Share

Bab 60

Penulis: Bijijeruk22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-16 20:33:12

"Ndin"

Andin merasakan usapan halus di bahunya yang bergetar, senada dengan para karyawan yang perlahan menjauh dari tempat terjadinya drama yang diciptakan Firman.

"I'm okay" jawab Andin diselingi senyum manisnya.

"Sepertinya sudah saatnya kakandamu ini kembali ke asalnya hm? " tanya Alex sedikit menggoda Andin.

Sebuah tinjuan Andin hadiahkan pada Alex yang mulutnya lemes.

"Baiklah kakanda, adinda juga mau kembali bekerja"

"Haha, kita sangat serasi ya"

"Apasih"

Baru beberapa langkah Andin berjalan, tiba-tiba tangannya ditarik ke belakang oleh Alex. Andin yang sempat tersentak hanya bisa menggeleng pelan.

"Nanti malam free? "

"Kenapa Lex? "

"Riding? "

Mata Andin sontak terbelalak. Pasalnya, dirinya sudah lama tak mengendarai motor setelah kembali ke rumah orang tuanya.

"Serius? "

"Dua rius Bu Bos"

"Haha oke-oke siap Tuan Alex"

"Yaudah saya pamit Bu boss"

Senyum manis Andin mengiringi setiap langkah Alex keluar dari perusahaan. Senandung lembut keluar pelan dari mulut sang pemuja Andin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 63 Teman Saja?

    "S*alan, udah 2 hari ini meriang terus. Huh masa iya harus ke dokter sih. Duit lagi duit lagi" keluh Sugeng dengan mata merahnya menahan hawa panas yang sudah ia rasakan sejak 2 hari yang lalu."Kenapa sih mas? " Mulan yang datang dari arah dapur dengan membawa nampan berisi teh hangat duduk di sebelah Sugeng yang tengah memijat pelan pelipis nya."Meriang lagi? Ke dokter gih" bujuk Mulan yang mulai kasihan melihat Sugeng sakit."Sayang duitnya. Mending kamu beliin mas obat warung deh. Bilang sama yang punya buat badan meriang pilek gitu""Ckk, ngrepotin aja. Yaudah tunggu! " walaupun harus dengan grasak-grusuk, akhirnya Mulan berangkat ke warung membelikan suaminya obat. Berharap sakit yang diderita Sugeng segera reda dan bisa mencari uang lagi. Karena saat ini maupun Sugeng atau Mulan sudah jarang mendapatkan panggilan hari pria maupun wanita hidung belang. Terlebih kata customer Mulan service yang ia berikan sudah mulai tak senikmat dulu. Pun, banyak daun muda yang rilis. Yang perl

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 62

    Sejenak ketakutan merayap di hati Andin. Dirinya seprti dejavu untuk beberapa saat. Momen seperti ini persis seperti dulu ia pertama kali bertemu mantan mertuanya.Setelah berperang batin serta fikiran, akhirnya ia menemukan siapa sosok wanita paruh baya di depannya."Bu" sapa Andin ramah. Berharap balasan yang didapat sama ramahnya.Perlahan, Irish menjauh dari hadapan perempuan paruh baya itu. Meninggalkan Andin yang berusaha mencairkan suasana. Dirinya berlalu dan duduk di meja kerjanya."Bu" panggil Andin sekali lagi. Karena sapaannya tadi tak mendapat respon."Hmm, boleh saya masuk? "'Akhirnya tuh nenek ngomong juga. Gue kira bisu' batin Irish yang masih mendengar suara wanita itu dari mejanya."Boleh bu" Andin sedikit menggeser tubuhnya mempersilahkan ibu tersebut masuk. Sebelum menutup pintu, Andin sempat memberi kode pada Irish agar dibuatkan minum tamunya.Dengan anggun wanita itu duduk berhadapan dengan Andin. Kaki yang ia silangkan menambah kesam sungkan yang bisa dirasaka

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 61 Siapa?

    Baru kali ini Andin merasakan bebas sebebas-bebasnya. Tak munafik dirinya sangat menikmati momen kali ini bersama Alex. Setiap jalanan yang ia lewati terasa seperti mimpi, gemerlap lampu di sepanjang jalan menambah kesan estetik pada setiap mata yang memandang.Wajahnya yang tersapu lembut oleh angin tak mengurangi kadar kecantikan Andin malam ini, kaca helmnya ia biarkan terbuka, semakin memperlihatkan keindahan yang tak kalah indah dibanding lampu-lampu di malam hari.Kaca spion yang langsung mengarahkan pada Andin membuat Alex selalu menatap ke arahnya. Tak jarang ia tiba-tiba tersenyum melihat Andin yang juga ikut tersenyum.Wah, seperti kencan ABG batin Alex."Lex" panggil Andin setengah berteriak."Hm? ""Thanks ya"Perlahan, tangan Alex meraih jemari Andin yang terkepal di atas pahanya, lancang memang, tapi, entahlah, Alex hanya ingin menikmati momen ini.Berbagai warung makan pinggir jalan telah Alex dan Andin cicipi, lampu kota menjadi saksi mereka bersama, tak hanya sekali

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 60

    "Ndin"Andin merasakan usapan halus di bahunya yang bergetar, senada dengan para karyawan yang perlahan menjauh dari tempat terjadinya drama yang diciptakan Firman."I'm okay" jawab Andin diselingi senyum manisnya."Sepertinya sudah saatnya kakandamu ini kembali ke asalnya hm? " tanya Alex sedikit menggoda Andin.Sebuah tinjuan Andin hadiahkan pada Alex yang mulutnya lemes."Baiklah kakanda, adinda juga mau kembali bekerja""Haha, kita sangat serasi ya""Apasih"Baru beberapa langkah Andin berjalan, tiba-tiba tangannya ditarik ke belakang oleh Alex. Andin yang sempat tersentak hanya bisa menggeleng pelan."Nanti malam free? ""Kenapa Lex? ""Riding? "Mata Andin sontak terbelalak. Pasalnya, dirinya sudah lama tak mengendarai motor setelah kembali ke rumah orang tuanya."Serius? ""Dua rius Bu Bos""Haha oke-oke siap Tuan Alex""Yaudah saya pamit Bu boss"Senyum manis Andin mengiringi setiap langkah Alex keluar dari perusahaan. Senandung lembut keluar pelan dari mulut sang pemuja Andin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 59 Sakit

    "Mas ngapain di sini? ""Bu, bapak ini tadi sedang mencari pekerjaan, dan saya bilang kalau di sini sedang tidak ada lowongan" bukan Firman yang menjawab, melainkan sang resepsionis yang sedang bertugas."Tolong Ndin, mas sedang butuh sekali pekerjaan, ngomong-ngomong kok mas baru tau kamu jadi CEO sekarang? "Alis Andin sedikit terangkat sebelah, pun dengan laki-laki yang berdiri di sebelah Andin ikut tertawa."Emm mas, kayanya Andin udah gak ada hubungan deh sama mas. Jadi mau Andin sekarang jadi apa bukan urusan mas. Betul? ""Oke oke. Terus siapa dia? Pacar baru kamu? Hah ternyata kamu nggak jauh beda dari aku. Kita baru beberapa bulan Ndin. Jangan-jangan kamu udah main di belakang aku selama ini? "Andin yang awalnya tenang menghadapi Firman mulai terusik karena kata-kata menusuk yang Firman ucapkan."Dia? Mas Alex ini teman lamaku. Pun, sekarang dia memang sedang dekat denganku. Jadi, ada urusan apa sama kamu mas? Nggak ada kan? "Jantung Firman sedikit diremas mendengar mantan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 58

    Tepat 3 hari setelah kejadian di kontrakan, Mulan dan Sugeng segera melangsungkan pernikahan siri. Tepat 1 hari bu Winda dibawa ke Rumah Sakit, Sugeng ikut menyusul demi bisa menjatuhkan talak pada Retno. Tak ada air mata yang jatuh saat Sugeng mengucapkan talak pada Retno. Hanya tatapan kebencian serta jijik yang Retno layangkan pada Sugeng.Pun dengan Bu Winda maupun Firman. Namun Sugeng tak ambil pusing, baginya, bisa bercerai dengan Retno adalah suatu pilihan yang tepat.Dirinya bisa bebas tetap berhubungan dengan siapa saja meskipun menikah dengan Mulan. Seperti malam ini, dirinya kembali mendapat panggilan dari Tante Susi. Dirinya diminta untuk menemani tante Susi di sebuah hotel bintang 5.Berbeda dengan Sugeng, Mulan yang masih bersolek di depan cermin hanya tersenyum sinis saat mendapat pesan dari Sang Kakak, Firman.Entah dapat darimana sang kakak itu uang untuk membeli handphone baru. Meskipun bukan jenis HP yang mahal. Namun, bagi seorang Firman yang merupakan mantan Napa

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 57 Tak Tahu Malu

    Dengan brutal, Retno terus saja memukul Sugeng yang sudah tak berdaya di lantai. Firman yang melihat Retno kalap pun tak bisa menghentikannya. Dirinya berhasil ditendang pada bagian alat v*talnya oleh Retno. Yang mengakibatkan dirinya susah untuk berdiri.Saat Retno sibuk memukul Sugeng menggunakan sapu, matanya menangkap Mulan yang menangis dalam pelukan ibunya. Segera saja ya melangkah mendekati Mulan, sapu yang ia pegang sempat ia putuskan pada Sugeng hingga patah.SrettLengan Mulan ia tarik sekencang mungkin dan mulai menampar pipi kanan maupun kiriPlak plak plak.Retno berfikir, jika Mulan bisa ia hajar, kemungkinan Sugeng akan membeli Mulan. Sehingga hubungan mereka bisa diketahui oleh ibu maupun adiknya.Dan benar saja, dengan tertatih, Sugeng berjalan ke arah Mulan. Segera ia memeluk Mulan dari depan. Sengaja agar Mulan tak terkena amukan Retno."Lihat lihat!! Dua pendosa ini bersatuu! Ibu, Firman, kalian lihat kelakuan kedua manusia kej* ini!! " teriak Retno dengan air mata

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 56

    Tengah malam, Retno yang masih tak dapat terpejam hanya bisa menghela nafas berat. Sang suami, dari mulai pulang ke rumah tak menyapanya barang sebentar. Padahal biasanya, Sugeng akan selalu menyapa dirinya mau dari mana pun ia. Namun malam ini, jangankan menyapa, melihat ke arahnya saja tidak. Aroma wangi milik adiknya juga masih samar-samar tercium di indra penciumannya. Dengan gerakan pelan, Retno mulai turun dari ranjang. Ia melihat Sugeng yang tertidur begitu pulas.Sudah seprti mayat hidup batinnya, Langkahnya pelan keluar dari kamar. Tak mau membangunkan Chika yang juga sekamar dengannya. Ia berjalan pelan melewati Firman yang tidur di ruang tamu berlaskan tikar dengan selimut dan bantal kecil.Sesampainya di depan kamar Bu Winda, Retno mulai membukanya perlahan, di lihatnya sang ibu serta Mulan tidur bersisihan. Aman batinnya.Ia tutup kembali pintu tersebut lalu berjalan kembali ke kamarnya. Setelah memastikan Sugeng masih terlelap. Tangannya otomatis menjangkau HP Sugeng yan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 55

    Seminggu berlaku, tepat hri senin, Bu Winda telah berhasil membebaskan Firman dengan jaminan uang 300juta.BughhPukul Bu Winda sedikit keras pada bahu Firman. Tak hanya satu bahkan Firman mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari ibunya."Aduh Buu sakiit""Nangis terus nangiss! Huh ibu udah bebasin kamu sekarang kamu cari duit sana buat ganti duit ibu""Ampuun Buu ampun aduhh""Rasain tuh! Lain kali korupsi sana lagi biar dipenjara. Kalau sampe kamu dipenjara lagi. Gak cuma penjara yang kamu dapet. Bakal ibu g*rok itu leher kamu! "Reflek, Firman mencekal lehernya sendiri. Sedikit miris mendengar ibunya akan bertindak kejam."Y-ya aku korup juga karena Shela Bu" cicitnya."Nah kan! Sekarang kemana itu perempuan j*lang itu? Hilang kan? Diperbudak aja kamu itu. Udah ayo pulang. Ibu udah pesan taxi! ""I-iya Bu"Tubuh kurus Firman serta potongan rambut yang acak-acakan khas seorang napi membuat beberapa orang memandangnya sedikit aneh. Tak jarang pula ada yang terang-terangan berucap yang t

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status