Share

BAB 15

Sebuah kecupan mendapat di pipiku lengkap dengan 2 lengan kekar yang memeluk hangat tubuhku dari belakang.

“Katanya kangen. Nih aku udah pulang,” lirih Diran.

Aku  menyunggingkan senyum dingin membelakanginya seraya menyeruput kopi di tangan kananku.

“Pengen main apa malam ini?” tanyanya memutar tubuhku menghadapnya.

Aku pura-pura tersenyum dan melangkah meletakkan cangkir kopi di atas nakas.

“Main apa ya, enaknya? Main tanya-tanyaan gimana?” Diran mengernyit menatapku.

“Tanya apa?”

“Tanya apa pun.” Aku kemudian duduk di pinggiran ranjang menyilangkan kaki jenjangku.

Diran mengangguk ragu-ragu. Jelas sekali, bagaimana kekhawatiran tergambar di wajahnya.

“Kamu ... beneran tadi sibuk sama kerjaan di kantor?” tanyaku to the point.

Diran melangkah mendekat. “Kok kamu tanyanya begitu? Kamu nggak percaya?”

“Hm” Aku mengangguk menatapnya.

“Aku nggak percaya.” Lalu menggeleng.

Diran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status