Share

Kubalas Penghianatanmu Mass
Kubalas Penghianatanmu Mass
Penulis: Bijijeruk22

Bab 1 Nafkah 400ribu

Penulis: Bijijeruk22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-08 14:42:04

"Jadi kan mas nanti malam? Malam minggu lo mas" Tanya Andin dengan sumringah pada Firman yang baru saja bangun tidur dan langsung mengambil kopi yang sudah disiapkan oleh Andin di meja makan. Padahal jam sudah menujukkan pukul 10 pagi. Firman sendiri bekerja di perusahaan X sebagai Asisten Manager.

"Kemana memang? Ah iya mengajakmu keluar ya? Sepertinya aku tidak bisa"jawab Firman sembari menyeruput kopinya. Hari ini adalah hari sabtu, dimana perusahaan tempat Firman bekerja sedang libur.

"Kenapa mas? Bukannya kemarin kamu bilang bisa ya? Kasihan Fara mas, dia ingin sekali keluar denganmu" kekeh Andin yang ingin menyenangkan anaknya. Fara sendiri adalah anak Andin dan Firman yang sekarang duduk di bangku kelas 2 SD.

"Sudahlah, aku capek. Kamu keluar sendiri saja sama Fara" sentak Firman.

"Aku mas? Keluar sendiri? Kalau gitu aku minta uang sama kamu!" Jawab Andin yang memang hari ini uangnya sudah habis untuk membeli lauk mereka makan.

"Uang? Uang katamu? Seminggu yang lalu kan aku udah kasih kamu uang. Jangan boros2 lahh kamu" jawab Firman yang dia sendiri tidak tau bagaimana rumitnya kebutuhan rumah tangga.

Mendidih sudah darah Andin mendengar jawaban suaminya "Boros mas? Mass! Nafkah 400ribu itu dapat apa zaman sekarang! Buat bayar listrik saja 200ribu sebulan, belum uang air, uang kebersihan, uang makan, uang sekolah Fara dan jajannya! Apa-apaan kamu bilang aku boros" balas Andin yang tak mau kalah dari Firman

"Apa-apa an kamu sekarang jadi memusingkan nafkah yang aku kasih! Selama ini kamu ga protes. Kenapa sekarang kamu jadi kaya gini! " jawab Firman tak mau kalah

"Udahlah mas! Mau jemput Fara aku! Capek ngomong sama kamu!" Jawab Andin sambil berlalu menuju parkiran rumahnya mengambil motor untuk menjemput Fara sekolah. Karena sekarang sudah hampir ham 11 siang.

Namun, sebelum ia sampai di pintu keluar samar2 ia mendengar suaminya mengangkat telepon yang ia kira pasti dari ibu mertuanya.

"Hallo Bu, ada apa?"

"..."

"Pinjam uang berapa Bu?"

"..."

"2juta ya? Memang uang yang kemarin udah habis ya?Yaudah habis ini Firman ke rumah Ibu ya sambil mengantar uang"

Degh

"Apa? Ku ajak keluar buat menyenangkan anaknya saja dia tidak mau mengeluarkan uang. Sekarang mau meminjamkan ibunya uang?" Batin Andin yang sampai sekarang ia masih berdiri di ambang pintu mendengarkan suaminya berbicara dengan mertuanya di telpon

"Apa? Katamu mau menjemput Fara? Kenapa masih disini?"kata Firman yang tiba-tiba sudah ada di belakang Andin

"Kamu mau meminjamkan uang ke ibumu mas? Sedangkan tadi aku mau minta uang buat menyenangkan anak kita saja kamu keberatan. Apa ini?"jawab Andin yang dia tidak Terima.

Firman yang hendak keluar dari rumah seketika berbalik menatap istrinya dengan mata berkilat marah. " Apa ini apa maksudmu? Dia ibukku! Jelas aku harus patuh dengannya!" Sentak Firman pada Andin

"Tapi aku istrimu mas, dimana-mana nafkah istri itu lebih utama setelah kamu menikah! "

Andin dengan berani menjawab Firman

"Kamuu!!! " jawab Firman dengan jari telunjuk diarahkan tepat di mata Andin "Ah sudahlah, aku mau ke rumah ibu duluu"

Brakk

Firman masuk ke dalam mobilnya dengan menutup pintu sangat kasar.

Andin hanya memandang kepergian suaminya dengan dada bergemuruh. Ingin menangis tapi ia ingat bahwa harus menjemput anaknya di sekolah. Ah,si cantik Fara pasti sudah menunggu.

_Di kediaman Ibu Firman_

"Assalamu'alaikum" ucap Firman tatkala ia sudah sampai di rumah ibunya

"Walaikumsalam nak, sinii" jawab bu Winda ibu Firman.

"Ibu masak apa? Tidak sempat sarapan aku" keluh Firman sambil masuk ke dalam rumah dan langsung duduk di meja makan.

"Tidak sempat sarapan? Memang istrimu itu kemana? Biasanya pagi-pagi udah masak, males yaa"

"Bertengkar bu, entahlah biasanya si Andin tidak memusingkan berapa nafkah yang aku kasih. Tadi pagi tiba-tiba mempermasalahkannya. Dan lagi. Si Fara minta nanti malam mau mengajak aku keluar,

Hahhh" keluh Firman pada ibunya.

"Menang dasar ya istrimu itu boros, tidak bisa mengatur keuangan. Coba kalau ibu ikut tinggal di rumahnya, ku atur itu istri tidak tau dirimu itu" omel Bu Winda pada anaknya.

"Udahlah bu, mau makan dulu aku, ini kenapa cuma ada oseng kangkung sama tempe sih"

Keluh Firman pada ibunya.

"Firman, di rumah ini ada kakakmu, kakak iparmu dan adikmu, mereka semua sarapan. Udahlah makan aja yang ada!" Sentak bu Winda pada Firman dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

Mbcekkkk

Anak Bu Winda sendiri ada 3. Kakak perempuan pertama Firman bernama Retno, ia sudah menikah dengan seorang Guru Honorer di SD yang lumayan dekat dengan rumah bu Winda, yang bernama Sugeng. Mereka dikaruniai anak perempuan berusia 9 tahun bernama Chika, ia sekarang kelas 3 SD. Lalu, Firman sebagai anak kedua yang sudah menikah dengan Andin dengan dikaruniai Fara. Lalu si bungsu Mulan, yang sekarang sedang kuliah semester 4.

"Ahhh kenyang akuuu.. " ucap Firman karena ia sudah kenyang sehabis sarapan.

"Ah kamu ini, jorok sekali, ihhh" kesal bu Winda yang tiba-tiba sudah keluar dari kamar.

"Mana uangnya" tagih Bu  Winda.

"Ah ibu, baru juga selesai makan aku, nihh, lagian buat apa sih Bu pinjam uang sampai 2juta. Belum gajian aku bulan ini. Masih seminggu lagi"ucap Firman sambil menyodorkan uang 2juta pada ibunya.

"Buat arisan Fir, tenang nanti kalau ibu dapet uangnya langsung ibu kembalikan. Uang arisan sampai 15juta lohh"jawab bu Winda.

" Arisan apa bu sampai segitu?" Tanya Firman.

"Udahlah gausah banyak tanyaa" kesal bu Winda karena menurutnya Firman terlalu banyak tanya.

_Di Sekolah_

"Ibuuuuuu" teriak Fara setelah melihat ibunya di depan gerbang sekolah.

"Maaf sayang, ibu telat ya? Aduh kasihan sampai merah begini mukanyaa" jawab Andin yang langsung membelai pipi putrinya.

"Engga telat kok Buu, eh tapi telat dikit, temen2 kelas 2 udah pada pulang hihi" jawab Fara dengan nada lucunya.

"Haha tidak telat tapi teman temanmu sudah pada pulang. Yasudah ibu minta maaf yaa, sekarang kita pulang yaa" belai Andin pada kepala putrinya.

Lalu mereka naik menuju motor Andin dan segera pulang ke rumah.

_Sampai Rumah_

"Buu nanti malam jadi kan keluar sama Ayahh?"tanya Fara pada ibunya setelah turun dari motor dan melepas helm.

Andin hanya bisa tersenyum dan menjawab "Maaf ya sayang, mungkin lain kali saja ya, Ayah sedang banyak pekerjaan. Jadi belum bisa menemani Fara jalan2"

"Yaaahhh, ayah kok ingkar janji Buu"

"Maaf ya sayang" jawab Andin dengan menahan air mata yang hampir tumpah.

"Sudah, sekarang ganti baju terus makan yaa, terus bobok siangg"

"Iya buuu"patuh Fara sambil berlari menuju kamarnya.

Andin hanya menghela nafas sambil melihat anaknya masuk ke dalam kamar.

Andin adalah anak kedua dari pasangan Pak Budi Bramantyo dan Ibu Margareth William. Ayah Andin sendiri adalah pemilik perusahaan tempat Firman bekerja. Namun selama Firman bekerja ia sama sekali tidak mengetahui siapa pemilik sebenarnya perusahaan tempat ia bekerja. Karena pak Budi sendiri memilih untuk merahasiakannya. Beliau mempunyai feeling pada Firman bahwa menantunya itu laki2 yang kurang baik bagi putrinya. Namun, sang putri yang sudah sangat mencintai Firman tidak mengindahkan peringatan dari Ayahnya bahwa Firman adalah laki2 tidak benar.

Di perusahaan sendiri, pak Budi mempunyai orang kepercayaan yang setia dengan beliau. Jadi,pak Budi hanya mengawasi dari rumah.

Ibu Andin sendiri adalah perempuan berkebangsaan Jerman dan Jepang. Itulah sebabnya beliau memiliki nama dan postur tubuh serba wajah yang ke barat baratan. Orangtua ibu margareth sendiri dulunya juga seseorang yang memiliki restoran dengan cabang dimana mana, salah satu cabangnya juga berada di Indonesia.

Hal inilah yang menyebabkan ibu Margareth dengan tidak sengaja bertemu dengan Pak Budi di restoran orangtua ibu Margareth. Lalu mereka menjalin hubungan hingga ke jenjang pernikahan. Orangtua ibu margareth pun sekarang sudah sangat renta, dan mereka sudah menetap di Jepang bersama adik dari Ibu Margareth. Jadi, restoran yang di Indonesia dan beberapa negara lain diturunkan menjadi milik ibu Margareth, karena adik ibu Margareth tidak terlalu suka usaha di bidang kuliner. Ia bernama Attar William. Beliau lebih memilih menjadi produser di negara Jepang.

Hal inilah yang menyebabkan fisik Andin sangat berbeda dengan fisik orang Asia pada umumnya. Dengan tinggi 176, tubuh indah, kulit putih, mata biru serta rambut coklat mampu memikat seorang Firman Alamsyah.

Namun, fisik Andin sekarang sedikit berubah karena nafkah yang diberikan suaminya tidak berapa. Bekas jerawat yang lumayan banyak dan bobot tubuh yang naik hingga 10kg.

"Buuuuu kok ngelamun sihh, aku mau makann" pintar Fara yang mengejutkan ibunya yang sedang melamun.

"Ah maaf sayang ibu melamun. Maaf yaa. Mau makan ya? Eh yaampun putri ibu sudah ganti bajuu. Cantiknyaa, yuk makan" ajak Andin pada putrinya.

"Apa keputusan ku menikah dengan mas Firman adalah sebuah kesalahan ya? "

Andin melamun sembari memotong ayam untuk putrinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 71

    Angin malam yang berhembus lembut membuat jilbab Andin berkibar dengan anggunnya. Ia yang 1 jam lalu telah sampai di tanah Bali tidak bisa menahan diri untuk segera menapaki pantai. Meski malam, pantai di sini masih saja membuat matanya terpesonaKebetulan, sang kakak memang sengaja membuat rumah yang jaraknya tak begitu jauh dari pantai. Tepatnya pantai Kuta. Hanya bermodal jalan kaki, Andin sudah berhasil menapakkan kakinya di pesisir pantai yang masih saja ramai meski malam hari.Setelah melepas rindu dengan kakak serta kakak iparnya dan kedua ponakannya, Andin yang merasa sedikit jenuh segera pamit untuk pergi ke pantai. Sendiri, karena Fara yang kelelahan memilih untuk tidur lebih awal.Meski sudah beberapa kali ia berkunjung ke sini, namun suasana pantai masih saja membuat Andin terpesona. Banyak warung-warung pinggir pantai yang menyajikan berbagai kuliner khas Bali. Hingga kuliner kekinian yang orang menyebutnya makanan Gen Z. Andin tertawa getir membayangkan banyaknya nama-n

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 70 Ke Bali

    "Ba-bagaimana Dok hasilnya?? " tanya Mulan berhati-hati. Ia sempat menangkap perubahan ekspresi sang dokter. Entah mengapa firasatnya mengatakan akan ada hal buruk terjadi. Tangan yang ia letakkan di atas pahanya di genggam hangat oleh Sugeng yang juga penasaran dengan hasil tes.Sang dokter membetulkan letak kacamatanya sebelum mengucapkan hal yang mungkin akan merubah nasib pasutri yang ada di depannya saat ini."Ekhm. Sebelumnya saya mau bertanya kepada bapak dan ibu. Pekerjaan bapak dan ibu apa ya? "Sugeng maupun Mulan menjawab dengan ragu, mereka merasa malu dengan pekerjaan yang mereka geluti. Bahkan saat sudah menikah pun, kebiasaan untuk tidur dengan lawan jenis lain masih berlangsung. Mereka baru berhenti Akhir-akhir ini karena tubuh mereka yang drop."Emm itu Pak. Pekerjaan kamii... ""Baiklah kalau ibu bapak tidak mau bilang sama saya tidak apa-apa. Namun ada yang perlu and garis bawah i. Bahwa penyakit yang kalian derita itu bukan penyakit sepele""Jelaskan saha dok. Jang

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 69

    Setelah ruang sidang kembali hening. Andin yang duduk seorang diri hanya bisa memijat kepalanya pelan. Berbagai tumpukan kertas yang tersusun rapi di depannya semakin membuatnya gusar. Belum selesai dengan masalah pribadinya, muncul lagi masalah kantor yang lagi-lagi berurusan dengan uang."Haaahhhhh" hembusan nafas kasar dari mulut Andin menandakan berapa dirinya saat ini sedang kalut. Perlahan, ia beranjak dari duduknya, bermaksud untuk kembali ke ruangannya. Karena 2 jam lagi waktu pulang kantor. Sebelum itu, sempat ia mampir sebentar ruangan milik Pak Rudi.Tangannya terulur mengetuk pintu ruangan. Beberapa detik kemudian tampak pintu dibuka pelan dari dalam. Wajah pucat Pak Rudi terlihat pertama kali."B-Bu Andin" sapanya gugup."Boleh saya masuk? ""S-silahkan bu"Kursi empuk yang berhadapan tepat di depan Pak Rudi menjadi pilihan Andin untuk mendudukkan b*kongnya. Matanya terpaku pada kertas yang berserakan di meja. Sekaligus layar laptop yang masih menyala. Tentu ia tahu apa y

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 68

    "S*alan udah hampir 2 minggu gue kaya gini. Uhukkk" omel Sugeng yang masih saja merasakan tubuhnya tidak Fit. Batuk pilek serta meriang yang ya berlangsung hampir 2 minggu. Namun sama sekali ia belum memeriksakan diri ke dokter."Tau mas, kenapa kita jadi kaya gini ya. Apa kita ke dokter aja? Aduhh kepala aku sakit bangett" sahut Mulan yang merasakan sakit juga di tubuhnya. Belum lagi is yang selalu menggaruk kem*luannya."Kamu kuat bawa mobil hah? ""Gak kuat mas. Kita pesen taksi online aja"Akhirnya Mulan serta Sugeng memutuskan untuk memesan taksi online untuk mengantar mereka ke rumah sakit. Mulan sempat curiga dengan penyakit yang ia derita namun ia menepis semua pikiran buruk itu. Ia yakin jika sakitnya hanya kurang istirahat. Mengingat seminggu yang lalu ia benar-benar tak istirahat. Satu minggu full ia digempur habis-habisan oleh banyak pira hidung belang. Bahkan bisa sehari ia melayani 2 sampai 3 pria. Sungguh perkasa batinnya.Tak menunggu waktu lama. Sekitar 30 menit taksi

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 67 Manusia Ini Lagi?

    Dengan sengaja Andin melangkah mengikuti kedua insan yang sepertinya terlihat bahagia masuk ke dalam toko make up.Namun tentu sebelumnya ia pamit terlebih dahulu kepada putrinya yang tengah asyik bermain seluncuran.Mulutnya berdecak kagum melihat berbagai pajangan make up yang tertata rapi. Andin yang setelah berpisah dari Firman menjadi wanita yang kembali gemar dengan sesuatu hal yang berbau kecantikan sejenak lupa dengan tujuannya ke sini.Matanya memindai setiap pengunjung yang hadir. Yang kebanyakan adalah kaum hawa.Dan Bingo, kedua sosok yang tengah Andin cari berdiri memilih sebuah alat make up yang Andin yakini adalah cushion. Ya, ia sekarang menjadi sangat tahu dengan semua alat make up. Bahkan jika dilihat dari jarak jauh saja Andin sudah hafal nama alat make up tersebut.Kakinya ia biarkan melangkah menyusul mereka. Tanpa aba-aba. Ia berdiri tepat di sebelah sangat pria."An-andin? " sang pria yang tak lain adalah Alex sedikit terkejut. Terlihat dari ucapannya yang terbat

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Nab 66

    "Kita pulang! " ajak Andin tegas."Wait.Kamu siapa? Kenapa ngajak Dewa kaya gitu. Istrinya? Kenalin aku temen SMA nya dulu. Jennie" wanita itu mengenalkan dirinya pada Andin. Ia mengulurkan tangan mulusnya ke hadapan Andin. Berharap mendapat sambutan baik."Istri kak Dewa baru saja ME LA HIR KAN! anak kedua mereka. Dan aku adalah adik kandungnya" sengaja Andin membalas ukuran tangan wanita itu dengan sedikit meremasmya kuat."Awww kenapa sih? Tenaga kamu kuat banget. Kaya hulk""Terus. Kamu anggota black pink hah? Punya nama kok Jennie"Mata Jennie juga Dewa membelalak lebar. Ia tak menyangka adiknya sekarang berubah menjadi wanita bar-bar sekali. Apalagi dengan orang yang baru ia kenal."Dek" panggil Dewa memperingati."Kita pulang kak" ajak Andin menarik paksa tangan Dewa. Namun di luar dugaan, tangan Dewa yang sebelah kiri juga ditarik oleh wanita siluman tadi."Heh lepasin tangan kakakku ""Nggak bisa gitu dong. Dewa kan lagi asyik ngobrol sama aku. Masa tiba-tiba mau pergi""Sorr

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status