Share

Keinginan Desti

[Bu, besok kita tidak bisa belanja. Gimana ini?] Aku mengernyitkan dahi usai membaca pesan dari Wulan, salah seorang karyawan di rumah makanku.

Apa memang rumah makan sesepi itu akhir-akhir ini? Memang, usaha kalau dilepas begitu saja, ya, hasilnya seperti ini. Tidak maksimal sama sekali. Aku hanya datang ke sana sesempatnya. Terlebih sudah beberapa hari aku tak mendatangi rumah makan itu. Memang, Wulan selalu memberikan rincian pengeluaran dan pemasukan.

[Apa memang hari ini sangat sepi, Lan?] Kukirimkan pesan balasan.

[Seperti biasa, Bu. Tapi, kan uangnya sudah diminta sama Ibu tadi siang. Sore ini sedikit yang beli. Uangnya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah makan, Bu.] Aku terperangah membaca jawaban Wulan. Mata yang sudah redup karena kantuk kini membulat sempurna.

Otakku berpikir keras, tapi tak dapat menemukan jawabannya. Kapan aku meminta uang ke rumah makan? Pertanyaan bergulung-gulung di kepala ini yang menuntut untuk segera menemukan jawabannya.

Segera aku t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status