Share

Kamulah yang Salah

"Bun, Pak, gimana kabarnya? Kapan datangnya?" Pertanyaan yang dilontarkan Mas Radit ketika bertemu dengan kedua orang tuaku di lobi rumah sakit. Lelaki itu sengaja menemui kami di sini. Jam besuk masih beberapa menit lagi.

"Alhamdulillah kami baik, Dit." Punggung tangan Bapak dicium Mas Radit, tadzim. Sopan terlihatnya.

"Gimana kabar ibumu, Dit?" Kini Bunda yang bertanya sembari membiarkan punggung tangannya dicium mas Radit.

"Sudah membaik, Bun. Maaf kalau kami tidak bisa menyambut kedatangan Bapak dan Bunda di rumah." Mas Radit sedikit membungkuk di depan kedua orang tuaku.

"Tak apa. Kami memang sengaja untuk menjenguk besan. Tapi, maafkan kami baru sempat kemari. Kemarin capek. Maklum habis perjalanan jauh. Sudah gitu Alina juga terlihat sangat lelah." Mas Radit manggut-manggut mendengar uraian panjang Bunda.

Aku menahan senyum saat mendengar penjelasan Bunda. Aku baru tahu kalau Perempuan itu juga sangat pandai bermain kata. Dan ini sama sekali tidak kami rencanakan terlebih da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status