Sementara itu disalah satu tempat di Puncak Emas Budha, terdapat sebuah tempat yang disebut Penjara Penebus Dosa. Tempatnya tidak seberapa jauh dari Puncak Emas Budha, penjagaan ditempat ini terlihat tidak begitu ketat, hanya delapan orang rahib yang ada didepan gerbang penjara.
Di kejauhan terlihat sosok wanita cantik dengan pakaian sari India berwarna hijau ditubuhnya. Lekuk dan kecantikan wajahnya cukup membuat sosok wanita ini menarik perhatian para rahib penjaga gerbang penjara. Tapi begitu menyadari siapa yang datang. Semuanya langsung menjura hormat.
“Maaf nona Jodhaa Bai, ada keperluan nona datang ketempat ini?”. tanya salah seorang rahib lagi.
“Aku ingin menemui tawanan, jangan menghalangiku”. Ucap Jodhaa Bai tegas hingga membuat ke-8 orang rahib yang menjaga tempat itu saling pandang.
“Sekali lagi maaf nona Jodhaa Bai, tuan Yan she ma memberikan perintah agar tidak seorangpun boleh menjenguk tahana
Jangan lupa mampir juga Ke buku baru saya ya PENGUASA NEGERI JIN Di jamin seru, kocak dan sedikit menyeramkan Terima kasih
PENJARA PENEBUS DOSA tampak begitu lengang seolah tak berpenghuni, dibeberapa tempat terlihat belasan orang rahib tergeletak tewas. Seorang wanita yang mengenakan pakaian sari India berwarna hijau terlihat melangkah cepat memasuki lorong panjang yang ada didalam Penjara Penebus Dosa. Jodhaa Bai, wanita ini terus melangkah menelusuri jalan lorong tersebut, hingga langkahnya tiba diujung lorong dimana telah menanti satu ruangan besar dimana sepanjang mata memandang hanyalah kerangkeng-kerangkeng besi yang terlihat.Inilah Penjara Penebus Dosa yang diperuntukkan bagi pengikut Sekte Budha Hidup yang berhianat. Diantara belasan kerangkeng besi tersebut, terlihat dua sosok wanita yang terkurung didalamnya, Jodhaa Bai segera melangkah menuju kesalah satunya. Kedatangan Jodhaa Bai cukup memancing perhatian kedua wanita yang berada didalam kerangkeng. Kedua wanita ini tak lain adalah putri Kim Si Hyang dan Putri Virgo adanya.Jodhaa Bai terlihat melangkah kearah Putri Virgo ter
Langkah Jodhaa Bai terhenti saat sudah berada di luar Penjara Penebus Dosa, wajah Jodhaa Bai terlihat berubah saat dihadapannya kini sudah berdiri dua sosok rahib yang sangat dikenalnya. Dua orang rahib yang memang tak lain adalah Kun huan dan Kun yu, Pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup.“Ha ha ha...! ternyata benar kecurigaan tuan Yan she ma selama ini. berani sekali kau berhianat Jodhaa Bai”. Ucap Kun huan lagi dengan keras.“Benar. Lebih baik kau menyerah tanpa kekerasan Jodhaa Bai, atau kami terpaksa harus bertindak kasar”. Ucap Kun yu lagi.“Coba saja kalau kalian mampu! jangan salahkan kalau kalian mati karena racunku”. ucap Jodhaa Bai lagi seraya mengangkat kedua tangannya.“Kun huan. Kita hadapi berdua. Hati-hati dengan racun ganasnya”. Ucap Kun yu lagi memperingatkan. Kun huan terlihat hanya menganggukkan kepalanya bersiap menerima segala serangan yang akan dilancarkan oleh Jodhaa Bai.
“Ayo kita selesaikan, Cakrawala Beracun, Heaaa!”“Wusssshhhh...”. gelombang awan hitam yang mengandung racun yang amat ganas menerjang dengan ganas kearah Kun yu dan Kun huan.“Bodhi Satva Agung Tiada Tanding, Heaaa! Wusshh... wushhh!”. kedua pelindung kanan dan kiri inipun ikut merengsek maju kedepan, cahaya kuning keemasan yang tak kalah dahsyat dan ganas.Kedua jurus pamungkas ini sepertinya akan memakan korban salah satu pihak diantara keduanya. “Serrrr.”. tepat disaat kedua belah pihak akan bertemu, sebuah bayangan keemasan berkelebat masuk ketengah-tengah arena pertarungan.“Duarr...duarr...duarr...bllaarrrr.”. ledakan dahsyat terjadi hingga menimbulkan getaran hebat ditempat itu, sosok Kun yu dan Kun huan terlempar hingga beberapa tombak kebelakang, tapi keduanya mampu mengendalikan gerak jatuh tubuh mereka walau harus menahan rasa nyeri yang amat sangat didada mereka, se
Saat Yan she ma berniat untuk menyerang, tiba-tiba saja udara ditempat itu berubah dingin. Semakin lama semakin dingin, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah turunnya butiran-butiran salju ditempat itu, hal ini cukup membuat Yan she ma terheran-heran, dengan tangannya ditadahnya butiran-butiran salju yang turun tersebut.Sebagai seorang yang berilmu tinggi, Yan she ma tahu kalau butiran salju yang turun saat ini bukanlah sesuatu yang kebetulan, dan tiba-tiba saja raut wajah Yan she ma berubah seraya berpaling kearah pintu Penjara Penebus Dosa.“Aura tenaga dalam yang sangat kuat sekali... jangan-jangan”. Batin Yan she ma seraya terus menatap kearah pintu penjara tersebut. Dari kedalaman penjara, semburat cahaya putih keperakan keluar. Cahaya putih yang ternyata berasal dari sosok seorang gadis berparas jelita dengan fostur tubuh tinggi semampai, mengenakan pakaian berwarna Putih beralur hitam yang membalut tubuh indahnya, bibirnya, sebuah berlian merah ter
“Wuttt...wuuttt... pyarrhhhh...pyarsshhh”. Yan she ma mengibaskan kedua tangannya untuk menghalau serangan-serangan Salju Terbang yang mengarah padanya. Walau serangan Salju Terbangnya tak banyak berarti, tapi Kim Si Hyang terus melancarkan serangannya dengan kecepatan dan kekuatan penuh.Semakin lama, sosok Yan she ma semakin terdesak kebelakang. Merasa terkecoh dengan kesombonganya, Yan she ma mencoba mengumpulkan seluruh kekuatannya.“Perisai Lonceng Emas tahap ke-8, Heaa.”. tubuh Yan she ma langsung memancarkan cahaya kuning keemasan tepat disaat belasan serangan Salju Terbang mengarah kepadanya.“Zegghhh...zegghh..duar...duarr...duarr.”. kejap berikutnya terlihat sosok Yan she ma benar-benar menjadi sasaran mematikan serangan Kim Si Hyang dengan Salju Terbangnya. Kepulan asap putih mengepul ditempat itu akibat ledakan ditubuh Yan she ma yang terkena serangan Salju Terbang
“Kalau begitu ayo kita serang Dewi Kecapi Salju”. Ucap Kun yu lagi seraya melesat kedepan, Kun huan tak ingin ketinggalan. Sosoknya ikut berkelebat kedepan.“Serrrrr... ingin menolong, tak semudah itu!”. sebuah bayangan hijau melesat cepat dihadapan Kun huan dan Kun yu hingga kedua pelindung kanan dan kiri ini menghentikan niatnya untuk menyerang Dewi Kecapi Salju.“Kau!”. Kun huan menggeram penuh kemarahan melihat orang yang telah menghalangi mereka adalah Virgo adanya.Memang sejak semula, Virgo selalu memperhatikan kearah kedua pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup ini untuk menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi hingga saat kedua pelindung kanan dan kiri ini bergerak untuk bertindak, Virgopun tak tinggal diam.“Kita masih punya urusan yang harus diselesaikan“. Ucap Virgo dengan tatapan dingin.Ucapan tegas dan tatapan dingin Virgo membuat kedua pelindung kanan dan kiri ini bergeta
Pertarungan sengitpun terjadi antara Virgo dan pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup, Kun yu dan Kun huan. Dengan kecepatan gerak yang sangat sulit untuk diikuti dengan pandangan mata biasa. Memasuki jurus ke 43, kedua belah pihak saling melompat mundur untuk mengatur nafas karena pertarungan tadi sangat menguras tenaga.Tanpa menunggu waktu lagi, Kun yu dan Kun huan langsung membuka jurus mereka.“Rapalan Bodhi Kuning, Selaksa Tangan Dewa”. Ucap Kun yu dan Kun huan bersamaan. Seketika saja tangan keduanya langsung menjelma menjadi puluhan banyaknya. Ditempatnya Virgo terlihat tak ingin ketinggalan. Kedua matanya terpejam dan saat terbuka, tiba-tiba saja bola mata hitamnya memutih. Ditempatnya Kun yu dan Kun huan tentu saja terkejut melihat hal ini dan wajah keduanya lebih terkejut lagi saat melihat lawan jelita yang ada dihadapan mereka juga merapal jurus bodhi kuning, Selaksa Tangan Dewa milik mereka.“Bb...bagaimana di
Darah terlihat merembes dikedua bibir mereka yang menandakan kalau keduanya tengah terluka dalam. Hampir bersamaan Kun yu dan Kun huan saling pandang dan kembali menatap lawan mereka. Putri Virgo sendiri masih terlihat tenang ditempatnya seakan tak terjadi apa-apa. Pancaran sinar keemasan yang keluar dari tubuhnya masih terlihat dengan jelas oleh kedua pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup ini.“Tak perlu ada yang terluka diantara kita kalau kalian pergi dari sini”. Ucap Virgo dengan penuh ketenangan. Ketenangan dan keagungan sosok Putri Virgo benar-benar membuat hati Kun huan dan Kun yu bergetar.“Siapa sebenarnya nona?”. ucap Kun huan lagi.“Tak penting siapa namaku, yang jelas tidak perlu ada permusuhan diantara kita”.Ucapan Putri Virgo yang lembut ternyata justru membuat cambukan yang keras bagi Kun huan dan Kun yu.“Sombong!”. ucap Kun huan mendengus kesal.“Tak perlu berbasa b