Share

Bab 16

"Mamah!" teriak Rizki saat aku sampai di ambang pintu. Ia berlari ke arahku dan memelukku dengan erat, aku pun menyambut dengan hangat pelukannya, semalam saja tidak bersamanya rasanya begitu merindu.

Hiks, hiks huhu ... hiks

Aku terkejut saat merasakan tangis Rizki pecah dalam pelukanku. terasa air matanya menetes di bahuku, apa gerangan yang membuatnya menangis. Apa yang terjadi hingga ia menangis begitu pilu dan sesegukan.

Aku renggangkan sedikit pelukannya, kedua tanganku menangkup wajah tampan jagoan kecilku yang masih terisak.

"Rizki kenapa, Sayang?" tanyaku lembut seraya menyapu air matanya yang membasahi pipi gembilnya.

"Mama, semalam Rizki mimpi buruk!" jawabnya memekik, menahan sesak di dadanya.

Aku mengerenyit, mendengar jawaban itu, mimpi apakah gerangan, yang bisa membuat anak sekecil menangis pilu.

"Emang Rizki mimpi apa, Sayang!" tanyaku lagi mengelus rambutnya yang halus.

Mbak Yanti tertegun melihat pemandangan bak sinetron di depannya, dan Devan masih duduk di dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
g usah menyumpah serapah sendiri, tata aja masa depan mu dan anak mu. g usah banyak drama.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status