Share

Bab 3 Motivasi Dan Syarat

Author: Misya Lively
last update Huling Na-update: 2024-05-22 00:22:56

"Bisa Saya bicara denganmu? Berdua saja.

Dokter Indra datang ke restoran saat Kanaya sedang bekerja.

Kanaya tidak menyangka jika dokter klinik kesuburan itu datang mencarinya.

Apa yang ia inginkan? Bukankah urusan mereka sudah selesai?

Beberapa hari yang lalu Kanaya diketahui mempunyai alergi pada  salah satu zat yang ada di hormon kesuburan yang disuntikkan padanya.

Untung saja Dokter Indra datang tepat waktu untuk menyelamatkan Kanaya kala itu.

Namun yang membuat Kanaya heran, alergi itu tidak terdeteksi sebelumnya.

Menurut Dokter Indra, zat itu sebenarnya tidak berbahaya. Akan tetapi, kekebalan tubuh Kanaya mengidentifikasi zat itu sebagai sesuatu yang berbahaya bagi tubuhnya. Itu sebabnya tidak ada yang menyangka jika Kanaya memiliki reaksi alergi pada obat itu.

Dan nahasnya lagi, zat itu terdapat pada semua jenis obat hormon kesuburan yang ada yang sangat penting dalam memastikan kualitas sel telur yang akan digunakan sebagai donor.

Jika dipaksakan, akan berefek pada kesuburan Kanaya dikemudian hari. Oleh sebab itu, kesepakatan mereka tidak bisa dilanjutkan.

Hati Kanaya begitu sedih saat mendengar kabar itu. Harapan untuk memperoleh uang untuk biaya transplantasi jantung ibunya pun pupus sudah.

Namun Kanaya tidak memaksakan diri. Ia menganggap jika semua itu belum menjadi rejekinya. Ia yakin akan ada pintu rejeki lain yang akan mengetuknya jika ia terus berdoa dan berusaha.

"Ada apa Dokter menemui saya?

Mereka berbicara di dalam mobil Dokter Indra untuk menjaga kerahasiaan.

"Kamu masih ingin mendapatkan uang?" tanya Dokter Indra sambil menatap Kanaya.

Kanaya mengerutkan keningnya dengan curiga. "Maksud Dokter?"

Bukan sekali dua kali pria hidung belang mencoba merayunya dengan iming-iming uang, tetapi Kanaya selalu menolaknya. Meski ia butuh uang, Ia lebih memeilih bekerja di dua tempat sekaligus dari pada bekerja melayani para pria hidung belang.

"Kanaya, klien Saya masih menginginkan kamu menjadi donor dan ibu pengganti untuk anaknya." Penjelasan Dokter Indra menepis pikiran buruk yang sempat berseliweran di benak Kanaya.

"Bukankah dokter mengatakan kalau Saya tidak bisa lagi menjadi donor?" Kanaya bingung, kenapa tiba-tiba dokter itu menawarinya lagi?

"Begini," ucap Dokter Indra seakan tengah mencari kata-kata yang tepat. "Kamu bukan tidak bisa menjadi donor. Tetapi lebih tepatnya kamu tidak bisa menjadi donor bayi tabung."

Kanaya mencerna kalimat Dokter itu, tetapi ia masih tidak yakin dengan pemahamannya. Apakah yang ia pikirkan sama dengan yang dokter itu maksudkan?

"Kanaya, Saya menawarkan kamu untuk menjadi ibu pengganti sekaligus donor melalui pembuahan alami." Meski terlihat tenang, Kanaya bisa merasakan kecanggungan dari sikap Dokter di hadapannya.

Pembuahan alami, apa maksudnya...?

Kanaya menatap Dokter Indra dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

"Pembuahan alami yang Dokter maksud, maaf-- Saya harus berhubungan badan dengan-- klien dokter?"

Apa itu yang Dokter Indra maksudkan? Kanaya berharap ia salah.

"Ya. Itulah yang Saya coba katakan," Dokter Indra mengakui dengan canggung, ada sedikit rasa tidak enak hati dari tatapan matanya.

Ekspresi wajah Kanaya berubah. Meski Dokter tidak mengatakannya dengan seronok, namun tetap saja hal itu membuatnya merasa malu.

"Kanaya, ini bukan tentang berhubungan badan untuk memuaskan hawa nafsu. Tetapi ini murni untuk tujuan pembuahan sel telur se-alami mungkin agar kamu bisa hamil anak mereka tanpa resiko menjadi mandul ataupun sakit," Dokter Indra cepat-cepat menjelaskan bahwa apa yang ia tawarkan bukanlah sebuah transaksi jual diri untuk pemuasan nafsu belaka, namun sebuah proses pembuahan calon bayi di dalam rahimnya.

Kanaya masih termangu dengan kening berkerut. "Kenapa harus Saya? Kenapa mereka tidak tidak mencari ibu pengganti yang lain?

Mereka bisa saja melakukan program bayi tabung dengan wanita lain bukan? Kenapa mereka bersikeras ingin dirinya yang menjadi ibu pengganti anak mereka bahkan melalui pembuahan alami?

"Klien saya sangat mencintai istrinya. Dan dia pun sebenarnya tidak mau melakukan hal ini. Akan tetapi karena kamu memiliki kriteria yang mereka inginkan secara genetik, mereka tetap memilih kamu, Kanaya.Dokter Indra menekankan kata genetik.

Ucapan Dokter Indra jauh dari kata seronok. Ia tampak sangat profesional bahkan dalam menyampaikan sesuatu yang sangat sensitif.

Kriteria genetik apa?Kanaya ingin mengetahuinya.

Ada banyak faktor. Salah satunya adalah kamu memiliki golongan darah yang paling tepat untuk menjadi ibu biologis anak itu.

Kanaya mulai paham dengan alasan mereka memilihnya. Ia memiliki golongan darah AB- yang termasuk dalam golongan darah yang langka yang hanya dimiliki oleh kurang dari 1% penghuni dunia.

Ia mengerti mengapa mereka bersikukuh ingin menjadikan dirinya ibu biologis anak mereka. Namun begitu, Kanaya punya pertimbangan lain.

"Maaf Dokter, dengan menyesal, Saya tidak bisa," jawab Kanaya setelah berpikir selama beberapa saat.

Dokter Indra menghela nafas. "Kanaya, Saya tahu kamu membutuhkan uang untuk ibumu. Dan klien Saya ini rela mengeluarkan uang lebih."

"Tidak hanya dia akan memberimu uang kompensasi sejumlah ratusan juta, namun juga membiayai semua perawatan ibumu termasuk 20 miliar yang kamu minta untuk biaya transplantasi jantung."

Uang itu benar-benar sangat dibutuhkannya, tetapi

"Kamu seorang yang baik Kanaya. Dengan melakukan ini kamu tidak hanya akan menolong ibumu, tetapi juga menolong orang lain yang sangat membutuhkan bantuanmu," tambah Indra lagi, kali ini mengedepankan alasan kebaikan, motif yang bisa mendorong seseorang untuk mau melakukan suatu hal yang bermanfaat.

Kanaya terdiam. Ia mengalami pertentangan batin.

Kanaya bukan tidak ingin membantu atau tidak membutuhkan uang itu, tetapi jika harus berhubungan badan dengan pria asing, ia tidak bisa melakukannya.

Kanaya tidak ingin berbuat dosa dengan berzina.

Ya, berzina. Bukankah pembuahan alami dengan pria yang bukan suaminya adalah berzina?

Almarhum Ayahnya selalu berpesan agar ia selalu menjaga kesuciannya karena dia seorang perempuan.

Seorang perempuan harus menjaga marwah dirinya, karena hanya dengan harga diri, seseorang bisa memiliki nilai tidak hanya di mata Tuhan-nya, namun juga orang lain.

Mematuhi ucapan ayahnya, Kanaya tidak pernah berpikir untuk melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, terkecuali...

"Saya punya satu syarat lagi dokter. Jika mereka tidak keberatan, maka akan saya lakukan," ucap Kanaya akhirnya memberanikan diri membuat persyaratan tambahan.

"Katakanlah, biar saya sampaikan kepada mereka. Apa yang kamu inginkan?"

Raut wajah Dokter itu berubah menjadi kurang enak dilihat. Namun dia masih tersenyum.

Kanaya menelan ludahnya sebelum berkata, "Saya ingin dinikahi." Lalu cepat-cepat mengoreksi, "Secara agama saja."

Dokter Indra menatap Kanaya dengan tertegun.

Kanaya tahu persisi apa yang ada dalam pikiran dokter itu. Ia pun menjelaskan.

"Dokter, Saya memang membutuhkan uang itu. Tetapi Saya takut berdosa jika berzina."

"Lagipula, Saya tidak ingin anak yang lahir nantinya menjadi anak haram dimata agama. Bagaimana Saya bisa mempertanggungjawabkannya kelak?"

Kanaya tidak ingin mereka salah paham dengan permintaannya.

Dokter Indra masih saja tertegun menatap Kanaya, seakan ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Kanaya.

"Klien Dokter bisa menalak Saya setelah anak itu lahir. Saya tidak keberatan. Niat Saya hanya ingin menyembuhkan ibu Saya, bukan untuk mengejar hal lain.Kanaya meyakinkan dokter itu jika ia tidak punya motif terselubung dengan meminta dinikahi.

Untuk beberapa lama Dokter Indra terdiam sebelum merespon, "Baiklah, permintaanmu akan aku sampaikan. Ada hal lain?"

Kanaya menggeleng. Semua yang dijanjikan kepadanya sudah lebih dari cukup. Ia hanya ingin ibunya sembuh.

Dokter Indra mengangguk mengerti dan berjanji akan memberitahu keputusannya nanti.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (55)
goodnovel comment avatar
Dortina Sipayung
pengorbanan yang luar biasa
goodnovel comment avatar
Endang Harnani
sangat menarik
goodnovel comment avatar
Rina Susanti
sangat bagus ..suka ceritanya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 9

    “Freya,” ucap Bastian dengan senyum di wajahnya. “Freya Jacinta Dwipangga.” Miranda dan Ayunda saling bertukar pandang sebelum tersenyum dan mengangguk. “Freya. Nama yang Indah,” gumam keduanya menyetujui. Hari itu semua yang ada di Alpine Nest menyambut baik kehadiran bayi mungil bernama Freya Jacinta Dwipangga. Begitu pula Kenzo yang begitu senang ketika diperbolehkan melihat langsung adiknya itu. Mulai hari itu, ia telah menjadi seorang kakak. Apalagi, adiknya itu hadir sebagai hadiah ulang tahun terindah baginya. Keluarga besar Dwipangga hari itu sangat berbahagia. Bukan hanya karena ulang tahun pertama Kenzo, namun juga hadirnya Freya dalam keluarga mereka. Berita kelahiran Freya langsung tersebar ke seantero Emerald City, meskipun sosok bayi tersebut masih dirahasiakan dan belum di perlihatkan kepada publik. Publik ikut merasa senang dan tidak sabar untuk segera melihat sosok putri keluarga Dwipangga yang diberitakan memiliki paras yang rupawan. Berita persalinan K

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 8

    “Ama… Ama.. atit?” tanya Kenzo pada Haidar, kakeknya. Tampak ia mengkhawatirkan mamanya.Apalagi ia melihat Papanya begitu panik saat membawa mamanya pergi masuk ke dalam ruangan dengan kolam besar yang ada di dekat mereka. Haidar tersenyum dan menggeleng. Ia berusaha untuk tidak tampak gelisah atau khawatir. “Mama tidak sakit, tapi saat ini sedang melahirkan adiknya Kenzo,” terangnya pada cucu kesayangannya itu.“Kenzo di sini dulu ya sama Kakek. Nanti kalau adik sudah keluar dari perut mama, Kenzo bisa ketemu sama adik.” Haidar pun duduk dan memangku Kenzo di sofa.Kanaya sudah pernah menceritakan pada Kenzo mengenai adik bayi yang ada di dalam perutnya, sehingga Kenzo tidak terlalu bingung atau panik saat mengetahui Kanaya akan melahirkan. “Sini, Kenzo boboan di sini.” Haidar menepuk ruang kosong diantara dirinya dan Azhar, agar cucunya itu bisa beristirahat dan tidur. Ia tahu Kenzo tidak akan mau pergi tidur ke kamarnya mengetahui mamanya tengah melahirkan adiknya.Akan tetapi

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 7

    Ardyan dan Aliya telah menikah sejak 6 bulan yang lalu, dan sekarang kandungan Aliya telah menginjak 3 bulan.Mereka berdua memang tidak menunda kehamilan dan berharap segera diberikan keturunan. Selain itu, Ardyan juga sudah berusia lebih dari 30 tahun, sehingga dia tidak ingin lagi menunda.Dan meskipun kehamilan Aliya masih muda dan belum terlihat benar, namun jika diperhatikan dengan seksama, akan terlihat benjolan kecil di perutnya.Saat ini, Aliya masih bekerja di LiveTV, namun ia tidak lagi bekerja di lapangan untuk mencari berita setelah mengetahui kehamilannya. Ia memilih bertugas di dalam studio untuk sementara waktu. Sedangkan Ardyan, dia masih menjalani hari-harinya sebagai the best neurosurgeon di Emerald City, sekaligus Direktur Emerald Restorative Centre, Rumah Sakit terbesar dan tercanggih di Emerald City.“Bagaimana kehamilanmu kali ini? Ah, Kenzo pasti senang sekali akan segera memiliki seorang adik!” Aliya memegang perut besar Kanaya dan mengelusnya.“Untuk yang

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 6

    Acara ulang tahun berlangsung dengan sangat meriah. Anak-anak panti yang diundang untuk datang tampak sangat senang. Berbagai macam permainan, hiburan bahkan hadiah-hadiah yang dibagikan membuat mereka tertawa sepanjang acara.Tamu undangan lainnya, keluarga, dan kerabat yang membawa anak-anak mereka juga menikmati acara itu. Mereka membawa berbagai macam hadiah, dari mainan anak-anak yang sangat populer dan diminati, hingga hadiah yang bernilai fantastis.Berbagai macam hidangan disajikan. Dari mulai hidangan berbentuk lucu bertemakan kerajaan untuk anak-anak hingga hidangan estetik dan lezat dari chef terkemuka yang menggunakan bahan-bahan berkualitas premium.Dan Kenzo, bocah berulang tahun yang memiliki paras rupawan perpaduan antara Kanaya dan Bastian, menjadi pusat perhatian di acara itu. Tidak hanya parasnya, tingkah polah anak berusia 1 tahun itu selain menggemaskan juga telah membuat decak kagum tamu undangan. Di usia yang masih sangat kecil, Kenzo telah menunjukkan sikap

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 5

    Hari itu, di Alpine Nest ramai dengan banyak orang yang datang. Azhar, Haidar, Miranda, Ayunda, Laila, dan Fadly—sepupu Kanaya. Tidak lupa Alea, Fariz dan Clara juga sudah hadir di sana.Mereka semua datang untuk menghadiri ulang tahun pertama Kenzo yang hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, keluarga dan teman serta anak yatim yang sengaja diundang untuk memeriahkan acara itu.Acara dilangsungkan di halaman belakang rumah mereka, dengan mengusung tema Royal Prince. Sesuai dengan tema, maka di dekat danau itu dibangun sebuah miniatur kastil kerajaan, dengan dekorasi balon dan hiasan lainnya yang berwarna emas, biru dan putih.Makanan yang dihidangkan pun dibuat sesuai tema. Mewah, namun dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan sesuai dengan usia baby Kenzo yang baru berulang tahun pertama.“Apa semua sudah siap? Di mana Kenzo?” Kanaya baru selesai berpakaian, dan ia memastikan kembali persiapan mereka untuk acara itu.Ia dan Bastian juga ikut mengenakan kostum Royal King dan Queen

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 4

    “Bos, itu orangnya!” Seorang pria dengan banyak tato di tangannya melapor pada seorang pria yang duduk di dalam sebuah mobil SUV.Jendela mibil SUV itu diturunkan dan tampaklah wajah seorang pria. Dia mengenakan jaket hitam dan kaca mata hitam. Rambut panjangnya yang diikat ke belakang, dicepol kecil dibagian atas, sehingga menampakkan potongan rambut pendek undercut dibagian bawah yang rapi.Pria itu membuka kaca matanya dan melihat ke luar pada sosok dua orang pria yang sedang berdiri membelakangi mereka yang berjarak cukup jauh. Kedua orang itu berpakaian parlente, kemeja rapi dengan sepatu kulit yang mengkilap.“Hanya berdua saja?” tanya Jono—pria berjaket hitam di dalam mobil.“Hanya mereka dan supir di dalam mobil.” Anak buah Jono menunjuk sebuah mobil Mercedes Benz S class berwarna hitam terparkir di ujung bagian jalan itu.Jono tidak mengetahui siapa orang itu. Mereka berpenampilan rapi dan parlente, namun mereka berdua bukan berasalah dari Emerald City.Jono memberi isyarat

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status