Share

Bab 145

Dengan langkah percaya diri, Riana berjalan ke sebuah rumah yang cukup megah dan mewah.

Perutnya yang membesar tidak menyusutkan rasa percaya diri yang ia miliki. Justru ia merasa patut merasa bangga dengan janin yang ada di rahimnya saat ini.

Sejenak Riana mematung, mengagumi rumah di hadapannnya, namun keberadaan seorang satpam yang berjaga bergerak membukakan pintu, membuat Riana tersadar ia harus menjaga sikap untuk tidak boleh terlihat senorak itu.

"Maaf, Mbak, ada yang bisa saya bantu? Mbak ingin bertemu dengan siapa?"

"Pak Satpam, Saya ingin bertemu dengan mbak Nayla." jawab Riana.

"Oh, rupanya Mbak adalah tamunya nyonya besar di rumah ini, ya?"

Riana menyeringai sinis mendengar satpam tersebut menyebut Nayla sebagai nyonya besar.

"Iya, Pak. Saya tamu spesialnya Nayla, istrinya Mas Doni. Benar, kan?"

Satpam mengangguk.

"Baiklah Mbak, kebetulan Nyonya Nayla baru saja pulang dari perusahaan. Biar kuberitahu beliau terlebih dahulu!" jawab sang satpam berlalu setelah sebelumnya ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status