Share

Bab 46

Laki-laki dengan bibir menghitam itu tersenyum menyeringai. Menampakkan deretan giginya yang sedikit coklat karena terlalu banyak merokok.

"Rindu, aku takut," bisik Riana dengan suara bergetar. Matanya sudah basah dengan cairan bening yang siap tumpah.

"Sama, Ri. Aku juga takut," jawabku pelan. Tubuh kami sama-sama bergetar.

"Ya, Alloh. Tolong kirim seseorang untuk menolong aku dan Rindu. Aku benar-benar takut," doaku dalam hati.

"Sini, Sayang." Laki-laki itu menarik lengan Riana membuat pelukan kami terurai.

"Lepasin. Mau ngapain kamu?" Riana berontak. Mencoba melepaskan cengkraman tangannya dari lelaki itu. Namun, tenaga lelaki itu lebih kuat.

Aku nengok ke kanan dan ke kiri. Barangkali ada orang yang lewat. Sesekali ada motor yang melintas, tapi susah untuk dihadang karena rata-rata pengendaranya ngebut. Mungkin karena mereka sudah tau jika daerah ini sepi dan rawan. Ketakutan dan kebingungan semakin melanda tatkala laki-laki itu mencoba menyeret tubuh Riana yang terbungkus celana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status