“Tuan Bintang jangan khawatir, karena sesungguhnya kami berempat juga bukan berasal dari bangsa manusia”. sambung kakek Xuan wu lagi seakan memahami isi hati Bintang yang bimbang.
Walau kaget mendengar ucapan kakek Xuan wu yang ada dihadapannya, Bintangpun akhirnya menceritakan tentang siapa dirinya sebenarnya. Sepanjang Bintang menceritakan jati dirinya, wajah ke-4 Dewa Penjaga Gerbang terlihat terpaku seakan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Semua terdiam, mendengarkan dengan seksama. Sampai Bintang selesai menceritakan tentang dirinya, ke-4 Dewa Penjaga Gerbang ini masih termangu bengong.
“Kek.kakek”. ucapan Bintang menyadarkan sosok ke-4 Dewa Penjaga Gerbang ini.
“Bb..bolehkah kami melihat tanda lahirmu?”. ucap kakek Zhu Que dengan suara bergetar, ketiga kakek yang lainpun ikut menganggukkan ucapan kakek Zhu Que.
Bintang menyingkap pakaian dibagian dadanya dan terlihatlah sebuah tanda lahir berbentuk Bint
“Semula kami ingin meminta bantuan kepada gurumu Bintang?”“Bantuan..bantuan apa tetua?”“Beberapa waktu yang lalu kami mendapat firasat kalau Iblis Langit telah kembali lahir ke bumi ini.. Kami dapat merasakan kalau kekuatan Iblis Langit sekarang jauh lebih kuat dari saat terakhir kami bertemu, sementara usia dan kekuatan kami saat ini tidak sudah tidak memungkinkan lagi untuk membunuh Iblis Langit”. ucap kakek Zhu Que lagi. Bintang menarik napas panjang mendengar hal itu.“Sebenarnya ini juga kesalahan dan tanggung jawab hamba tetua”. lalu secara gamblang Bintangpun menceritakan tentang pertarungannya menghadapi Raja Iblis dan patung iblis yang akhirnya membuat Iblis Langit terbebas dari belenggu patung iblis. “Hambalah yang menyebabkan langit terselubung hawa merah darah beberapa waktu yang lalu”. Ucap Bintang mengakhiri ceritanya.Ke-4 Dewa Penjaga Gerbang terlihat saling memandang satu sama
BUKIT BATU BULAN adalah sebuah bukit yang bila malam terlihat begitu angker, hitam, sunyi dan senyap keadaannya, sehingga sangat jarang ditemukan jejak-jejak manusia dibukit itu. Tapi siapa menyangka kini bukit itu menjadi perhatian begitu banyak orang, terutama orang-orang dunia persilatan. Dalam beberapa minggu ini, sudah banyak rombongan orang-orang dunia persilatan yang tengah bergerak menuju ke Bukit Batu Bulan, setiap rombongan terlihat membawa bendera perlambang sekte yang mereka miliki. Rupanya 4 Dewa Penjaga Gerbang bergerak cepat dalam mengundang setiap tokoh atau sekte-sekte aliran putih untuk berkumpul di Bukit Batu Bulan.Puncak Bukit Batu Bulan yang semula hanya berupa pepohonan dan rumput-rumput yang tumbuh liar, kini tampak berubah 180 derajat. Dengan kesaktian dewa, 4 Dewa Penjaga Gerbang telah mengubahnya menjadi sebuah bangunan besar yang begitu megah dan mampu menampung ribuan orang manusia.Hari-hari pertemuan sudah mulai
“Tidak salah lagi, mereka pasti rombongan Sekte Bunga Teratai dari dataran tengah.”. batin Bintang lagi meyakinkan dirinya, walaupun rombongan para wanita yang berjumlah 8 orang itu semuanya mengenakan caping bambu dengan tirai cadar yang menutupi wajah mereka, tapi Bintang sangat mengenali ciri-ciri dari para pengikut Sekte Bunga Teratai.Sekte Bunga Teratai adalah sekte yang menjadi tempat perguruan yang dipimpin oleh Mei Xuan atau yang lebih dikenal dengan nama Dewi Bunga Teratai, dan Dewi Bunga Teratai adalah guru dari Putri Yuan Ming Zhu, putri Jenderal Yuan Chonghuan yang menjadi istri Bintang.Karena rasa penasarannya, maka ; “Yuki. Kakak pergi sebentar ya.. Yuki tunggu disini”. Tanpa menunggu ucapan Yuki, Bintang dengan cepat bangkit dan segera berjalan menyusul rombongan yang Bintang duga adalah Sekte Bunga Teratai.Bintang sempat kehilangan rombongan yang dicarinya karena banyaknya lautan manusia yang ada ditempat itu. “Ka
“Kak Bintang.”. ucap Yuan tanpa sadar mengucapkan nama suami tercintanya. Tak salah, memang Bintanglah yang saat ini berdiri dihadapannya, sama halnya dengan Yuan, Bintang sendiripun tak kuasa menahan perasaannya. Sampai-sampai caping bambu yang ada ditangannya terlepaspun Bintang tak menyadarinya.Bagaikan satu hati, Bintang dan Yuan saling melangkah mendekat. Selangkah demi selangkah keduanya mendekat, hingga akhirnya hanya satu langkah jarak yang tersisa diantara keduanya. Hingga kini keduanya saling dapat melihat dengan jelas.“Kak Bintang..”“Yuan.”Hampir bersamaan Bintang dan Yuan Ming Zhu mengeluarkan ucapan, bagaikan sehati, Bintang dan Yuan saling memeluk dengan erat, waktu yang terasa terhenti membuat kedua sejoli ini saling memeluk dengan erat, seakan tak ingin melepaskan pelukan mereka.“Ini bukan mimpi. ini bukan mimpi, jika ini mimpi aku tak ingin bangun untuk selamanya.”. Ucap Yuan tak
Malam semakin larut berjalan, sebagian mahluk sudah tertidur lelap diperaduan. Sesekali terdengar suara burung hantu memecah kesunyian malam. Disebuah kamar tempat penginapan yang ada di kaki Bukit Batu Bulan. Kamar yang hanya berukuran 3x3 m itu tampak sepasang muda mudi tengah berduaan melepas rindu. Sang pemuda terlihat berbaring setengah bersandar pada tepi peraduan, sementara yang wanita terlihat merebahkan dirinya dengan manja dipelukan sang pemuda. Melihat wajah tampan dan cantik keduanya serta penampilannya yang sangat mudah untuk dikenalinya, keduanya tak lain adalah Bintang dan putri Yuan adanya.Sambil memeluk hangat, Bintang terlihat sekali-kali melayangkan ciuman mesranya di kening putri Yuan, sudah lama sekali masa-masa kemesraan seperti ini tak dirasakan oleh keduanya.“Begitulah ceritanya kak, sampai Yuan dan guru sampai disini.. sebenarnya sudah lama sekali Yuan ingin pergi mengembara untuk mencari keberadaan kakak, tapi guru melarangnya
“Kak..ii.i..ini adalah...”. Yuki tak melanjutkan ucapannya karena Bintang telah memotongnya. “Benar Yuki, ini adalah istri kakak yang pernah kakak ceritakan pada Yuki.”. ucap Bintang lagi hingga semakin membuat Yuki terkejut.Bintang memang pernah menceritakan kepada Yuki, kalau dia pernah menikah sebanyak 3x, tapi Bintang juga tidak pernah menerangkan lebih lanjut tentang 3 orang istrinya. Yuki juga tak ambil pusing tentang hal itu, makanya Bintang tak banyak menceritakan tentang ke-3 istrinya tersebut.Tapi sekarang, Bintang justru memperkenalkan seorang wanita yang tadi sempat dikagumi oleh Yuki akan kecantikan dan keanggunannya. “Mari Yuki duduk disini”. dengan lembut Yuan mempersilahkan Yuki untuk duduk dikursinya bersebelahan dengan Bintang, Yuan sendiri bergeser ke kursi sebelahnya. Walau masih terkejut dengan apa yang terjadi, Yuki mengagumi sifat rendah hati istri kakaknya tersebut yang rela memberikan kursinya kepada Yuki.
Bintang dan Yuan memacu kudanya meninggalkan kaki Bukit Batu Bulan. Tak jauh meninggalkan Bukit Batu Bulan, Bintang terlihat menyipitkan pandanganya ke suatu rombongan yang ada tak berapa jauh dihadapannya. Semakin dekat semakin jelas rombongan tersebut.“Sekte Bulan Purnama.”. batin Bintang mengenali bendera yang dibawa oleh salah seorang murid wanita Sekte Bulan Purnama. Walaupun kesemua wanita Sekte Bulan Purnama mengenakan cadar diwajah mereka, tapi Bintang meyakini Lian Nishang ada diantara salah satu rombongan tersebut.“Yuan. Kita berhenti sebentar”. ucap Bintang mengingatkan Yuan yang ada disebelahnya, Yuanpun segera menghentikan langkah kudanya, melihat Bintang turun dari kuda, Yuanpun ikut turun. Bintangpun membuka caping bambu yang dikenakannya, Yuan ikut melepas caping bambunya hingga seraut wajah cantik nan jelita terpancar dari sosoknya.Yuan ikut mengalihkan pandangannya mengikuti pandangan Bintang yang me
BUKIT BATU BULAN adalah sebuah bukit yang berada di wilayah selatan kota Persia. Kali ini Bukit Batu Bulan bukan saja menjadi perhatian pendekar-pendekar persilatan dari beberapa daerah di persia tapi juga sudah sampai kebeberapa negara lainnya. Satu demi satu rombongan tiba di Bukit Batu Bulan, empat Dewa Penjaga Gerbang menyambut kedatangan mereka semua dengan senyum ramah, yang paling mengundang perhatian adalah saat kedatangan Sekte Bulan Purnama, dimana semua perhatian langsung tertuju kearah mereka, semua mencoba mencari dimana sosok keberadaan Lian Nishang. Di dunia persilatan khususnya di tanah persia, nama Lian Nishang sudah amat dikenal sebagai putri bulan, tapi sebagian orang juga mengenalnya sebagai Bidadari Sutra dari Sekte Bulan Purnama.Empat Dewa Penjaga Gerbang terlihat saling berbagi tugas, bila tetua Zhu Que dan tetua Xuan wu bertugas menyambut para tamu, tetua Qing Long dan tetua Xi fang bai hu bertugas untuk mengarahkan para tamu ke aula