Share

Kesalahpahaman

Hari ini Kelvin mengajak Miranda untuk pergi ke sebuah supermarket. Miranda yang diajak suaminya tentu merasa senang karena baginya ini kesempatan yang cocok untuk mencoba mendekatkan diri secara interpersonal kepada Kelvin. Padahal, alasan yang sebenarnya Kelvin mengajak Miranda berbelanja adalah karena ingin mencari nama pada kedua orang tuanya.

“Ayah, Ibu. Aku sama Kelvin mau ke supermarket dulu” ujar Miranda pada kedua mertuanya. Mereka terlihat begitu menyayangi Miranda namun berbeda halnya dengan Kelvin yang merasa terancam pada kehadiran Miranda.

“Kalau tidak mencari perhatian orang tuaku, aku tidak akan sudi satu mobil sama dia!” gumamnya.

Sesampainya di supermarket, Kelvin tiba-tiba saja ingin buang air kecil lalu ia menyuruh Miranda untuk menunggunya di parkiran. Miranda mengangguk sementara Kelvin mencari kamar mandi. Saat Kelvin sudah tidak ada entah mengapa Miranda kembali dipertemukan dengan mantan kekasih hati.

Cleo lebih dulu melihat Miranda dan menyapa Miranda dengan hangat. Terlihat, ada mata kerinduan diantara kedua belah pihak. Hanya saja, Miranda lebih dapat mengontrol dirinya karena ia sadar kini ia sudah menjadi istri orang lain.

“Miranda, akhirnya kita bisa bertemu lagi di sini hiks” Isak tangis Cleo pecah dihadapan Miranda dan hendak memeluknya. Namun, Miranda dapat menghindari pelukan Cleo walaupun hatinya tersisak akibat cintanya harus dikorbankan demi ibunya sendiri.

“Aku... Aku juga rindu sekali sama kamu. Setiap malam aku selalu mengingatmu” ujar Miranda sambil menunduk.

“Miranda, mumpung tidak dilihat oleh ibumu... Kita harus kawin lari! Aku tidak ingin dipisahkan lagi denganmu” ujar Cleo.

Miranda menggelengkan kepalanya sambil menangis. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah menikah. Cleo merasa tidak ikhlas lalu ia pun berkata, “Miranda... Kita sudah tidur serumah. Seandainya suamimu tahu, apakah kamu yakin bila dia mau menerima kamu apa adanya?” tanya Cleo yang kini mulai memeluk Miranda sedangkan Miranda tidak sempat untuk menghindar lagi.

PLOK 3X

Suara tepukan tangan sedang menuju ke arah mereka. Miranda terkejut saat melihat Kelvin sudah berada dihadapannya. Miranda melepaskan pelukannya di tubuh Cleo. Lalu Miranda mencoba menjelaskan kepada Kelvin bahwa Cleo hanyalah sebatas mantan kekasih.

Saat mendengar penjelasan Miranda, Cleo pun merasa tidak terima. Lalu ia berkata, “Aku memang hanyalah mantan kekasih Miranda. Namun, kami sudah tinggal bareng satu rumah yaitu di rumahku” ujar Cleo dengan tegas.

Mendengar perkataan itu, Kelvin langsung murka dan memukuli Cleo. Terjadilah saling adu jotos diantara mereka. Miranda berusaha mererainya dengan menangis. Kelvin yang berhasil mengalahkan Cleo yang saat ini babak belur kini Kelvin langsung menarik tangan Miranda dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil.

Sementara Cleo hendak mengejar namun lagi-lagi Kelvin memukulnya dan membuat Cleo pingsan. Kemudian Kelvin masuk ke dalam mobil dan mencapkan gas mobilnya. Beberapa orang membantu Cleo hingga Cleo sadarkan diri.

Sesampainya di rumah, Kelvin menarik paksa tangan Miranda hingga ke tempat tidur. Miranda menangis tersedu-sedu dan mengatakan bahwa ia tidak pernah melakukan hubungan suami istri kepada Cleo. Kelvin yang tidak memiliki perasaan kepadanya tetap merasa dipermainkan.

“Ternyata kamu sangat murahan. Penampilan kamu saja yang terlihat kalem namun nyatanya sudah bermain dengan sangat hebat!” seru Kelvin dengan murka.

“Maafkan aku... Aku jamin aku sudah menjaga kehormatanku ini untuk suamiku kelak” ujar Miranda.

“Sekali lonte tetap lonte!!!” teriak Kelvin.

Mendengar suara kegaduhan di kamar putranya, Mira pun segera menghampiri mereka. Betapa terkejutnya ia melihat Miranda menangis sesenggukan seperti itu. “Apa-apaan ini!” teriak Mira dengan kencang. Lalu membangunkan Miranda yang duduk dilantai.

“Kelvin, kamu apakan Miranda? Ayo, jawab!” teriak Mira dengan tegas kepada puteranya.

“Ibu, tanyakan saja padanya secara langsung! Menantu yang Ibu puji-puji ternyata sudah menipu Ibu, Ayah sama aku! Dia sudah tidur bareng dengan laki-laki lain malah menikah sama aku. Aku tidak sudi mendapatkan bekasnya saja!” Kelvin pun pergi dari kamar itu setelah melontarkan kata-kata kekesalannya.

Mira menenangkan Miranda yang tidak henti-hentinya menangis. Mira lebih mempercayai menantunya ketimbang mempercayai putranya sendiri. Dengan tenang, Mira meminta menantunya untuk menjelaskan secara rinci agar dirinya bisa mencarikan solusi.

Miranda mengangguk lalu mulai menceritakan semuanya kepada ibu mertuanya. Mendengar cerita Miranda, Mira pun merasa kasihan dan tanpa sengaja ia telah memisahkan Miranda dengan kekasihnya Cleo. Karena merasa bersalah, Mira pun meminta maaf sembari menitikkan air mata.

“Ibu, maafkan aku... Aku tidak bermaksud melukai hati Ibu” ujar Miranda.

“Tidak, Sayang. Kamu tidak sepenuhnya salah, Ini semua terjadi juga gara-gara kesalahan Ibu. Seharusnya Ibu pikir-pikir dulu sebelum bertindak. Miranda, maafkanlah aku” pinta Mira.

“Mengapa Ibu meminta maaf padaku?” sambil bertanya, Miranda dengan refleks menyeka air mata ibu mertuanya.

“Seandainya saja Ibu mengetahui bahwa dirimu sudah memiliki tambatan hati, mana mungkin ibu berniat menjadikan kamu sebagai menantu. Meskipun, Ibu sangat setuju bila kamu menjadi menantuku” ujar Mira.

Miranda menggelengkan kepalanya dan dia mengatakan bahwa dia sudah mengikhlaskan semuanya termasuk mencoba melupakan Cleo. Dia hanya menegaskan bahwa saat ini Kelvin sedang salah paham dan itu yang ditakutkan Miranda saat ini. Ia takut, kesetiaannya dalam menjaga kehormatan kini diragukan hanya karena pernah tinggal satu rumah dengan kekasih.

Sementara itu, Kelvin memutuskan untuk bertemu dengan mantan kekasihnya, Yunita. Kelvin dan Yunita sudah berpacaran lama hanya saja hubungan mereka tidak direstui kedua orang tua kelvin lantaran Yunita tidak sopan dan sering berpakaian terbuka. Selain itu, banyak gosip yang beredar bahwa Yunita sering di cap sebagai wanita penggoda dan sudah banyak pula rumah tangga orang lain yang ia hancurkan lalu pergi begitu saja.

Melihat Kelvin yang terlihat sedang emosi Yunita pun bertanya, “Kamu ada masalah?”

“Biasa... Masalah keluarga. Muak sekali aku sama keluargaku” gerutu Kelvin.

“Sebenarnya ada apa sih?” tanya Yunita.

“Kedua orang tua aku memaksaku untuk menikahi anak pembantu. Lalu setelah menikah aku malah apes.... istriku itu sudah tidur bareng sama mantan pacarnya!” seru Kelvin dengan geram.

Yunita terkejut karena Kelvin sudah menikah. Lalu ia pun menangis, “Tega Kamu hiks” Isak tangis Yunita membuat Kelvin semakin pusing.

“Sudah aku bilang... Aku ini dipaksa! Coba kamu tatap mata aku dalam-dalam... Aku menyukainya atau malah sebaliknya?” tanya Kelvin kepada Yunita.

Yunita menatapnya dan merasa bahwa Kelvin tidak berbohong. Yunita menghela nafasnya lalu bertanya, “Lalu bagaimana hubungan kamu sama cewek itu?”

“Aku benar-benar tidak menyukainya. Bahkan, malam pertama yang seharusnya bersenang-senang malah tidak aku lakukan” ujar Kelvin.

“Aku memang kecewa sama kamu. Tapi... Mendengar dari ceritamu, kamu pasti sangat tersiksa” ujar Yunita.

Yunita mulai memeluk Kelvin dan mengatakan bahwa masih ada dirinya yang akan menghibur Kelvin. Didalam hati Yunita ia benar-benar sangat kecewa lantaran ia tidak bisa menikah dengan lelaki konglomerat. Padahal, tinggal sedikit lagi ia bisa menjadi istri Kelvin yang notabenenya anak orang kaya.

“Sayang, sudahlah jangan cemberut. Bagaimana kalau kita makan di restoran? Aku sudah sangat lapar nih” ujar Yunita dengan manja.

“Boleh juga” sahut Kelvin dengan singkat.

“Btw, kita sudah bukan pacaran lagi... Bagaimana kalau kita sahabatan?” ajak Kelvin pada Yunita.

“Mengapa seperti itu?” tanya Yunita heran.

Kelvin tidak bergeming karena ia sendiri juga bingung depan pikirannya. Melihat Kelvin kebingungan, Yunita pun meminta Kelvin untuk melupakan pertanyaan barusan dan kembali mengajak Kelvin untuk ke restoran. Mereka mulai masuk kedalam mobil dan bergegas menuju ke resto terdekat. Sesampainya di sana, mereka langsung memesan menu makanan dan minuman ke kasir. Yunita memang suka sekali mengajak Kelvin untuk makan bersama di restoran. Karena baginya lumayan kalau makan enak ditambah gratis pula.

“Ayo, kita cari tempat duduk!” ajak Yunita pada Kelvin.

Sementara itu, Miranda sudah mulai membaik berkat Mira. Ia merasa bersyukur karena dipercaya oleh ibu mertuanya. Selain itu, ibu mertuanya juga mengatakan bahwa suatu saat Kelvin pasti akan luluh hatinya kepada Miranda dan meminta Miranda agar bertahan demi dirinya.

Miranda hanya mengangguk dan ia juga tidak ingin membahasnya lagi. Melihat hari sudah siang, Miranda pun merasa lapar dan berinisiatif untuk memasak. Namun sebelum itu, Miranda ingin bertanya kepada mertuanya terlebih dahulu.

“Ibu, apa saat ini ibu sedang lapar? tanya Miranda.

“Awalnya Ibu merasa lapar hanya saja gara-gara Kelvin, Ibu menjadi tidak bernafsu untuk memikirkan masakan” ujar Mira.

“Kalau begitu biar aku bantu masak bolehkah?” tanya Miranda.

“Terimakasih Miranda, kamu memang menantu yang baik” puji Mira.

Mereka pun menuju ke arah dapur dan melakukan aktivitas sebagai mana biasa. Disaat Miranda tengah sibuk memasak berbanding terbalik dengan Kelvin yang memakan makanan di restoran. Hatinya yang sedang kesal berhasil diredakan oleh Yunita. Kelvin merasa berhutang budi kepada Yunita.

“Yunita, selama ini hanya kamu yang selalu mengerti kondisi aku” ujar Kelvin sambil mencolek kentang goreng.

“Iya, Kelvin. Aku akan selalu berusaha semampu aku untuk menghibur kamu” ujar Yunita.

“Bagaimana cara aku membalas kebaikanmu?” tanya Kelvin.

Yunita terdiam lalu melihat Kelvin memakan kentang dengan belepotan hingga ia berinisiatif untuk membersihkan sisa di bibir Kelvin dengan tangan kosong. Setelah itu membersihkan sisa kentang di bibir Kelvin, Yunita pun membalas pertanyaan Kelvin.

“Cukup tidak melupakan aku meskipun kamu telah beristri” ujar Yunita.

“Tentu. Aku tidak akan pernah melupakan kamu... Aku sudah menganggap kamu sebagai sahabat maupun adikku sendiri” ujar Kelvin.

Mendengar perkataan Kelvin, Yunita pun bergumam. “What, adik? Apa tidak salah tuh!!!”

“He he aku senang kalau aku dianggap adik sama kamu” ujar Yunita sekali lagi.

Setelah selesai makan di restoran berbintang, Kelvin pun mengajak Yunita untuk berkeliling disekitar kita dengan mengendarai mobilnya. Ada banyak aktivitas orang-orang yang sempat dilihat oleh mereka. Mata Yunita pun tertuju pada sesuatu yang membuatnya terpikat.

“Kelvin, lihat tuh.... Ada badut! Ayo kita berfoto sama dia!” teriak Yunita.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status