Share

Permintaan Wildan

Wulan sudah pergi menjauh dari kami. Aku memintanya membeli kue basah kesukaan Wildan, cenil. Entah mengapa tiba-tiba tadi kelupaan. Biasanya makanan itu tak pernah absen dari daftar belanjaku di pasar tradisional.

"Mau bertanya apa, Mbak?" Rasa penasaran sudah di pucuk ubun-ubun. Kuperhatikan wajah perempuan itu dengan seksama.

Tatapanku dibalas dengan nanar.

"Mbak, sejauh mana sih kedekatan kalian?" Suara Risma terdengar berat. Seolah ada emosi di dalamnya sebelum akhirnya wanita itu menghela napas berat.

"Kedekatanku dengan siapa?" Aku mengernyitkan dahi. Sengaja. Sebenarnya aku paham arah pembicaraan wanita itu. Akan tetapi otak ini tidak mengerti mengapa ia harus bertanya demikian? Apa tujuannya? Tidak mungkin mau menjodohkan aku dengan Abang iparnya kalau dilihat dari gelagatnya.

"Nggak usah sok polos lah, Mbak. Jelas aku di sini bertanya tentang Bang Randu." Raut yang tadi ramah kini berubah menjadi masam dan ketus.

"Kenapa bertanya demikian?" tanyaku dengan pelan-pelan. Tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
tu lh kebodohan kau,selalu di janji2kan ke anak.mati lh kau..ngemis2 lh kau ke radit tu.
goodnovel comment avatar
PiMary
Kasian Wildan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status