Share

34. DUNIA SEMPIT

Author: Rosemala
last update Last Updated: 2025-06-26 00:17:39

Rafael berdiri menyambut. Setelah beberapa lama, ia pun terlihat kaget. Tersenyum palsu. Seperti dulu, pria itu selalu tampak menawan. Rambutnya disisir rapi, mata sipitnya terbingkai kacamata kecil yang berkilau. Warna jasnya kontras dengan kulit kuning langsatnya, membuatnya terlihat semakin bersinar.

Pria itu berdiri di sana. Kali ini tanpa wanita cantik yang biasa bergelayut manja. Hanya seorang pria agak berumur yang menemaninya.

Langkah Gladys goyah, tapi Nathan sudah lebih dulu melangkah.

“Gladys,” ucap Nathan santai, “ini Pak Rafael Sanjaya, calon mitra kerja sama yang kemarin saya ceritakan.”

Gladys hampir tersedak liurnya sendiri. Tenggorokannya mengering. Tadi ia sempat mengira Nathan salah orang saat menuju meja Rafael. Atau, ia berharap pandangannya salah saat melihat pria itu. Namun, sayangnya, itu benar-benar Rafael. Pria yang meninggalkannya di hari pernikahan dan selalu menatapnya dengan jijik, hingga memintanya bersikap seperti orang asing setiap kali bertemu.

“Pak R
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
sevenseasof7
belum up..
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
sebenarnya si tyo ini pengusaha sukses ya Thor ?
goodnovel comment avatar
Cahyaningsih Nuri
Rafael..ngapain kau , Gladys kan udah kamu buang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   98. PESTA

    Aula pesta itu seperti istana bercahaya. Kristal-kristal menggantung tinggi dari langit-langit berornamen emas, memantulkan cahaya hangat ke seluruh ruangan. Musik klasik mengalun lembut dari panggung mini tempat orkestra memainkan senar dan piano, mengisi udara dengan nuansa elegan. Lantainya mengilap sempurna, mencerminkan siluet para tamu yang lalu-lalang dengan gaun dan jas terbaik mereka.Gladys melangkah pelan di samping Tyo. Gaun berwarna ivory berpotongan sederhana membalut tubuhnya anggun. Kilau lembut dari bahan satin menyatu dengan kelembutan langkahnya. Rambutnya disanggul rapi dengan beberapa helaian dibiarkan terurai, memperlihatkan leher jenjangnya. Satu set perhiasan yang kemarin dibeli, menyempurnakan penampilannya malam ini.Sementara Tyo mengenakan setelan hitam klasik dengan dasi perak. Ia memegang tangan Gladys dengan mantap, seperti ingin memastikan bahwa mereka memasuki ruangan itu sebagai satu kesatuan yang tak bisa digoyahkan.Begitu mereka melangkah melewati

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   97. MUAL

    Begitu pintu mobil tertutup, Gladys buru-buru menutup mulutnya dengan satu tangan dan meremas perutnya dengan tangan yang lain. Wajahnya mendadak pucat, napasnya tersengal, seperti menahan sesuatu yang hendak keluar dari kerongkongan.Tyo yang duduk di sampingnya langsung menoleh cepat. “Gladys? Hei, kamu kenapa?” tanyanya panik. Tangannya segera bergerak memijat tengkuk istrinya dengan lembut, berusaha memberikan kenyamanan di tengah kepanikan yang mulai menyergap.Gladys hanya menggeleng pelan, matanya terpejam rapat. Bibirnya tak mampu mengeluarkan banyak suara, hanya rintihan lirih yang nyaris tak terdengar. Ia berusaha keras menenangkan gejolak hebat yang mengaduk lambungnya.“Aku nggak tahu,” gumamnya lemah. “Tiba-tiba rasanya mual banget...”Tyo segera meminta sopir mengambilkan kotak P3K kecil dari laci dashboard. Begitu disodorkan, ia mengaduk isinya dengan cepat hingga menemukan botol kecil berisi minyak kayu putih. Dengan sigap, ia membuka tutupnya, lalu mengoleskan cairan

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   96. FITTING

    Butik itu harum oleh aroma bunga segar dan parfum mahal yang menyatu dalam keanggunan ruangan. Dindingnya dipenuhi cermin besar dan lampu-lampu yang mengelilingi sekelilingnya, memantulkan bayangan Gladys yang berdiri kikuk di balik tirai beludru biru."Aku nggak mau yang terlalu heboh, Tyo. Yang simpel aja," gumam Gladys, menatap dirinya di cermin saat mengenakan gaun pertama yang diberikan sang desainer.Tyo duduk santai di sofa panjang, satu kaki disilangkan dan ponselnya tergeletak di pangkuan. Pandangannya tak pernah lepas dari tirai yang membatasi ruang ganti.“Kamu tahu kan, ini pesta keluarga besarku. Semua orang penting akan ada di sana. Dan ini perdana aku mengenalkanmu pada khalayak. Aku mau istriku jadi pusat perhatian. Kamu harus tampil paripurna malam nanti.”Gladys menghela napas pelan lalu membuka tirai. Ia melangkah keluar dengan anggun, mengenakan gaun panjang berwarna silver pastel, bertabur payet di bagian dada."Bagaimana?" tanyanya pelan, melirik Tyo melalui pant

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   95. SIKAP MANIS

    “Bintang!” bentak Tyo tajam, tangannya langsung menarik lengan lelaki muda itu dengan kasar. “Kamu pikir kamu sedang di mana, hah? Minta maaf sekarang juga!”Gladys terkejut. Wajah Tyo memerah karena marah. Jemarinya mencengkeram lengan Bintang begitu kuat hingga membuat lelaki itu terpaksa menoleh.Namun bukannya tunduk atau minta maaf, Bintang justru tertawa kecil, penuh ejekan.“Maaf?” gumam Bintang sinis. “Kenapa harus minta maaf? Ayolah, Kak. Jangan sekaku ini, aku tidak sengaja.”“Jangan main-main, Bintang!” suara Tyo meninggi. “Seperti kata Mama, bersikap sopanlah di rumah ini. Apalagi dengan istriku.”Lagi-lagi Bintang mendengus. “Mama?”“Ya, aku tahu kamu sulit dikendalikan. Tapi aku tidak suka sikapmu pada istriku. Cepat minta maaf padanya.”“Aku sudah bilang tidak sengaja, Kak. Kenapa kamu sereaktif ini? Apa kamu mengkhawatirkan sesuatu?”“Kamu….” Tangan Tyo yang mencengkeram baju Bintang tampak bergetar hebat. Wajahnya semakin merah.Gladys yang melihat itu, gegas menghamp

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   94. KENAPA DIA?

    Gladys menutup pintu kamarnya dengan terburu-buru. Napasnya tak beraturan, dadanya berdebar tak karuan. Ia bersandar di balik pintu, menahan tubuh yang nyaris limbung."Apa yang barusan terjadi?" bisiknya sendiri, nyaris tak bersuara.Wajah Bintang yang terlalu dekat, tatapan matanya yang tajam, dan jarak yang nyaris tak ada—semuanya membuat tubuhnya bergetar. Suasana ruang studio yang hening, cahaya temaram yang memantul dari kanvas... Tuhan, kenapa ia harus bertemu orang seperti itu?Kenapa harus Bintang?Kenapa lelaki itu melukis wajahnya? Seolah-olah ia punya hak.Bintang sangat menakutkan.Gladys berjalan tertatih menuju kamar mandi, dan tanpa melepas pakaian sepenuhnya, ia langsung menyalakan shower. Air hangat menyapu kulitnya, tapi tak cukup membilas rasa takut yang melekat di tubuhnya. Setiap tetes yang menuruni wajahnya justru memperjelas bayangan mata Bintang, tangan Bintang, aroma ruangan itu yang khas."Kenapa dia melukis aku? Kenapa dia bisa tahu ekspresi itu?" gumamnya

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   93. BERBAHAYA?

    Jantung Gladys berpacu liar. Dadanya naik turun, napasnya tercekat. Di depannya, Bintang berdiri hanya sejengkal. Sorot matanya tajam, menusuk, seolah menelanjangi seluruh ketakutan yang terpancar dari wajah Gladys. Kakinya gemetar, tapi tak ada ruang untuk mundur. Punggungnya telah membentur tembok dingin bertekstur kasar yang menempel erat pada bajunya."K-ka… kamu mau apa?" bisik Gladys lirih, mencoba mengendalikan suaranya yang bergetar hebat.Alih-alih menjauh, Bintang justru melangkah lebih dekat. Wajahnya maju, cukup dekat untuk membuat tubuh Gladys menggigil dan semakin menempel ke dinding. Aroma cat dan terpentin samar tercium dari tubuh Bintang, menyatu dengan udara ruangan yang dingin dan lembap."Kamu kenapa? Takut?" bisik Bintang pelan, namun suara itu lebih menakutkan daripada teriakan. Tatapannya seperti ingin menerkam, memerangkapnya dalam kebisuan yang mencekam.Gladys menahan napas. Dingin menjalari tubuhnya, meski peluh terus mengalir dari pelipis ke dagu. Ini terla

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status