Home / Romansa / Kisah cinta Naomi / 11. Ada apa diantara kalian?

Share

11. Ada apa diantara kalian?

Author: Vieneze
last update Last Updated: 2021-04-24 16:29:00

Selama di perjalanan pulang aku hanya diam saja. Otakku masih memikirkan kejadian tadi. Ciuman Zhou Tian selalu terngiang di benakku. Kuletakkan tanganku di pipiku terasa panas karena merasa malu pada Zhou Tian. "Akhh...! Aku bisa gila tenanglah Naomi!" Teriakku dalam hati.

Kuperhatikan Zhou Tian tidak berbicara sepatah kata pun. Ia fokus menyetir mobilnya. Tapi ia terlihat canggung . Bahkan ia tidak menjelaskan mengapa ia menciumku tadi. Haruskah aku yang menanyakannya. Tidak! Dia pasti mengira aku terlalu percaya diri. Namun aku tidak bisa menahannya. Kuberanikan saja bertanya padanya.

”kau?”

”kau?” Kami berbicara bersamaan.

”kau duluan.” Kataku padanya.

”Tidak. Kau saja.” Balasnya.

Aku mengalah. ”Baiklah. Bukankah kau berhutang penjelasan kepadaku?” Tudingku padanya.

Dia salah tingkah. Kemudian ia terbatuk-batuk. Aku yakin pasti itu bukan batuk sungguhan. Dia masih tidak menjawab pertanyaanku.

”Kau tidak ingin menjawabnya bukan? Kau tahu, itu membuatku gila. Selalu saja terbayang di otakku. Aku tidak ingin salah paham denganmu.” Ungkapku padanya.

Tapi ia semakin gusar. Dia terlihat bingung menjawab pertanyaanku. Lalu ia menimpali, ”emmm...eh kita sudah sampai. Hoaamm...aku ngantuk sekali. Ayo turun.” Ia mengalihkan topik pembicaraan dan kemudian Zhou Tian turun dari mobil.

Aku membelalakkan mataku. Ia melangkah ke dalam rumah bahkan dia meninggalkan aku sendirian di mobil.

”Huh.. Apa-apaan itu. Kalau tidak mau menjawab bilang saja. Kenapa harus meninggalkan aku.” Aku menggerutu sambil keluar dari dalam mobil.

Kulangkahkan kakiku masuk kedalam rumah. Fan yin sedang berbincang dengan Zhou Tian. Juga Luo, orang kepercayaan Zhou Tian ada disitu . Saat melihatku datang, Fan Yin melompat dari duduknya. Dan berlari menghampiriku serta merentangkan tangannya hendak memelukku.

”Naomi, akhirnya kau bebas. Maaf aku tidak bisa melakukan apa-apa tadi. Tapi aku senang kau kembali.” Fan yin mengungkapkan kegembiraannya dan memelukku.

Aku kaget dengan tindakannya. Lalu kudorong pelan tubuh Fan Yin kebelakang. Dan kusunggingkan senyuman padanya.

”Tidak apa-apa.” Balasku padanya.

”Sungguh aku senang melihatmu pulang.” Kata Fan Yin sambil merentangkan tangannya hendak memelukku lagi.

Namun dengan sigap Zhou Tian menarik kerah baju Fan Yin. Hingga membuat Fan Yin merasa kesal. Ia membalikkan badannya tepat dimana Zhou Tian berdiri.

”Hei..kenapa kau menarik aku?” Gerutu Fan Yin.

Zhou Tian menanggapinya dengan dingin. ”Jangan mencari kesempatan. Kau belum menyelesaikan masalah Black Kingdom. Bagaimana laporannya?” Tanya nya pada Fan Yin.

”Eh..? Bukankah aku sudah melaporkannya tadi? Apa kau lupa?” Ekspresi wajah Fan Yin terlihat bingung.

Tingkah Zhou Tian terlihat aneh. Dia menghindari bertatapan denganku.

”Benarkah? Ah..mungkin aku sudah mulai pikun. Hoaamm.... mataku sangat lelah sekali." Zhou Tian membuat gerakan seperti orang yang sedang menguap karena kantuk. Lalu ia melanjutkan kalimatnya. ”Ya sudah, kalau begitu aku ke atas dulu. Lanjutkan saja pertemuan lovey dovey kalian.” Ujar Zhou Tian dan ia pergi menaiki anak tangga.

Seketika mimik wajah Fan Yin terlihat kebingungan. Ia mengangkat alisnya dan mulutnya hampir terbuka lebar melihat sikap Zhou Tian barusan. Kutepuk punggung Fan Yin.

”Hei..jika kau membuka lebih lebar lagi ku jamin nyamuk akan masuk kedalam mulutmu.” Kataku.

”Kau lihat itu kan?” Fan Yin menunjuk ke arah Zhou Tian. ”Dia tidak pernah bertingkah seperti itu. Entah mengapa sikapnya menjadi seperti itu setelah kalian kembali." Tiba-tiba Fan Yin tersenyum creepy kepadaku. ”Hmm...apa terjadi sesuatu diantara kalian?” Ia melihatku dengan tatapan yang penasaran.

Aku kelimpungan dengan pertanyaan Fan Yin barusan. Lalu kualihkan topik pembahasannya.

”Kau tahu, aku sangat lelah sekali. Aku juga ingin istirahat. Besok saja kita lanjutkan pembahasannya ya." Ujarku lalu aku pergi meninggalkan Fan Yin yang kebingungan.

”Kau juga bersikap seperti itu. Aku tahu ada sesuatu diantara kalian.” Teriak Fan Yin frustasi.

Sebenarnya aku merasa kasihan melihat Fan yin frustasi seperti itu. Tapi aku merasa malu membahasnya dengan Fan Yin jikalau tadi Zhou Tian menciumku. Jantungku saja masih berdebar karena itu.

Sambil berjalan ke kamar aku menebak-nebak isi pikiran Zhou Tian. Apa dia juga memikirkan hal ciuman itu. Aku terus bertanya dalam hati tapi tak kutemukan jua jawabannya. Kurebahkan badanku di atas ranjang. Pikiranku melayang jauh. Aku teringat Ayah. Seketika hatiku sakit menahan rindu pada ayah.

”Ayah..maafkan aku. Aku merindukan mu, Ayah.” Gumanku dalam hati.

Tiba-tiba terlintas di pikiranku untuk membuka akun sosmedku. Aku bisa mengabari ayah lewat itu. Tapi ponselku sudah hilang di dalam air saat aku jatuh ke bawah jembatan waktu itu.

Entah mengapa aku malah kepikiran untuk meminjam ponsel Zhou Tian. Kulihat jam di atas meja menunjukkan pukul 22.00. Mungkin dia belum tidur batinku. Aku menghela napas dan kukumpulkan keberanianku.

Lalu aku pergi ke kamar Zhou Tian yang ada disebelah kamar yang kutempati. Kuketuk pintu kamarnya. Namun tidak ada jawaban. Kucoba sekali lagi tapi nihil. Akhirnya kubuka sedikit pintu kamarnya. Mataku mencari ke dalam tapi tidak ada sosok Zhou Tian dikamar.

Rasa penasaranku membawaku masuk kedalam kamarnya. Kamar Zhou Tian sangat luas. Kesan kuat terpancar dari warna kamarnya bernuansa coklat gelap. Ia menata rapi barang di kamar nya. Juga ada sebuah kursi santai berwarna hitam yang langsung menghadap keluar jendela kaca.

Seketika Zhou Tian keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Aku terperanjat dan berteriak. Lalu dengan segera kututup mataku dengan telapak tanganku.

”Dasar mesum.” Teriakku padanya.

”Aku? Atau kau yang mesum tanpa izin masuk ke kamarku.” Zhou Tian menudingku. ”Oh, mungkin kau mau mengulang ciuman tadi?” Godanya sambil berjalan mendekati aku.

Aku merasa malu dan kuputar badanku membelakanginya. ”Maaf, aku masuk tanpa izin. Tadi aku sudah mengetuk pintunya tapi kau tidak menjawab.” Aku menjelaskan situasinya. ”Aku ingin meminjam ponsel mu.”

to be continued....

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah cinta Naomi   Epilog

    [Jika kau terlalu fokus, maka yang lain tak tampak bagimu. Jika kau terlalu jatuh ke dalam, maka kau akan sulit untuk naik. Jika kau terlalu memaksa mengejar sesuatu, segalanya belum tentu berakhir seperti yang kau inginkan.] Saat aku menulis cerita ini, aku menangis di pojokan karena merasa bersalah telah membuat ending yang menyedihkan seperti ini. Tapi dari awal aku buat cerita ini, memang sudah aku seting endingnya seperti ini. Jangan bully author ya😁 Tolong dimaafkan 😁😍 Memang tragis sih endingnya 😭😭😭😭 Sumpah aku nulisnya sambil mewek. Ga tega sama karakternya. Tapi cerita harus terus berlanjut. Terima kasih banyak buat kalian yang sudah baca Kisah Cinta Naomi. Aku bangga dan bahagia banget ceritaku ada yang baca. Pokoknya terima kasih, dear! Oh ya, kalian bisa baca buku aku yang lainnya. Seperti : KAU MILIKKU, kisah si cewek bar-bar dan superstar yang menderita philophobia Atau kalian suka genre Fanta

  • Kisah cinta Naomi   55. Akhir kisah kita (Fan Yin POV)

    Dulu aku tidak pernah peduli dengan yang namanya cinta. Wanita hanyalah mainan saja bagiku. Namun, kini semuanya berubah sejak aku bertemu dengan Naomi. Hanya dengan sebuah senyuman polos ia berhasil memikat hatiku. Segalanya kulakukan untuk menarik perhatiannya, tetapi di dalam pandangannya hanya ada Zhou Tian.Kini aku memiliki dirinya seutuhnya setelah melenyapkan Zhou Tian, tetapi aku tidak merasa bahagia. Kupikir jika Zhou Tian mati, Naomi akan membuka hatinya untukku. Namun sekarang ia malah seperti mayat hidup. Setiap harinya ia hanya membisu memandangi langit. Tubuhnya semakin kurus karena tak ingin makan.Dan aku semakin frustrasi melihatnya yang menyedihkan seperti itu. Apa yang aku cari? Apa yang aku kejar? Aku telah dibutakan cinta, tetapi cinta itu sendiri menyiksaku sampai ke tulang. Setiap hari aku membujuknya dan memohon maaf kepadanya. Sedikitpun ia tidak peduli dengan semua yang kulakukan.

  • Kisah cinta Naomi   54. Luka Untuk Semuanya

    Sepasang tangan terulur dan merangkul pinggangku lalu menarik aku dengan keras. Hingga kami terjungkal ke atas lantai. Dia meringis kesakitan karena aku mendarat di atas tubuhnya. Aku begitu marah telah diselamatkannya. Saat ini aku hanya ingin menemui Zhou Tian.”Kau sudah gila! Untuk apa kau berdiri di sana? Apa yang ada dalam pikiranmu, hah?!” Sergah Fan Yin.Dalam sekejap tatapan mata serta raut wajahnya berubah lembut, ”Nao, kumohon jangan lakukan lagi hal bodoh seperti itu. Aku tidak mau kehilanganmu, Nao.”Aku menatap lurus ke dalam matanya lalu tanganku reflek menampar wajahnya. Sangat keras sampi meninggalkan bekas merah di sana. Ia tertegun dengan sikapku. Aku tak ingin berbicara. Semua suaraku seakan pergi dengan Zhou Tian. Diam.Kemudian aku bangkit berdiri dan duduk di kursi yang mengarah langsung ke luar jendela. Menatap kosong ke luar sana. Menangis

  • Kisah cinta Naomi   53. Air Mata Darah

    Saat aku membuka mata, cahaya-cahaya putih membutakan mataku beberapa saat. Di sekeliling, tembok-tembok putih dengan sedikit warna keemasan di garis tepiannya mengelilingi aku. Tempat ini sangat asing bagiku. Aku tidak tahu ada di mana. Mengapa aku bisa ada di sini? Kupegangi kepalaku dan mengacak-acak rambutku. Tetiba aku teringat dengan Zhou Tian. Pikiranku kembali kalut. Aku mulai panik. Pintu besar berwarna coklat itu jadi sasaran kemarahanku. Kugedor-gedor pintunya bahkan aku menendang pintu itu hingga kakiku sakit. Tak hentinya aku berusaha membuka pintu. Kursi kayu yang ada di depan meja rias, aku ambil dan melemparkannya ke pintu, namun seinci pun tidak bergerak. Suara teriakanku bergema di ruangan ini. Berkali-kali aku minta tolong tak satupun suara dari luar sana yang terdengar. Sunyi. Sedari tadi hanya suaraku saja yang memenuhi ruangan ini. Zhou Tian, bagaimana keadaanmu sekarang? Aku sangat ingin bertemu denganmu. Kau harus

  • Kisah cinta Naomi   52. Pilar istana yang runtuh

    Tuxedo putih yang di kenakan Zhou Tian berubah menjadi merah gelap dan berbau anyir. Darah segar keluar dari lubang bekas timah panas itu, terus mengalir hingga mengenai gaunku. Aku tidak henti-hentinya menekan lubang kecil itu. Suara tangisanku meraung-raung, pikiranku kalut. Rasa takut kehilangan akan dirinya berhasil membuatku seperti orang gila. Walaupun pandanganku mulai gelap akibat tidak kuat melihat darah, aku tetap bertahan di sisinya. Memukul-mukul pipinya agar tetap tersadar. ”Tian-tian, jangan tinggalkan aku. Kau harus bertahan! Kau tidak boleh mati. Aku akan membunuhmu jika kau lakukan itu!” isakan tangisanku semakin menjadi. Duniaku sudah runtuh. Pilar istanaku sudah roboh. Tetapi pria ini masih bisa tersenyum di saat sedang sekarat. Dia bukan kucing yang memiliki sembilan nyawa. Apa ia pasrah dengan semua ini? Aku benci melihatnya tersenyum seperti itu. Aku merasa itu seakan yang terakhir kulihat.

  • Kisah cinta Naomi   51. Di Ujung Tanduk

    Seketika tubuhku gemetaran dan kalut. Aku takut hal buruk terjadi dengan Zhou Tian. Suaraku memekik berusaha meredakan ketegangan di antara mereka. Segera aku berdiri di depan Zhou Tian untuk menghalangi arah revolver Fan Yin.”Menyingkirlah, Nao! Aku tidak mau melukaimu. Aku hanya perlu menyingkirkan penghalang jalanku saja.” Fan Yin berusaha keras menguatkan genggamannya pada batang revolver itu. Bahkan revolver itu bergetar mengikuti getaran tangan Fan Yin.”Biar aku saja yang menggantikanya. Lakukanlah, aku harap itu bisa meredakan amarahmu. Tembak saja aku!” Aku berteriak kencang sampai-sampai tenggorokanku terasa sakit.Walaupun saat ini aku ketakutan dengan segala kengerian yang mungkin terjadi padaku, tetapi seinci pun kakiku tak bergeser. Kesunyian seketika melanda dikala matahari semakin menghilang. Gelap. Hanya ada cahaya dari lampu-lampu di garis batas pelabuhan. Gemuruh ombak yang men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status