Share

Part 14 Rumit

Andra menarik napas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu berplitur cokelat, dengan permukaan berukiran klasik. Pintu ruang kerja setinggi tiga meter dengan pegangan kuning keemasan. Dua kali ketukan, terdengar papa mertua menyuruhnya masuk.

Pintu terdorong, di kursi kebesarannya lelaki berusia enam puluh lima tahun itu duduk dengan angkuhnya. Andra melangkah dengan tenang menghampiri mertuanya.

"Duduklah!" perintah lelaki yang di kenal dengan nama Cakra Kusuma. Andra menarik kursi dan duduk.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Alhamdulillah, lancar, Pa."

"Kapan rencana pindah ke kantor pusat?"

"Saya tidak tahu."

Pak Cakra manggut-manggut. Lebih baik Andra menahan diri agar tidak banyak bicara. Dengan begitu dia bisa membaca gelagat mertuanya. Dia juga tidak ingin berurusan dengan hal yang rumit dengan mertua. Terlebih jika akan berakhibat fatal pada Inaya.

"Apa dulu antara kamu dan Pak Yusa nggak ada perjanjian mengenai tugas kamu di sana? Misalnya hanya beberapa tahun saja gitu."

"Tidak ada, Pa.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Novena
hmmm rumit mikirnya.. smuanya salah disini baik andra,marina & inaya
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
iyaa bener apapun alasannya . istri andra nya begini bgtu hrsnya mikir dua kali, andra itu hrsnya gertak marina klo tk mau ikut kita berpisah ato apa gtu ne mlh seenak udel dia cari bini baru , ihhh begok bgt naya nya lagi cinta 2 makan tu cinta
goodnovel comment avatar
Novita Sari
cantik2 koq mau sm mau laki orang.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status