Share

Bab 91 Kekesalan Hati

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 05:32:36

“Apa yang kamu lakukan, Laura? Apa kamu yang meracuni anakku?” Suara Sofyan yang terdengar setengah berbisik itu bertanya dengan nada menuduh.

Laura—duduk mengenakan kaca mata hitam berseberangan dengan kursi Sofyan di cafe itu— melipat tangannya di depan dada.

“Bukankah kamu menyuruhku untuk mendekatinya? Merebut dia dari perempuan kampungan itu?” ujar Laura dengan gaya angkuh, menatap Sofyan dati balik kaca mata hitamnya.

Brak!

“Tetapi tidak dengan meracuninya Laura!” seru Sofyan dengan emosi, sampai-sampai ia menggebrak meja dan lupa mengecilkan suaranya.

Sofyan, walaupun ia berniat memisahkan Reno dan Cora, namun ia tidak pernah berpikir untuk memberikan putranya itu sesuatu zat yang bisa membahayakan nyawanya. Terlebih jenis cairan aphrodisiac yang Laura berikan untuk Reno.

Zat itu diketahui memang sangat kuat dan efektif untuk meningkatkan gairah seseorang. Namun karena keampuhannya itu, zat itu bisa menyebabkan orang yang mengkonsumsinya terkena serangan jangung secara tiba-ti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Julita Megasari
KK Misya blm up LG ya
goodnovel comment avatar
Julita Megasari
up LG donk KK Misya lanjuuttt
goodnovel comment avatar
Julita Megasari
lanjuutt LG kk misya kok cma SE bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 91 Kekesalan Hati

    “Apa yang kamu lakukan, Laura? Apa kamu yang meracuni anakku?” Suara Sofyan yang terdengar setengah berbisik itu bertanya dengan nada menuduh.Laura—duduk mengenakan kaca mata hitam berseberangan dengan kursi Sofyan di cafe itu— melipat tangannya di depan dada.“Bukankah kamu menyuruhku untuk mendekatinya? Merebut dia dari perempuan kampungan itu?” ujar Laura dengan gaya angkuh, menatap Sofyan dati balik kaca mata hitamnya.Brak!“Tetapi tidak dengan meracuninya Laura!” seru Sofyan dengan emosi, sampai-sampai ia menggebrak meja dan lupa mengecilkan suaranya.Sofyan, walaupun ia berniat memisahkan Reno dan Cora, namun ia tidak pernah berpikir untuk memberikan putranya itu sesuatu zat yang bisa membahayakan nyawanya. Terlebih jenis cairan aphrodisiac yang Laura berikan untuk Reno.Zat itu diketahui memang sangat kuat dan efektif untuk meningkatkan gairah seseorang. Namun karena keampuhannya itu, zat itu bisa menyebabkan orang yang mengkonsumsinya terkena serangan jangung secara tiba-ti

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 90 Khawatir

    “Apa ini Cora?” Di hadapannya, Reno berseru dengan kedua mata yang menatap tajam ke arahnya, lalu kepada Devon di sampingnya.“Aku ingin putus!” ucapnya, lalu ia meraih lengan Devon. “Aku bersama Devon sekarang, dan kita tidak punya hubungan apa-apa lagi!”Kedua mata yang dalam itu menatapnya dengan tidak percaya. Guratan kecewa dan sakit hati yang tampak di raut wajah Reno, begitu menyayat hatinya. Tidak Cora, kamu tidak perlu merasa kasihan padanya! Hidupnya jauh lebih baik tanpa dirimu! Batinnya berkata, seperti membisikkan kata-kata untuk memperteguh tekadnya.“Apa maksudmu? Kamu yidak bisa melakukana ini!” Reno menarik tangannya dari Devon, lalu menyeretnya pergi keluar dari restoran itu betapa pun ia meminta Reno untuk melepasakannya.“Lepas! Aku tidak menyukaimu lagi! Lepas!” Ia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Reno.“Aku tidak akan pernah melepaskanmu, Cora! Tidak akan pernah! Kamu milikku! Kamu dengar? Kamu milikku!”“Kamu milikku Cora… milikku…” suara Reno

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 89 Sofyan

    Mobil porsche yang dikendarai Edwin berhenti di depan lobi sebuah gedung apartemen. “Tunggu di sini,” ujar Reno pada temannya itu sebelum ia membuka pintu dan berjalan keluar.“Telpon kalau butuh bantuan!” seru Edwin sambil ia memperhatikan temannya itu berjalan masuk ke dalam gedung apartemen itu.Reno hanya mengangkat tangannya dan terus berjalan masuk. Ia menaiki lift lalu turun di lantai 4, kemudian berhenti di depan sebuah pintu.Ia memencet bel pintu itu sekali, kemudian menunggu. Menunggu hingga pintu itu akhirnya terbuka.“Reno? Wow, sebuah kejutan!” seru Sofyan saat melihat putranya itu berdiri di depan pintu, mengenakan pakaian kasual; kemeja lengan pendek dan sepasang celana jeans.Reno tidak menimpalinya. Ia berjalan masuk melewati Sofyan begitu saja.Sofyan yang terkejut, sama sekali tidak menyangka melihat putranya datang ke apartemenya pagi itu. Dan ia pun tidak bisa menebak tujuan Reno datang mengunjunginya, atau pun menebak suasana hati Reno saat itu. Karena ekspresi

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 88 Feromon

    Reno berjalan mendekat dan ia berhenti di sisi ranjang itu. Ia memperhatikan Cora yang tidur dengan selimut menutupi tubuh polosnya. Perlahan Reno duduk di tepi ranjang itu. Ia menyugar dengan perlahan rambut panjang kecoklatan milik gadis itu sehingga ia bisa melihat wajahnya dengan baik.Paras cantik gadis itu tampak merona, sisa-sisa pergumulan panas mereka beberapa jam yang lalu. Cora tertidur begitu lelap. Dia bahkan tidak terbangun saat Reno menyugar rambutnya, atau menyentuh bibirnya yang bersemu merah dan menebal karena ciuman panas mereka.Tampak jelas jejak pergumulan panas mereka di tubuh dan wajah Cora. Bercak kemerahan tampak dikulitnya yang putih seperti porselen. Sedangkan wajahnya—walaupun terlihat lelah, terlihat sangat tenang. Hormon dopamin, oksitosin dan endorfin yang dia rasakannya sepanjang malam telah membuat wajah cantiknya tampak beseri-seri dengan sedikit rona kemerahan yang sangat memikat.Reno mengelus perlahan permukaan pipinya. Dan sebagai akibatnya, i

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 87 Saksi Bisu

    Reno berdiri di bawah shower air, membasahi sekujur tubuhnya dengan air dingin di pagi hari itu.Reno mematikan aliran air dan menyeka wajahnya sebelum ia meraih handuk putih yang tersampir di pintu ruangan shower.Setelah mengeringkan tubuhnya, Reno meraih telepon genggamnya. Ia lalu menghubungi Edwin.Saat itu jam tujuh pagi. Temannya itu telah mengiriminya pesan singkat sejak jam 4 pagi tadi, mengatakan bahwa dia telah kembali ke Fragrant Harbour dan menyewa kamar 1006.Edwin juga mengatakan padanya untuk menghubunginya kapan pun ia membutuhkan bantuannya.Untuk beberapa saat, panggilan telepon Reno itu berdering sampai akhirnya Edwin mengangkatnya.“Halo?” Suara Edwin terdengar lemah dan parau, khas orang bangun tidur. “Win, bisa datang ke sini?” tanya Reno pada sahabatnya itu.Ia tahu sahabatnya itu mungkin masih lelah dan mengantuk setelah memaksakan diri terbang ke Fragrant Harbour tengah malam tadi hanya untuk memastikan kondisinya.Namun ia pun membutuhkan bantuan temannya i

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 86 Wanita Keluarga Wijaya

    Sementara itu, di lantai dasar hotel itu, Eric menerima panggilan telepon dari Rita, ibunya. “Eric, apa kamu sudah melihat berita?” tanya Rita dengan nada yang gelisah bercampur waswas.“Berita apa?” Eric masih menyisakan kekesalan dari pertemuannya dengan Reno beberapa saat yang lalu, sehingga nada suaranya pun terdengar tidak ramah, seperti orang yang merasa terganggu ketika menerima panggilan telepon.“Berita Cora dan suami barunya! Semua stasiun televisi, media online—semua memberitakannya!” seru Rita seperti ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.“Apa kamu percaya? Cora menikah dengan CEO Renowed Innovation—Reno Afrizal! Apakah itu benar?” Rita ingin mengetahui pendapat putranya itu. Sebab jelas sekali wawancara kedua pasangan suami-istri itu dilakukan di hotel tempat acara malam dana berlangsung. Dan Eric ada di sana!Eric menghela nafas dengan keras.“Eric, apa itu benar? Perempuan sialan itu sekarang adalah istri CEO itu?” Rita tidak sabar menunggu jawaban Eric.E

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status