Share

Ketulusan Hati  Istri Yang Tersakiti
Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti
Author: Piki

Perjodohan Yang Menyakitkan

Author: Piki
last update Last Updated: 2023-08-02 01:20:47

“Aku tidak mau menikah sama lelaki yang tidak aku cintai!!!” teriak seorang Wanita cantik yang sedang menangis.

“Miranda, kamu seharusnya senang direstui sama kedua orang tuanya. Kamu tahu? Mereka sudah sangat berjasa pada kita! Ibu yang bekerja disana sebagai pembantu dan majikan Ibu sangat menghormati Ibu. Jadi, apa salahnya kita membalas kebaikan mereka dengan menyerahkan kamu sebagai menantunya?” Ibu Miranda Terlihat begitu sedih saat Miranda menolak tawaran tersebut.

“Tapi kenapa harus Miranda yang Ibu korbankan? Lagian Aku juga sudah memiliki pasangan yang sangat aku cintai hiks” Isak tangis Miranda semakin menjadi-jadi ia tidak bisa membayangkan jika harus berpisah kepada Cleo kekasih hatinya.

“Ibu mohon... Tolong terima permintaan Ibu. Kamu juga harus melihat Ayah kamu yang terbaring lemah di rumah sakit! kamu lihat? Orang miskin seperti kita tidak mungkin bisa berada di rumah sakit selama berhari-hari! Biaya nya sangat mahal! Untung saja majikan Ibu mau membayarkan biaya rumah sakit dan pengobatan ayahmu dengan lunas” ujar Desi yang melihat jasa-jasa majikannya.

Miranda membayangkan bagaimana dirinya melihat sang ayah sakit-sakitan. Menahan rasa sakit dan kelaparan akibat tidak mempunyai uang sepeserpun. Miranda sangat menyayangi kedua orang tuanya dan tidak mau kehilangan sang ayah tercinta. Dengan berberat hati, Miranda pun menyetujui perjodohan tersebut.

Desi menghampiri Miranda dan memeluk putri sematang wayangnya dengan erat. Miranda juga merasa sesak dan tidak kuasa harus menerima takdir yang sangat kejam seperti ini. Desi membisikkan sesuatu kepada Miranda, “Cepat putuskan hubunganmu dengan Cleo dan cepat bawa semua barang-barang kamu ke rumah ini”

“Ibu... Bolehkah aku menghabiskan waktu bersama Cleo beberapa hari saja? Tidak sanggup rasanya bila aku pergi mendadak seperti ini” pinta Miranda dengan sedih.

Desi berpikir sejenak lalu Miranda kembali memohon agar ibunya mau memberikan waktu. Desi pun mengangguk dan berkata, “Ibu kasih kamu waktu satu hari. Lewat dari itu... Siap ataupun belum siap kamu harus pulang dengan sudah membawa semua barang-barangmu!”

“I... Iya Ibu. Miranda janji akan menuruti permintaan Ibu” ujar Miranda.

Sementara itu, Cleo sedang berkunjung ke toko Bunga. Ia sangat tahu bahwa Miranda begitu menyukai bunga. Ia pun turun dari motornya dan segera menghampiri beberapa bunga yang terpajang dengan rapih.

Matanya tertuju dengan bunga matahari yang sangat cerah seperti Miranda yang menghangatkan hatinya selama ini. “Bunga matahari ini pasti sangat disukai oleh Miranda. Aku akan membelikan bunga untuknya” gumam Cleo dari dalam hati.

Miranda yang sudah sampai di rumah Cleo hanya bisa berjalan pasrah hingga sampai di depan pintu. Tangannya mulai mengetuk pintu namun tidak kunjung ada jawaban.

“Apa Cleo tidak ada didalam rumah?” gumam Miranda.

Menyadari tidak ada siapapun disana, Miranda memutuskan untuk menunggu Cleo di teras rumah Cleo.

Sementara itu, Cleo sudah membeli satu buket bunga yang sangat cantik. Cleo berharap bahwa Miranda pasti akan menyukainya. Sesampainya di rumah, Cleo sudah mendapati Miranda duduk termenung di teras rumahnya. Miranda juga melihat kedatangan Cleo, hanya saja Miranda seperti tidak memiliki tenaga.

“Hai, kekasih hatiku” sapa Cleo dengan penuh semangat ketika ia sudah selesai memakirkan motor kesayangannya itu dan berjalan kearah Miranda.

Saat Cleo sudah dekat dengan Miranda, tiba-tiba saja kakinya keseleo hingga hampir membuatnya jatuh dan menimpa Miranda. Miranda yang terkejut sontak menghindar beberapa langkah dari hadapan Cleo. Namun, setelah itu Miranda kembali mendekati Cleo bahkan ia menjadi khawatir.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Miranda pada sang kekasih hati.

“He he tidak apa-apa” kekeh Cleo.

“Syukurlah kalau kamu baik-baik saja” ujar Miranda.

Tidak ingin menyiakan waktu, Cleo pun menunjukkan bunga itu tepat di wajah Miranda. Wajah yang lembut dan cantik sangat selaras dengan bunga yang kini ada didepannya.

“Jaga bunga ini seperti kamu menjaga hatimu untukku” ujar Cleo. Mendengar hal itu, air mata Miranda tidak dapat dibendung lagi dan kini Miranda menangis dihadapan Cleo.

“Kamu kenapa? Terharu sampai segitunya he he” tawa Cleo yang menganggap Miranda terharu karena telah dibelikan bunga untuknya.

“Terimakasih atas bunganya” ujar Miranda yang kemudian memeluk tubuh Cleo dengan sangat erat.

“Waduh kamu pasti kangen berat sama aku he he” ujar Cleo yang merasa penuh percaya diri. Miranda tidak enak hati bila besok harus meninggalkan Cleo. Hatinya benar-benar tidak ikhlas jika berpisah dengan orang yang sangat ia cintai.

“Sayang, maafkan aku bila aku ada salah sama kamu. Percayalah... Bahwa kamu adalah lelaki satu-satunya di hati aku” ujar Miranda sambil mengusap air matanya.

Cleo merangkulnya dan mengajak Miranda untuk masuk ke dalam rumah. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Miranda sudah membereskan semua barang-barang miliknya. Cleo yang baru bangun melihat Miranda yang terlihat begitu sibuk. Lalu ia pun bertanya, “Kamu lagi ngapain pagi-pagi seperti ini sudah bersih-bersih?” tanya Cleo.

Miranda terdiam dan langsung meraih tas dengan ukuran besar. Miranda tersenyum kearah Cleo dengan berulang kali menghela nafasnya agar ia bisa menceritakan apa yang sedang Miranda alami. Sementara Cleo masih termenung seakan belum terpikirkan apa-apa.

“Sayang, maafkan aku” ujar Miranda dengan kepala tertunduk. Cleo yang tadinya masih duduk di atas kasur kini mulai beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Miranda.

“Kamu ada masalah?” tanya Cleo dengan serius.

Miranda menangis sejadi-jadinya dan memeluk Cleo dengan sangat erat. “Maafkan aku Sayang... Aku dipaksa untuk menikah dengan pria lain oleh orang tuaku. Aku harus membalas kebaikan majikan Ibuku dengan ikhlas menikah dengan putra majikan Ibuku hiks”

DEG

Bagaikan tersambar petir kini yang dirasakan oleh Cleo. Bagaimana mungkin, wanita cantik yang ada dihadapannya ini dan yang ia cintai sepenuh hati akan segera dinikahi oleh pria lain. Tidak mungkin rasanya Cleo ikhlas melepaskan Miranda dari pelukannya. Cleo menggelengkan kepalanya dan meminta Miranda agar tidak meninggalkan dirinya. Hingga Cleo berlutut di kaki Miranda agar Miranda tidak pergi dari hidupnya.

“Aku tidak ingin kamu meninggalkan aku begitu saja. Aku sangat mencintaimu Sayang... Tidak ada wanita yang bisa menggantikan posisi kamu didalam hatiku ini” ujar Cleo sembari menangis di kaki Miranda.

Miranda ingin memeluk Cleo namun keburu ada seseorang yang menerobos masuk kedalam rumah itu! Desi datang dan melihat pemandangan drama didepan matanya. Dengan cepat ia menghampiri putrinya dan menghempaskan tubuh Cleo dari kaki Miranda.

“Jangan dekat-dekat dengan calon istri orang! Dasar kamu orang miskin tidak pantas bila bersanding dengan putri saya!!!” teriak Desi.

“Ibu.... Hiks jangan hina Cleo. Dia itu sangat mencintaiku dan begitupun juga dengan aku yang sangat mencintainya. Aku mohon batalkan perjodohan ini” pinta Miranda kepada ibunya.

PLAK

Sebuah tamparan keras mengenai pipi kanan Miranda. Desi benar-benar kasar terhadap Miranda. Ditengah kasarnya Desi, ia pun berkata, “Kamu sudah berjanji pada Ibu bahwa kamu akan memutuskan hubunganmu dengan dia!!!” seru Desi sambil menunjuk kearah Cleo.

Desi meraih tas besar milik putrinya dan juga menyeret Miranda agar pergi menjauh dari Cleo. Desi juga dibantu oleh satu ajudan untuk menangani Cleo. Miranda yang di seret oleh ibunya melihat Cleo tengah berusaha mengejarnya namun ajudan tersebut malah mendaratkan beberapa pukulan kepada Cleo.

Air mata Miranda jatuh dengan rasa kasihan. Ingin rasanya menolong Cleo namun apa daya Miranda sendirinya tidak memiliki pertahanan yang kuat. Desi memaksa Miranda untuk masuk ke dalam mobil namun Miranda kembali memohon agar Cleo tidak dipukul oleh ajudan tersebut. Namun Desi menutup kedua telinganya dan mendorong paksa Miranda hingga masuk ke dalam mobil.

“Auhhh” jerit Miranda saat di dorong paksa.

Sementara ajudan tadi telah keluar dari rumah Cleo dan ia duduk dibagian pengemudi. Dari percakapan antara ibunya dan ajudan tersebut Cleo tengah pingsan gara-gara dipukul habis-habisan oleh ajudan itu. Miranda menggelengkan kepalanya sementara Desi menyuruh ajudan tersebut untuk segera membawa mereka ke rumah majikannya.

Setelah sampai di rumah majikan, kondisi sekeliling sudah banyak didatangi tamu undangan. Miranda kembali diseret oleh Desi dengan rambut Miranda yang terlihat acak-acakan. Melihat hal itu, kini menjadi pusat perhatian dari orang-orang di sana. Kelvin sebagai calon suaminya terkejut melihat Miranda dan bergumam, “Apa gembel itu yang akan menjadi istriku!” serunya dengan mata melotot.

Miranda langsung dibawa ke ruang pengantin untuk di rias. Wajahnya yang cantik dan mulus memudahkan para perias untuk meriasi wajah Miranda dengan ukuran waktu yang singkat. Setelah selesai di rias, Miranda mulai dipaksa untuk memakai pakaian kebaya. Beberapa menit kemudian, Miranda pun mulai berjalan ke ruangan yang sudah dipenuhi oleh orang-orang termasuk penghulu. Miranda duduk disamping Kelvin dan terlihat dari kedua mempelai tidak ada yang menunjukkan perasaan romantis disepanjang kegiatan tersebut.

“Saya nikahkan....”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Akan Dikenang Sepanjang masa

    Olivia nekat menemui mantan pembantu yang pernah bekerja di rumah Jessika. Dengan berharap ia akan menemukan jawaban yang bisa membebaskan Andra dari tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Hanya saja, rumah yang dituju cukup jauh dari perkotaan tempat Olivia tinggal dan gak inilah yang menyebabkan Olivia tidak bisa mendampingi Andra selama proses persidangan berlangsung. Selama perjalanan yang berliku-liku itu akhirnya membuahkan hasil. Pembantu tersebut mengaku siap menjadi saksi mata tanpa dibayar sepeserpun. Pembantu itu pun bahkan mengaku telah menyimpan bukti rekaman cctv yang menangkap rekaman saat Olivia dan Andra terjebak dan di sekap di rumah Jessika. “Kalau begitu kita harus ke kota sekarang Bik. Kita harus tunjukkan bukti cctv ini” ujar Olivia dengan penuh harap. “Mohon maaf Non, bukannya saya tidak mau membantu tapi untuk saat ini saya belum bisa ke kota Non. Kemarin Mama saya meninggal dunia dan saya masih dalam suasana berduka” ujar si mantan pembantu Jessika. “Lalu ka

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Masuk Penjara

    “Aku tidak bisa menceritakan ini sama kamu karena waktu kita tidaklah banyak! Olivia, aku telah berkorban untuk kamu dan sekarang kamu harus menuruti apa yang aku katakan. Sekarang, kamu harus pergi sejauh mungkin dan minta pertolongan pada orang lain. Lupakan aku, aku pasti akan kembali” ujar Andra sambil memegang jari tangan Olivia dengan erat. Seakan ia tak ingin dipisahkan dengan wanita yang sangat dicintai. “Tapi kamu berjanji akan menyusul aku Ndra?” tanya Olivia.“Aku berjanji” Andra menunjukkan jari kelingkingnya agar Olivia mempercayainya. Sembari menitikkan air mata, Olivia mencoba membalas dengan menunjukkan jari kelingkingnya dan kemudian Andra menghapus air mata yang telah membengkak kan mata Olivia. "Kamu tidak pantas menangis, kamu harus bisa melawan tangisan itu demi aku" pinta Adra.Olivia dengan berat hati meninggalkan Andre seorang diri. Hatinya sakit namun ini juga demi Andra. Andra memerintahkannya untuk pergi tanpa tahu alasan yang sebenarnya mengapa Andra tidak

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Menjadi Buronan

    Setelah berusaha keras untuk membuka gembok pintu akhirnya gembok itu pun terbuka. Miranda tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk kabur dan menjauh sejauh mungkin. Bahkan ia belum sempat memakai sendal karena terburu-buru.Hujan badai turun membuat tubuhnya basah dan kedinginan. Tiada lagi tempat yang akan ia berteduh. Hingga seorang ojek online datang menghampirinya. Awalnya Miranda mengira orang itu adalah mata-mata dari Cleo namun setelah berkomunikasi, Miranda yakin bahwa orang itu adalah orang baik.“Tolong saya, antarkan saya ke kantor polisi” pinta Miranda.“Baik Bu, ayo duduk Bu” ujar ojek tersebut ketika sudah memberikan helm pada Miranda.Setelah Miranda duduk membonceng, ia pun bisa bernafas dengan lega. Ia telah ditolong oleh tuhan untuk bisa meloloskan diri. Tidak henti-hentinya ia berdoa agar bisa sampai di kantor polisi.“Bu, sudah sampai ini” ujar si ojek online. Miranda memberikan uang pada si tukang ojek lalu ia masuk ke dalam kantor polisi untuk melap

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Dapatkah Terbebas?

    “Andra bangun!!!” teriak Jessika. Beberapa orang menyarankan Andra harus dibawa ke rumah sakit namun Jessika menolak. Ia yakin bahwa Andra pasti akan sadar sendiri.Selama beberapa detik Andra pingsan Andra pun sadar. Salah satu orang memberikan air putih kepadanya. Merasa lebih baik Andra meminta maaf karena ia mengaku tidak enak badan. Para tamu undangan pun telah pulang dan kini menyisakan kedua belah pihak yakni orang tua Andra maupun orang tua Jessika.“Jeng Siska, nanti putri Jeng Siska pasti akan saya jaga dengan kasih sayang di rumah saya” ujar Yunita yang kini telah resmi menjadi mertua Jessika.“Loh... Tidak perlu susah-susah seperti itu Jeng. Anak saya akan tetap tinggal di rumah ini yang ada si Andra sendiri yang pindah rumah dan tinggal di rumah ini” ujar Siska.Yunita tersentak kaget karena ia tidak diberitahu sebelumnya oleh Andra. Sementara ia sendiri tidak dapat protes karena tahu diri sama siapa ia berhadapan. “Andra, apa benar yang dikatakan Jeng Siska itu?” tanya Y

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Pernikahan Yang Tidak Diinginkan

    “Aku tidak bisa menikah sama kamu Jes. Kamu tahu sendiri bahwa aku tidak pernah memiliki perasaan lebih ke kamu” ujar Andra menegaskan.“Kamu tinggal pilih menikah dengan aku atau kamu harus melihat cewek ini akan merasakan kelaparan? Kalau memang kamu mencintai pacar kamu ini maka sebaiknya kamu harus tunjukkan itu dengan cara menikahlah denganku Sayang” ujar Jessika.Andra tertunduk ia tidak bisa menjawab. Jessika tersenyum lalu berkata, “Kamu tenang saja Andra, aku akan memberikan kamu kesempatan untuk memilih hanya malam ini saja kalian bisa merenungkan itu. Untuk besok pagi, aku akan ke sini lagi dan menerima jawaban kamu. Setelah itu aku tidak akan lagi kesini untuk memberikan kamu peluang untuk hidup”“Kamu sudah gila Jessika!!!” teriak Olivia.Jessika tidak menghiraukan teriakan Olivia karena sejujurnya Jessika sudah muak melihat wajah Olivia. Jessika pun keluar dari sana dan meninggalkan Olivia maupun Andra.“Andra, apa keputusan kamu? Aku yakin, kita bisa bebas tanpa harus k

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Terkurung Di Satu Ruangan

    “Apa maksud kamu Jessika?” tanya Olivia.Jessika tersenyum sumringah dan menyentuh rambut Olivia. Tindakan Jessika yang menyentuh rambut Olivia dengan cepat Olivia menghempaskan tangan Jessika dari rambutnya yang lurus.Jessika tidak marah namun ia semakin sumringah hingga tertawa terbahak-bahak. Dalam hati Andra, Jessika sudah tidak normal. Jessika pun memberhentikan tawaanya lalu menatap wajah Olivia dan Andra secara bergantian.“Apa kalian ingin aku menceritakan semuanya?” tanya Jessika dengan santai.Andra mengangguk sementara Olivia sudah hampir tersulut emosi. Syukurlah Andra berhasil menenangkan Olivia agar Olivia bisa lebih sabar lagi menghadapi sikap Jessika yang sudah tidak waras ini. Kini, raut wajah Jessika sudah tidak lagi sumringah karena kini raut wajahnya telah berubah menjadi sedih.“Aku benci sama kalian! Terutama kamu Olivia!!!” teriak Jessika.“Kamu... Sama Papa kamu sama saja! Kalian telah menyakiti hati aku yang rapuh ini khiks. Aku hanya ingin merasa dicintai,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status