Share

BAB 54 SURAT DARI PENGADILAN

SURAT DARI PENGADILAN

“Belanja banyak, Mbak Arini?” Mbok Darmi, pemilik warung sayur di depan gang perumahan menyapa Arini yang sejak tadi sibuk memilih belanjaan. Ayam lima kilogram, tempe beberapa potong, bihun, cabai, bawang dan masih banyak lagi.

“Iya, Mbok, buat acara seratus hari Naya nanti malam.” Arini tersenyum tipis. Tiga bulan lebih setelah kematian Naya, Arini sudah mulai bisa menerima meski langkahnya masih tertatih dengan hati yang terus merintih.

Yatim untuk anak yang ditinggalkan Ayah. Piatu untuk anak yang ditinggalkan Ibu. Yatim piatu adalah untuk anak yang ditinggalkan kedua orangtuanya. Lalu, apa namanya jika orangtua ditinggalkan anak? Adakah sebutannya?

Tidak ada! Tidak ada sebutannya. Perasaan orangtua yang ditinggalkan anaknya tidak bisa digambarkan dengan apapun. Bahkan seniman terbaik pun tidak bisa melukiskan sakitnya kehilangan keturunan walau menggunakan tinta darah sekalipun.

“Oh iya, tidak terasa sudah seratus hari Naya pergi ya, Rin." Mbok Darmi mulai m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status