Bintang semakin iba mendengar cerita Putri Samudra, maka Bintangpun bangkit berdiri dan berjalan kearah Putri Samudra.
Perlahan Bintang membalik tubuh sang Putri dan dengan lembut Bintang mengangkat wajah jelita sang Putri hingga kini menatap kearahnya, dengan tersenyum Bintang menghapus air mata yang mengalir dikedua mata indah sang Putri.
“Apakah benar Putri cinta pada kangmas.?”. tanya Bintang lagi. Putri Samudra tak menjawabnya tapi menatap Bintang dengan pandangan yang penuh arti.
“Kenapa kangmas bertanya seperti itu?”. tanya Putri Samudra lagi.
“Karena... Kangmas juga mencintai Putri”. ucap Bintang lagi, berbinar kedua mata indah sang Putri Samudra mendengar ucapan Bintang, Putri Samudra langsung memeluk erat tubuh Bintang dan merebahkan kepalanya didada Bintang yang bidang.
“Apakah Putri benar-benar mencintai kangmas?”. ucap Bintang lagi membalas pelukan hangat sang Putri.
“Sebenar
“Gharrrgghh...”. suara keras Naga Manggala menggelegar dikedalaman lautan, sosok sang naga raksasa terlihat terbang melesat dengan kecepatan tinggi keatas, dan ;“Byuurrrrr.....durrr...”. begitu sosok Naga Manggala keluar dari dalam lautan menimbulkan suara ledakan yang cukup keras dan kini sosok Naga Manggala sudah terbang tinggi melintasi awan. Tapi Naga Manggala tidak sendiri, diatas terlihat duduk seorang pemuda berbaju putih dan mengenakan jubah biru, dengan rambut dikuncir kuda dan sebilah pedang yang tersampir dipunggungnya, sosok pemuda ini tak lain adalah Bintang adanya.Diatas punggung sang naga, terlihat Bintang yang duduk dengan mata yang berbinar, baru kali ini Bintang naik seekor naga yang membawanya terbang melintasi langit, dari atas Bintang dapat melihat dengan jelas keadaan dibawahnya. Melihat pemandangan dibawahnya, Bintang benar-benar takjub. Walau ini bukan untuk yang pertama kalinya Bintang terbang melintas langit, karena d
Entah sudah berapa lama Bintang memejamkan kedua matanya dan tiba-tiba saja Bintang merasakan keadaan disekitarnya menjadi sepi senyap, sunyi, tidak ada satu suarapun yang terdengar.“Bukalah matamu anakku...”. dan Bintang lebih dikejutkan lagi saat tiba-tiba saja sebuah suara yang begitu agung terdengar, perlahan Bintang mulai membuka kedua matanya. Dan alangkah terkejutnya Bintang, beberapa tombak dihadapannya tampak duduk seorang kakek yang mengenakan pakaian seperti seorang pertapa, ditangannya tampak sebuah tasbih yang terbuat dari biji – biji sawi, matanya terlihat begitu lembut, wajahya yang begitu teduh dan agung seakan memancarkan Aura yang begitu menyejukkan bagi siapa saja yang menatapnya, tapi bukan itu yang membuat Bintang takjub, yang membuat Bintang takjub adalah dari sekujur tubuh sang kakek tampak memancar cahaya putih yang berpedar dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sang kakek tampak duduk diatas sebuah batu berwarna putih bersih.
Kita tinggalkan Bintang yang tengah berlatih ilmu kanuragan di Bukit Bintang. Sekarang mari kita menuju kembali ke Istana Dasar Laut, tempat kekuasaan Maharaja Naga Samudra.Maharaja Manggala terlihat tengah duduk ditaman belakang Istana Dasar Laut, tak ada seorangpun yang terlihat menemani sang maharaja.Sosok jelita Putri Samudra tampak tiba ditempat itu beserta ke-4 dayangnya. Melihat ayahandanya yang hanya seorang diri berada ditaman itu, Putri Samudra segera memerintahkan kepada ke-4 dayangnya untuk meninggalkannya. Setelah menjura hormat, ke-4 dayang itupun segera meninggalkan tempat itu.“Sembah hormat ananda kepada ayahanda”. ucap Putri Samudra setelah berada dihadapan Maharaja Manggala.“Bangunlah puteriku. Duduklah didekatku”. ucap Maharaja Manggala lagi mempersilahkan Putri Samudra untuk duduk didekatnya.“Bagaimana puteriku, apakah kau sudah memikirkannya matang-matang tentang keputusanmu untuk men
“Rupanya kanjeng Putri Samudra yang datang. Terimalah sembah hormat saya kanjeng Putri”. ucap wanita tua ini lagi saat mengenali sosok yang ada didepan gubuk tuanya.“Bangunlah Nyi Ipat Koco. Bagaimana kabarmu nyi?”. ucap sosok gadis berparas cantik nan jelita yang rupanya adalah Putri Samudra adanya.“Hamba baik-baik saja kanjeng Putri, mari..mari silahkan masuk kanjeng Putri”. ucap wanita tua itu lagi mempersilahkan Putri Samudra untuk masuk kedalam gubuknya, sebelum melangkah masuk, Putri Samudra terlihat memberikan tanda kepada ke-4 dayang setianya untuk menunggu diluar gubuk, sedangkan Putri Samudra sendiri masuk bersama wanita tua yang disebut Putri Samudra dengan panggilan Nyi Ipat Koco.Setelah berada didalam pondok, Nyi Ipat Koco segera mempersilahkan kanjeng Putri Samudra untuk duduk didekatnya.“Sudah lama sekali kanjeng Putri tidak berkunjung kemari” ucap Nyi Ipat Koco.“Iya ny
Hampir 3 bulan sudah lamanya Bintang berada di Bukit Bintang. Selama itu pula Bintang berada dibawah bimbingan Panembahan Agung. Dan Bintang benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menempa dirinya. Guna bekalnya mengembara dirimba persilatan. Hari ini Bintang sudah kembali menghadap Panembahan Agung.“Bintang. Kau sudah mempelajari beberapa jurusku dengan sangat sempurna. Sekarang kau sudah siap untuk menghadapi Pangeran Iblis”. ucap Panembahan Agung lagi.“Saya akan berusaha semampu saya eyang. Mohon doa dari eyang”. ucap Bintang lagi menjura.“Aku akan selalu mendoakanmu Bintang”Panembahan Agung terlihat mengangkat tangannya kearah langit, dan ; “Bleeezzhhh......weeesshhh”. tiba-tiba saja ditangan Panembahan Agung sudah muncul sebuah benda berbentuk Bintang yang mengeluarkan cahaya putih, Bintang tentu saja mengenali benda tersebut, karena saat pertama kali datang ke Bukit Binta
Sementara itu di Istana Dasar Laut. Maharaja Naga Samudra tengah memanggil Putri kesayangannya, Putri Samudra untuk menghadap padanya.“Ananda, besok Bintang akan pulang, dia telah menyelesaikan latihannya di Bukit Bintang”. ucap Maharaja Manggala lagi, wajah Putri Samudra terlihat berubah, tapi kemudian tersenyum bahagia.“Ayahanda ingin mendengar keputusanmu tentang lamaran Bintang untuk menjadikan ananda sebagai istrinya. Apakah ananda sudah memikirkannya.?”. ucap Maharaja Manggala lagi.“Ananda sudah memikirkannya ayahanda”“Selama sebulan ini ananda sudah memikirkannya, mempertimbangkannya dan ananda memutuskan untuk menerima pinangan kangmas Bintang untuk menjadi suami ananda. Tapi itupun kalau ayahanda tidak keberatan. Jikalau ayahanda keberatan, ananda akan menolaknya”. ucap Putri Samudra lagi.Maharaja Manggala terlihat menarik nafas panjang, dan ; “Ananda sudah dewasa, ayahand
“Kanda bukannya tak menginginkan pernikahan ini Dinda, hanya saja. Kanda sudah tahu kalau Dinda akan kehilangan segala-galanya bila pernikahan ini terjadi. Dan Kanda tidak ingin semua itu terjadi. Hidup bersama Kanda belum tentu Dinda akan bahagia. Sementara disini, kebahagiaan sudah pasti akan ada”. ucap Bintang lagi dan kini barulah Putri Samudra mengerti kenapa Bintang bersikap dingin kepadanya, Putri Samudra tak tahu darimana Bintang tahu kalau Putri Samudra akan kehilangan semua haknya sebagai Putri penguasa Istana Dasar Laut bila dia menikah, tapi kemudian Putri Samudra tersenyum, Bintang heran melihat senyum diwajah Putri Samudra.“Kebahagiaan. Bagaimana Kanda bisa tahu kalau Dinda lebih bahagia bila berada disini dibanding hidup bersama dengan Kanda”. ucap Putri Samudra lagi hingga semakin membuat Bintang terkejut mendengarya.“Dinda lebih rela hidup sebentar asalkan bisa merasakan mencintai dan dicintai Kanda. Daripada hidup kekal
Akhirnya hari yang dinantipun tiba, hari pernikahan antara Bintang dan Putri Samudra. Kemeriahan terlihat jelas di Istana Dasar Laut, bahkan Istana Dasar Lautpun sudah dihias sedemikian indah dan megah untuk menyambut pernikahan ini. Semua bangsa lelembut penghuni dasar lautan datang menghadiri pesta pernikahan Putri maharaja penguasa Istana Dasar Laut, satu demi satu tamu mulai berdatangan, Bintang yang saat itu berdiri disebelah Maharaja Manggala terlihat ikut menyambut tamu yang datang.Diantara riuhnya suara yang ada ditempat itu, tiba-tiba saja suasana menjadi sunyi saat satu rombongan datang memasuki Istana Dasar Laut dan tiba diaula pernikahan. Kedatangan rombongan inilah yang membuat suasana ditempat itu menjadi hening sejenak.Yang berdiri paling depan adalah sosok laki–laki tinggi kekar, dengan wajah tampan dan beribawa, wajahnya terlihat begitu tenang dan memancar kan keagungan yang nyata, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditamba