahu Charin. Suruh Charin tanya sama dia."

Dari ujung telepon, terdengar Kenny bertanya dengan hati-hati, "Kak Stewart ... apa mungkin Kak Valen sudah tahu masalah tentangmu dan Josie?"

"Nggak mungkin!" jawab Stewart dengan tegas.

"Iya, nggak mungkin." Kenny mengulangi kata-kata Stewart, lalu menghiburnya, "Kalau Kak Valen tahu, dia pasti nggak akan diam saja. Dia pasti akan ajukan cerai dan meninggalkanmu."

Mendengar kata "meninggalkanmu," hati Stewart terasa nyeri untuk sesaat. Melihat Valencia masuk ke mobil, dia memutuskan sambungan telepon dan langsung berjalan mengikutinya. Valencia jarang pergi ke kantor tanpa menunggunya.

Namun, pintu mobil malah tertutup di hadapan Stewart. Sementara itu, Valencia menatap lurus ke depan tanpa meliriknya. Dia hanya bisa menyaksikan mobil itu menghilang dari pandangannya.

Stewart kembali ke ruang makan. Di tempat Valencia duduk tadi, pasta dan susunya masih utuh.

"Nyonya nggak makan sedikit pun?" tanya Stewart.

"Emm. Dari bangun, Nyonya kelihatan nggak bersemangat. Dia mungkin nggak punya nafsu makan," jawab pembantu.

Sekalipun tidak nafsu makan, Valencia biasanya tetap akan menyantap sarapannya satu atau dua suap, lalu memuji masakan Stewart dan memberinya ciuman untuk menghiburnya.

Dahi Stewart pun berkerut. Kecurigaan yang diungkapkan Kenny di telepon barusan kembali terlintas di benaknya.

Valencia adalah konsultan di departemen teknologi informasi Grup Gunawan. Sesekali, dia akan memberi saran kepada manajer. Ketika peretas luar menyerang atau karyawan melakukan kesalahan internal, dia akan diam-diam turun tangan untuk membantu tanpa diketahui orang lain.

Valencia memiliki dua tahun pengalaman belajar di luar negeri dan sebenarnya direkrut secara khusus oleh Ketua Militer. Demi menikahi Stewart, dia meninggalkan organisasi dan melepaskan kariernya.

Ketika meninggalkan organisasi, Valencia berjanji kepada Ketua Militer bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun mengetahui identitas dan kemampuannya yang sebenarnya. Jadi, di mata semua orang, dia adalah seseorang yang tak berkemampuan dan datang bekerja karena mengandalkan koneksi, tetapi juga tidak dapat mereka singgung dan harus disanjung.

Ketika Valencia menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada manajer, sang manajer tak berani menolak. Manajer itu menyeka keringat di dahinya dan bertanya, "Nyonya, apa kami melakukan kesalahan?"

"Nggak, ini masalahku sendiri dan nggak ada hubungannya dengan kalian," jawab Valencia dengan tenang.

"Apa aku perlu serahkan surat pengunduran diri ini untuk disetujui Pak Stewart?" tanya manajer itu lagi.

Sebenarnya, itu adalah pertanyaan yang tidak diperlukan. Stewart pasti tahu bahwa istrinya mengundurkan diri. Bagaimanapun juga, Stewart selalu mematuhi ucapan istrinya. Meskipun merasa keberatan, dia juga tidak akan membantah.

"Nggak usah."

"Kalau begitu, aku akan langsung meneruskannya ke departemen SDM untuk diarsipkan."

Valencia mengangguk pelan dan meninggalkan kantor manajer.

Tidak lama kemudian, Charin Surja tiba di kantor Valencia. Keluarga Surja dan Keluarga Gunawan memiliki hubungan yang baik sejak dulu, sedangkan Charin dan Stewart adalah teman yang tumbuh besar bersama.

Valencia dan Charin menjadi teman dekat sejak Valencia datang ke Kediaman Keluarga Gunawan. Setiap kali Stewart membuatnya kesal, Charin akan membelanya. Selain Stewart, Charin adalah orang yang paling Valencia percayai.

"Valen, Kenny mengkhianatiku. Dia berhubungan dengan Josie, si jalang itu."

Charin masuk ke kantor dan langsung menghambur ke pelukan Valencia. Suaranya yang lembut dan tercekat membuat hati Valencia bergetar.

Setelah berkenalan dengan Charin selama ini, Valencia hanya pernah melihat Charin menangis sekali, yaitu di pernikahannya. Ini adalah yang kedua kalinya.

"Charin, bukan begitu. Kenny nggak mengkhianatimu."

Begitu memikirkan kejadian kemarin, dada Valencia terasa sangat sesak.

"Kamu nggak usah menutupinya dariku. Kabar ini sudah tersebar di mana-mana." Sambil menangis, Charin berkata dengan suara dipenuhi amarah, "Aku mau akhiri pertunangan kami!"

Charin sangat mencintai Kenny sampai tahap hanya akan menerima Kenny menjadi suaminya. Kenny juga sangat protektif terhadapnya.

Meskipun merasa marah pada Kenny karena membantu Stewart menyembunyikan perselingkuhannya, Valencia tidak bisa membiarkan dirinya merusak hubungan Kenny dan Charin. Dia tidak ingin Charin merasakan penderitaan disakiti oleh cinta. Charin adalah sahabat terbaiknya. Dia percaya Charin akan merahasiakan kebenarannya meskipun sudah mengetahuinya.

"Charin, Josie bukan simpanan Kenny. Dia itu simpanan Stewart. Stewart yang mengkhianatiku!"

Tiba-tiba, pintu kantor dibuka oleh Stewart.
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 100

    “Oke.”Setelah Veena keluar dari ruang baca, Valencia baru menggerakan mouse untuk mengangkat panggilan. Orang yang muncul bukanlah Calvin, melainkan putranya, si Theo.“Bibi Cantik, Theo sungguh merindukanmu. Kapan kamu bisa main ke rumahku?” Suara gemas Theo terdengar merdu. Ketika melihat wajah lugunya, Valencia merasa hatinya tidak gersang lagi.“Belakangan ini Bibi merasa agak sibuk. Sepertinya nggak bisa ke rumahmu.”“Oh.” Theo mencemberutkan bibirnya dengan kecewa. Dia pun kepikiran sesuatu. “Bibi Cantik, aku bawa kamu untuk lihat kamar papaku.”Theo mengambil kamera. Saat dia menelusuri koridor panjang, terdengar suara perbincangan orang dewasa di dalam ruang tamu. Kemudian, Theo pergi membuka pintu kamar utama.Kamar tidur utama dipenuhi potret Valencia dari berbagai periode, bahkan termasuk foto pernikahannya.Valencia spontan merasa terkejut. Hatinya seketika terasa seperti disuntik sesuatu hingga terasa membuncah.Padahal sudah enam tahun tidak bertemu, bagaimana mungkin …

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 99

    Kenny dipukul hingga menjerit kesakitan. “Mama, jangan pukul lagi. Aku akan ngomong. Sebenarnya anak itu, aku bantu ….”“Kenny, kamu bilang kamu bantu siapa untuk membesarkan anak itu?” Stewart menyela ucapan Kenny.Kenny menoleh, lalu melihat Stewart dan Valencia berjalan ke dalam. Dia pun terkejut hingga tergagap. “Aku nggak … nggak bilang aku bantu seseorang untuk membesarkannya. Maksudku, aku bantu melahirkan keturunan untuk Keluarga Darianto. Charin nggak bersedia untuk menikah sama aku. Papa dan Mama juga buru-buru, makanya aku suruh Josie untuk melahirkan anak buat aku. Papa, Mama, aku melakukannya juga demi meneruskan garis keturunan Keluarga Darianto.”Apa masih ada yang tidak dimengerti oleh Misha. Perempuan dan anak itu adalah “kambing hitam" yang ditanggung Kenny demi Stewart. Dia membuang cambuk, lalu memarahinya, “Dasar bodoh!”Ayah Kenny, Darkiat Darianto, merasa sangat emosi. Namun berhubung ada Stewart dan Valencia, dia juga tidak bisa melampiaskannya, melainkan hanya

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 98

    Begitu masalah ini terbongkar, sepertinya sulit untuk mendapat perlindungan dari Ketua Militer. Selain itu, ada terlalu banyak orang di dunia peretas yang ingin menantang “Cipher".“Aku mau segera menanganinya.” Veena segera duduk di depan komputer, lalu masuk ke dalam dunia internet untuk mencari tahu semua informasi mengenai Calvin. Akhirnya ditemukan foto bersama Calvin dengan Valencia.“Prof, sejauh ini, ini satu-satunya foto yang berhubungan dengan Kak Valencia.” Veena segera menemukannya. “Ini ….”Ketika melihat waktunya, saat itu Veena masih belum direkrut.“Foto itu diambil pada suatu aksi di enam tahun lalu. Dia merasa sangat sedih waktu itu karena berhasil menyelamatkanku, tapi dia nggak berhasil menyelamatkan asistenku. Aku membuatnya menampakkan diri. Saat aku menghiburnya, ada yang diam-diam mengambil fotoku.”“Foto sudah dilenyapkan.” Tangan Calvin mengusap wajah sedih Valencia yang berada di atas komputer. “Itu pertama kalinya dia merasa nggak berdaya, melihat asistenku

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 97

    Calvin dipukul secara mendadak. Dia pun tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, melainkan segera mengayunkan tinjuan ke sisi Stewart.Calvin mempelajari tinju militer, sedangkan Stewart adalah ahli taekwondo. Keduanya sama-sama adalah master. Tidak ada satu pun dari mereka yang bersedia untuk mengalah. Mereka pun melanjutkan perkelahian.“Jangan pukul lagi!” Para peneliti dan pengawal di tempat segera melerai mereka untuk menghentikan kekacauan.“Prof Calvin, apa kamu baik-baik saja?” Valencia menatap luka yang mengalir di ujung bibir Calvin, lalu segera mengambil tisu ke sana.Calvin baru saja hendak mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tisu pun langsung direbut oleh Stewart.“Valen, aku juga berdarah.” Stewart langsung menahan tangan Valencia, lalu menarik Valencia sekaligus tisu ke dalam pelukannya.“Rasakan!” Valencia meronta sejenak, tetapi dia tidak berhasil keluar dari genggaman telapak tangan Stewart. “Siapa suruh kamu sembarangan pukul orang! Segera minta maaf sama Prof C

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 96

    Valencia mulai berkomunikasi dengan Veena.Pada saat ini, Stewart pun tiba di departemen teknologi informasi. Kedatangan presdir pasti karena ada masalah serius. Manajer pun merasa agak gelisah.Manajer memanggil programer terhebat. “Aku ingin tahu di mana saja mobilku pernah diparkirkan. Bisakah kamu menyambungkan ponsel ke komputer mobil dan menyelesaikannya dalam dua menit?”Stewart teringat cara Valencia yang begitu lancar dan cekatan, lalu terdiam sejenak. “Bukan, bisakah diselesaikan dalam satu menit?”“Bisa,” jawab si programer, “Ini adalah teknik operasional yang sangat dasar, Pak Stewart.”“Dengan kemampuan istriku, apa dia juga bisa melakukannya?” Setelah kembali dari luar negeri, riwayat pekerjaan Valencia adalah di bidang desain web. Singkat cerita, bisa dibilang jurusan kecantikan dalam dunia komputer.Berhubung khawatir Valencia akan merasa terpukul, Stewart pun menempatkannya sebagai konsultan di departemen teknologi informatika. Manajer juga tidak diperbolehkan menggang

  • Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?   Bab 95

    Semua orang juga tahu dengan latar belakang istri dari presdir Grup Gunawan. Dia bahkan bisa menoleransi anak haram ayahnya. Dia memang sungguh baik hati.Reputasi bagus Valencia tersebar di luar sana. Reputasi itu pun menambah keindahan dalam percintaan mereka, bahkan saham Grup Gunawan melambung tinggi.Malam harinya, Stewart berbaring di samping Valencia. Tangannya diletakkan di atas perut kecil Valencia. “Sayang, kamu baru kehilangan anak, nggak boleh kecapekan. Belakangan ini kamu nggak usah ke perusahaan saja, biar nggak terlalu capek. Kamu cukup istirahat di apartemen saja.”Valencia sedang memejamkan kedua matanya. Dia pun membalas dengan mengiakan saja.Entah sudah lewat beberapa lama, tiba-tiba belakang punggungnya terasa ringan. Disusul, terdengar suara tutup pintu yang sangat pelan.Valencia duduk di tempat dengan ekspresi muram. Dia membuka laci, lalu mengeluarkan obat tidur yang dibuka Rachel. Dia menelan beberapa butir, lalu kembali berbaring. Tiba-tiba terdengar suara t

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status