Share

Bab 17

Terlihat pancaran senyum dari kedua manusia durjana itu. Ah kenapa rasa nyeri di sini kian terasa.

[Dia berada di Kafe dekat kantorku]

Sebuah kalimat pesan dari Hana, menyusul gambar yang yang baru saja ia kirim.

Segera aku menghubunginya.

Tak lama Hana menjawab panggilanku.

"Halo, Sin!" sapa Hana di seberang sana.

"Iya, Han! Gimana?" tanyaku.

"Tak salah lagi, Sin! Eva wanita penggoda, dan gila harta," ucap Hana sedikit berbisik.

"Posisiku tak jauh dari mereka, hanya saja aku duduk membelakangi mereka, nanti akan aku rekam percakapan mereka," tambahnya lagi

Tut.

Hana memutuskan panggilan secara sepihak. Aku mengerenyit mencoba menguasai hati.

1 menit kemudian, Sebuah notifikasi pesan suara atau voice note masuk. Segera aku unduh.

Aku sedikit mendekatkan benda pipih itu ke telingaku. Untuk mendengarkannya.

Meski pesan suara itu terdengar kurang jelas, namun aku bisa mencerna percakapan mereka.

"Makasih ya Mas kalungnya bagus aku suka! Tapi kenapa nggak sekalian sama cincin dan gelangny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status