Home / Romansa / Kiara / Bab 1

Share

Bab 1

Author: Dina Sylvia
last update Last Updated: 2021-05-20 22:26:37

Delhi, India

Kiara mulai menggerakkan bibirnya secara perlahan selaras dengan kata-katanya yang didengar tadi. Dia mulai merasakan jantungnya berdebar begitu keras. Dia tahu. Dia tahu ketika ibunya sedang berjuang keras untuk mengendalikan reaksi di pipinya. Dia tahu dari maganya yang tidak bisa melakukan kontak mata dengan mata Kiara. Dia tahu dan merasakan kegelisahan itu melalui beberapa jari-jarinya yang mulai menggenggam secara keras. 

Hal ini terlihat ketika Kiara mulai frustasi maka kerutan alis tebalnya berubah menyatu. Dia tahu dia mendengarkan sepeti apa yang sudah dilakukannya, memastikan supaya mengingat setiap kata yang terdengar. 

Ibu sedang memberikan peran baru kepada Kiara. Peran sebagai seorang istri yang selalu dijauhi oleh Kiara, justru selama ini dipersiapkan oleh ibu dan neneknya. 

“Kamu, adalah wanita yang istimewa untuk Jay,” kata Ibunya. “Kamu harus bersiap-siap besok untuk bertemu dengan Jay. Janji sama ibu,” kata ibunya sambil memegang jari jemari Kiara.

“Dan satu lagi, ibu minta agar kamu memperlakukan Jay sebaik mungkin. Jangan sampai mereka tidak menyukaimu gara-gara kamu mulai mengacuhkan Jay. Pastikan mereka setuju untuk menjadikanmu calon istri dari Jay.”

Jay, nama yang pernah dia dengar sejak usianya menginjak 9 tahun. Nama itu sekarang sudah menjadi tunangan dari Kiara. Selama dijodohkan oleh ibu dan neneknya, dia tidak mempunyai hak berbicara sama sekali. Setiap keluarganya diundang untuk acara makan malam di rumah Jay, Kiara selalu menolak untuk datang dengan alasan sakit. Ibunya curiga dan semakin jelas bahwa Kiara tidak ingin berhubungan dengan pria itu, Jay. Bahkan dia ingin meninggalkan Delhi ke Amerika Serikat hanya untuk menjauhi pria itu. Jika ucapan ibunya benar, maka dia akan mengarahkan pandangannya ke Jay jnguk yang pertama kalinya pada hari pernikahannya. 

“Begitu banyak wanita di luar sana dan mereka memilihmu!” kata ibunya dengan suara nada yang lebih tinggi. Dia lelah. Dia tidak tahu apakah Jay berbohong kepada ibunya, tetapi ketakutan itu mulai muncul di hati ibunya. 

“Dia akan baik padaku.” Kata Kiara sambil menenangkan ibunya. 

Dia tersenyum dan mengangguk. “Dan jika tidak, Kiara, kamu harus baik padanya. Kamu harus kuat,” katanya lalu airmatanya mulai membasahi matanya saat Kiara mulai mengencangkan cengkeramannya. “Dan, jangan pernah menunjukkan rasa takut.” Dia berbisik. Dalam satu kalimat tersembunyi sejarah pernikahan ibunya mulai terkuak. 

Kiara mengerti dan merasa ibunya takut apa yang dilakukan Jay padanya. Dia tahu ibunya tidak akan mengijinkannya, jika Kiara pergi dari Delhi. Dan sekarang ibunya meminta Kiara untuk melakukan pernikahan itu dengan Jay. Tetapi ibunya tidak pernah membantah ketika hidup berumah tangga bersama ayahnya. 

“Aku tidak akan, Bu,” kata Kiara, meskipun sebenarnya aku takut dengan masa depan yang sudah jelas-jelas ada di hadapannya, terutama saat dirinya harus menjalankan pernikahan dengan orang asing yang dikenalnya. Meskipun itu dia tetap tidak menyukai pria itu, Jay. 

“Adline!

Suara marah ayahnya mulai terdengar ke tempat Kiara, ayahnya mulai menghampiri mereka di kamar tidur lantai atas. Dia tahu, ibunya mulai merasakan ketegangan saat suara marah ayahnya mulai terdengar. 

“Adline!”

Suara ayahnya mulai terdengar, bisa saja ayahnya akan datang ke ruang kamarnya? Sesekali dia melirik ibunya, tak lama menarik tangannya dan berdiri di dekat tempat tidur. Kiara mulai meninggalkan ibunya tetapi terlambat, dia mulai dihadang oleh ayahnya yang sudah ada di depan pintu. Ayahnya melewati tubuh Kiara dan menghampiri ibunya. 

“Apa kamu tidak mendengar saat aku menelepon?” teriak Ayahnya sambil memarahi ibunya di dalam ruangan. Bulu kuduk Kiara tiba-tiba berubah menjadi terangkat dan jantung mulai berdetak kencang. 

Saat dia melihat momen itu, dia mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain tapi dia tidak bisa. Dia melihat ibunya yang mulai merasakan ketegangan di bagian punggung, meskipun ibunya tak bisa berkata apa-apa saat ayahnya sedang berbicara. Bahkan ibunya tidak pernah meninggikan suaranya ketika berbicara dengan ayahnya. 

Tak lama, tangan ayahnya mulai meninju wajah ibunya. Kiara menonton sendiri perlakuan yang ayahnya berikan pada ibunya. Ibunya langsung berlutut di hadapan ayahnya dan mulai menundukkan kepala. 

“Persiapkan dia!” teriak Ayahnya, sambil menunjuk jarinya ke arah Kiara. “Jay dan keluarganya akan tiba malam ini,”

Mendengar itu, ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kiara   Epilog

    "Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan

  • Kiara   Epilog

    "Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan

  • Kiara   Epilog

    "Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan

  • Kiara   Bab 68

    Namun, dia tidak yakin akan kebenaran mereka. Apakah mereka benar? Apakah Jay berarti salah satu dari kata-kata itu? Akankah cintanya untuknya selalu ada?Bahkan sebelum dia bertanya, dia tahu jawaban atas pertanyaannya. Dia tahu, saat dia menatap mata hijau terindah yang pernah dia lihat, bahwa dia mencintainya, dan pada detik itu, dia tahu dia tidak ingin pergi dari cintanya lagi.Berbalik menghadap sungai, dia memegang vas berisi abu ayah di dadanya. "Ayahku meninggal, Jay."Ini adalah pertama kalinya dia menyebutkan kematian ayahnya dengan lantang. “Saya selalu berpikir untuk membalas dendam atas kematian ibu saya. Apa aku sudah memberitahumu bahwa dia membunuhnya?” Dia bergumam tanpa jiwa. "Ayahku...Dia membunuh ibuku..." Air mata segar mengalir di matanya dan dia membiarkannya jatuh ke wajahnya. "Tetap saja, aku berdiri di sini, meratapi dia, tidak bisa mencurahkan abunya."Dia mengendus dan menatap tidak ada yang

  • Kiara   Bab 67

    Tangannya pasti terlepas dari tubuh ayahnya yang sudah mati, dia tidak tahu pasti. Kyra tidak ingat banyak dari sore yang menentukan itu, yang dia ingat hanyalah cerita yang dia ceritakan; ayahnya telah dibunuh oleh keamanan perusahaan yang berteriak berkali-kali agar dia berhenti mencekiknya. Khawatir bahwa ayah Jay akhirnya akan membunuh Kiara, seorang petugas keamanan muda yang baru bergabung dengan perusahaan, telah menembak ayah Jay dari belakang di mana peluru bersarang di paru-parunya, menghentikannya dari bernapas.Kiara mendukakan ayahnya selama berhari-hari, dan kesedihan untuk ayahnya cukup kuat untuk menyeret kehilangan ibunya dan meninggalkan kesedihannya sekali lagi untuk Adline. Hilang dalam kesedihan untuk Adline, Kiara akan menemukan dirinya berduka untuk Jay. Dia merindukannya, dia merindukan lengannya di sekelilingnya untuk menghilangkan rasa sakit yang terus-menerus menyayat hati ini, untuk menyembunyikannya di bawah keamanan pelukannya dan menjagany

  • Kiara   Bab 66

    Suara benturan keras cukup kuat untuk menarik perhatian Kiara saat napasnya mulai stabil. Dia merobek kelopak matanya, bayangan kabur dari sesuatu muncul di hadapannya. Pada awalnya dia tidak tahu apa itu, tetapi ketika penglihatannya menjadi lebih jelas, begitu pula kenyataan dari apa yang dia lihat; ayahnya, terbaring di genangan darahnya sendiri.Untuk sesaat, Kiara duduk di sana di lantai kantor, bingung. Tampak baginya bahwa ayahnya sedang sekarat, namun, dia tidak bisa memaksa dirinya untuk menerima kenyataan mengerikannya.Matanya mengamati ruangan, wajah ketakutan stafnya balas menatapnya."Apa?" Bibirnya bergetar."...terjadi?"Keheningan memenuhi ruangan, orang-orang di dalamnya tampaknya sama sekali tidak bisa bergerak.Sambil menarik napas, dia mengalihkan perhatiannya kembali ke ayahnya, bergegas ke sisinya. Dia menyentuh wajahnya yang berkeringat, mata cokelat lebar menatapnya dengan ngeri sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status