Share

Bab 49

"Te-rima kasih Anna, sudah mau menjenguk Mami." Aku tersenyum getir, seumur-umur baru mendengar hal itu dari mulutnya. Oh ya, dikasih sakit baru sadar!

Kutatap sekeliling kamar, begitu nyaman untuk ditinggali. Karena berada di ruang VIP, dengan segala kemudahan. Namun, tetap saja rumah sakit bukan salah satu tempat yang dirindukan.

Anne, tampak lelah dengan wajah pucat yang biasa ditampilkan. Meski begitu, hatiku tetap enggan untuk merasa tersentuh. Kejadian menyakitkan, masih terekam jelas.

Kalau bukan karena Papi, yang terus memaksa. Malas rasanya menjenguk Mami, mereka tak akan sadar bila terus dikasihani!

Harusnya Papi, membiarkan mereka menderita. Hitung-hitung sebagai ganjaran, atas dosa yang sudah mereka buat.

"I-tu ... Pacar kakak?" tanya Anne, sambil menatap boss Putra. Pikiran tak baik, menjelma di hati. Takut kejadian yang lalu, akan terulang.

"Kenapa, kamu naksir? Apa, ada niatan un
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status