Share

Bab 4 Bik Atun Tahu?

"Kita harus menyewa pengacara yang hebat untuk memenangkan hak asuh Alex dan juga agar Mayla angkat kaki dari rumah tanpa membawa apapun Mas," ujar Arumi.

"Tentu saja, biar dia menyesal telah meminta cerai dariku," dengus Adam kesal.

Betapa sombongnya Mayla, apa dia pikir aku akan memohon padanya agar tidak bercerai. Salah besar kalau Mayla berpikiran seperti itu, batin Adam.

"Pasti Mayla akan menyesal Sayang, sudah bagus nasibnya yang hanya anak yatim piatu itu berubah setelah menikah denganmu, malah sekarang begitu sombong ingin bercerai denganmu," ucap Arumi seraya memijat lembut bahu Adam. Sesekali ia mengecup lembut leher dan telinga Adam.

Inilah yang sangat Adam sukai dari sosok Arumi. Dia sangat pandai mengambil hati Adam. Arumi bisa membuat jiwa kelelakian Adam merasa tersanjung karena tindakan dan ucapannya. Tak pernah sekalipun Arumi membantah apalagi menolak kemauan Adam.

"Sayang...Jadi kapan kamu mau menceraikan Mayla?" ucap Arumi manja.

"Secepatnya, besok aku akan menemui Wirya Sasongko, dia pengacara muda yang sedang naik daun dan ternama saat ini," jawab Adam sambil memejamkan mata dan mendesah kecil karena pijatan Arumi menyentuh saraf rangsangan kelelakiannya.

"Aww...geli Sayang," desah Adam menggelinjang.

"Pokoknya aku akan membuat kamu rileks Sayang, gimana? Enak kan pijatanku?" tanya Arumi yang sekarang beralih memijat punggung Adam yang telungkup di tempat tidur.

"Enak sekali Sayang, kamu memang juara dalam hal ini. Tubuhku jadi terasa hilang capeknya," puji Adam.

"Sayang...."

"Hmm..."

"Apa setelah kamu resmi bercerai dengan Mayla, kamu akan menikahiku?" tanya Arumi hati-hati.

"Ya, tentu saja. Memangnya kenapa? Kamu sudah tidak sabar ya menjadi Nyonya Adam Hariwijaya?"

"Tentu saja, pastinya aku akan sangat bahagia menyandang nama itu Mas. Aku janji akan menjadi istri yang paling menyenangkan untukmu Mas," bisik Arumi.

Adam membalikkan tubuhnya, lalu ditariknya tubuh sintal Arumi hingga menimpa tubuhnya. 

"Ayo Arumi, buat aku semakin yakin kalau kamu memang layak menjadi istriku," ucap Adam.

Arumi tersenyum. Tak usah dijelaskan, ia sangat paham kemauan Adam. Dengan cepat ia menanggalkan seluruh benang yang ada di tubuhnya. Membuat mata Adam semakin tak berkedip.

Lalu keduanya saling pagut, bergumul dengan panas, seakan mencari pembenaran akan hubungan mereka. Entah cinta ataukah hanya pelampiasan nafsu semata. 

Yang jelas bagi Arumi, tujuannya kini sudah ada di depan mata, jadi jangan harap dirinya akan mundur, tidak! Walaupun hanya satu langkah.

***

Mayla menatap sendu selembar foto yang ada di tangannya saat ini. Foto kebersamaannya dengan Arumi saat masih kuliah dulu.

Arumi yang dulu selalu ia bantu dalam hal pelajaran agar nilai mata kuliahnya bisa bagus. Arumi yang bahkan tinggal satu kost dengan dirinya. Kedekatan mereka bahkan sudah seperti saudara kandung. Keduanya bahkan sempat bekerja di perusahaan yang sama.

Saat Mayla menikah dengan Adam, Arumi bahkan memberikan hadiah sebuah tiket bulan madu ke Bali. Setahun kemudian, Arumi juga menikah dengan seorang pengusaha bernama Afandi. Namun sayangnya, keduanya bercerai lantaran Afandi kerap melakukan KDRT pada Arumi.

Maylah lah yang merangkul Arumi saat itu. Merayu Adam agar memberi Arumi pekerjaan, bahkan mengizinkan Arumi tinggal di salah satu rumah milik Adam secara gratis. Dan ternyata petakanya dimulai saat itu.

Entah sudah sejak kapan Arumi menyukai Adam, begitu juga sebaliknya. Yang jelas saat ini hati Mayla begitu hancur. Melihat kondisi rumah tangganya yang retak bak kaca yang terhempas.

Tok...Tok...Tok

Ceklek...

"Non Mayla, ini coklat hangatnya, minumlah agar Non Mayla bisa sedikit rileks, Bibik nggak mau Non Mayla jadi sakit. Lihatlah, wajah Non pucat sekali," ujar Bik Atun dengan membawa nampan berisi secangkir minuman coklat hangat.

"Makasih Bik, tapi sebentar lagi aku harus menjemput Alex di sekolahnya. Nggak enak kalau ngerepotin Mamanya Claudia lagi," ucap Mayla lesu. Tubuhnya terasa lemas sekali.

Claudia adalah teman sekelasnya Alex. Terkadang saat Mayla ada keperluan penting, dirinya meminta tolong pada Mamanya Claudia untuk sekalian menjemput Alex karena rumah mereka berdekatan. Seperti kemarin, saat Mayla harus pergi ke hotel untuk menangkap basah perselingkuhan Adam dam Arumi. Lea, Mamanya Claudia yang diminta tolong oleh Mayla untuk menjemput Alex di sekolah.

"Wajah Non Mayla pucat sekali, Bibik jadi khawatir melihatnya. Sebenarnya Non Mayla lagi ada masalah apa sih?"

"Bik, aku dan Mas Adam akan segera bercerai. Rumah tangga kami sudah hancur Bik," gumam Mayla sedih.

"Pasti karena pelakor kan? Dan pelakornya itu pasti si Non Arumi kan?" Tebak Bik Atun dengan yakin.

Mayla tercekat, mengapa Bik Atun bisa tahu tentang Arumi yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Mayla.

"Bibik tahu darimana?" tanya Mayla heran.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status