Kegiatan belajar mengajar masih berlangsung dengan khidmat. Namun hanya tinggal menghitung menit maka kegiatan ini akan segera usai. Mengingat urusan dengan Arta yang belum selesai, Eva tak bisa duduk dengan tenang. Arah tatapannya bukan lagi menperhatikan penjelasan pak Thabrani yang sedang menerangkan bahwa adab itu lebih tinggi daripada ilmu. Melainkan menatap jendela yang menghamparkan lapangan luas di luar sana.
Istirahat ini Arta menyuruhnya untuk datang ke markas mereka tepat waktu. Ingatkan bahwa Arta tak menerima alasan terlambat. Eva sangat takut akan amarah cowok itu.
Karena tak tenang Eva selalu menoleh ke sana dan kemari sebagai gerakan spontanitas. Hingga tak sengaja ia mendapati Uma sedang bermain ponsel di bawah meja. Eva berbisik pelan memanggil sahabatnya itu.
"Mamaku kirim pesan kalau dia mau pe
Mungkin awalnya Eva masih bisa untuk diam saja mengikuti kemana pun ketua geng kesohor ini memimpin jalan. Terlalu takut bertanya dan membuat cowok itu marah. Namun kenapa Eva merasa arah mereka seperti menuju parkiran? Ingin bertanya akan kemana tujuan mereka sebenarnya saja Eva diliputi rasa bimbang. Segala ketakutan menggerayangi benaknya. Takut yang ditanyai risih dan berakhir memancing emosinya yang saat ini baik-baik saja. Eva berdeham sebelum mengumpulkan keberanian. Setelahnya ia mengajukan tanya. "Ini kita mau kemana, ya?" Berselang cukup lama dari ia melontari pertanyaan, tak ada yang merespon sama sekali membuat Eva menggigit bibir bawahnya cemas. Ia menoleh ke belakang, lebih tepatnya pada Ari. Merasa cowok itu yang paling baik padanya di sini. Tatapannya
Adam dan Eva baru saja selesai ke kelas-kelas yang memiliki anggota OSIS di dalamnya untuk mengumumkan rapat yang akan mereka selenggarakan. Saat ini tujuan mereka adalah kantor majelis guru untuk menemui guru pembimbing. Namun secara tak sengaja bahu Eva ditabrak lumayan keras hingga tubuhnya termundur beberapa langkah. Ia menoleh pada pelaku dan mengernyit ketika mengetahui Uma orang yang barusan menabraknya. Kepala Eva memandang sekeliling. Ada urusan apa Uma di sini?? "Lo ngapain keluyuran sampai sini, Ma?" Uma meringis pelan. Gadis manis itu menggeleng. "Gue nggak papa, Va," katanya dengan napas yang putus-putus serta wajah yang memucat. Belum sempat Eva menjawab, tapi Uma sudah lebih dulu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi membuat Eva diselimuti ra
Seisi lapangan senyap setelah Eva berkata lantang menolak perintah Arta padanya. Anehnya sang Raja tak sedikit pun tampilkan raut marah, ia menaikkan sebelah alis memandang gadis mungil itu. Cengkeraman tangannya sudah terlepas dari pipi itu. Sementara di lain sisi anggota inti Kompeni asik mengobrol sambil berbisik-bisik takut terdengar. Yoyon menggoda wajah pundung Edo. Cowok itu baru saja bisa berkumpul setelah menempuh perjalanan cukup jauh mengantar sang pacar tersayang. Kapan lagi Yoyon berkesempatan meledek Edo 'kan? Biasanya cowok itu selalu dipuji. Segala kelebihannya itu selalu menjadi bahan perandingan orang-orang terhadapnya. Yoyon tak suka! "Apakah couple goals Taruna Bangsa akan segera tergantikan??" Pidatonya mengundang cekikikan orang yang mendengar. Rehan tertawa. Jelas yang dimaksud Yoyo
Seorang gadis berambut pirang yang tengah mengenakan bandana merah menyala sebagai penghias rambut itu menoleh pada gadis sebayanya juga yang mungkin posisinya di sini bisa disebut sebagai ketua mereka walau tak pernah ada sepakat dalam hal itu. Ia menarik kasar bandana itu lalu membuangnya ke sudut ruangan begitu saja. Sebagai pelampiasan emosi yang tak kunjung reda. "Gimana sama lo? Gak pulang masa? Gak yakin gue kalo lo tahan LDR sama Edo," imbuhnya. Aurel mengerjab pelan. Mereka hanya tahu bahwa dirinya sebucin-bucin itu. Padahal alasan terbesar Aurel tak bisa ikut menginap di sini adalah orang tuanya sendiri. Aurel tahan saja berjauhan dengan Edo selama lomba ini berlangsung. Tak apa karena memang ia punya harapan sangat besar untuk meraih mimpi itu. Namun sayangnya ia tak sama dengan gadis-gadis sebayanya yang dapat menghirup udara dengan bebas. Di umurnya yang sudah lebi
Ruangan yang didominasi warna abu-abu itu menjadi markas resmi anggota geng Kompeni. Hari sudah menjelang sore. Mereka berkumpul di sana membahas suatu hal."Datang nggak nih, Bang?"Salah satu anggota mereka yang masih menduduki bangku kelas 10 bertanya. Pasalnya mereka baru saja membahas party yang diadakan oleh geng Liontari Drakos atau yang lebih dikenal dengan nama geng Liondrak.Sejauh ini, mereka satu-satunya geng motor yang aktif dalam kekompakan membuat konten di aplikasi yang mendunia saat ini, khususnya kalangan anak muda. Apa lagi jika bukan TikTok? Right. Dengan username @Liondrak semua orang sudah bisa menonton konten-konten mereka mulai dari kebobrokan, kejeniusan, kebijaksanaan, atraksi motor yang mengerikan, semua berpadu menjadi satu. Terlebih anggotanya yang good looking da
Ruangan petak persegi empat itu tampak tersusun dengan rapih karena dua perempuan yang tinggal di dalamnya sangat menyukai kebersihan dan kerapihan. Walau ukurannya kecil dan banyak sekali barang di dalamnya, tetapi jika pandai menyusunnya maka akan nyaman dilihat mata.Wanita berkepala empat di sana tengah menyibukkan diri di dapur. Tak lupa mengenakan celemek sebagai pelindung baju agar tak kotor. Di tangannya terdapat beberapa adonan.Sementara di hadapannya berdiri ponsel layar sentuh yang disandarkan pada dinding. Layar itu menampilkan sosok wanita cantik, kakak kandung dari almarhum suaminya."Itu adonannya sekecil itu gak salah??" Di seberang sana Azka berkomentar.Vina mengangguk mantap. "Ini bakalan ngembang gede tau. Adonannya cukup seupil gini aja."
Ruangan sangat luas didominasi warna oren kemerahan dengan desain api serta bulu-bulu singa itu menjadi markas Liondrak selama setengah tahun terakhir ini. Saat ini semuanya tengah berkumpul untuk membicarakan party anniversary yang akan mereka adakan beberapa hari ke depan.Tristan duduk di atas single sofa sebagai tempat duduk tertahta yang tak dapat diganggu gugat. Dia adalah lord, king of Liondrak.Dari jauh-jauh hari Tristan telah membagi tugas. Mulai dari bagian penyambut tamu dan konsumsi serta seluruh panitia pelaksana seperti pengomando acara, semuanya telah siap dengan sketsa tindakan masing-masing. Bagian dekorasi pun akan mulai membenahi markas pada hari ini.Berbeda dengan yang lain, di mana mereka akan sibuk ketika acara nanti, divisi kestari santai dari hari ini bahkan sampai acara tela
30 Desember 2021Baby15.02Kmn? Kok gk bales pesan gw?15.1010 mnt lgi gk bales, gw cipok sampe mampus lo15.12Ihh! Kak Rehan!! Bila baru selesai mandi tau15.20Loh? Chat Bila kok cuma diread doang sii??!15.22Gmn, enak didiemin?15.23Apaan sih. Orang Bila l