Share

Bab 8

"Jadi kamu dendam sama aku? Hei kumohon berkacalah, Susan." Aku memiringkan bibir

"Kamu." Aku menekan dada Susan dengan jari telunjuk.

"Sudah menikah diam-diam dengan suamiku, dan hal itu sangat menyakitkan bagi setiap wanita, tetapi lihatlah bahkan aku masih baik padamu dengan memberikan tempat tinggal dan makan gratis, tapi tetap saja ya kamu bersikap tak tahu malu."

"Sampai kapanpun kamu tak akan bisa mempermalukanku, karena apa? Karena aku tidak pernah mempermalukan diri sendiri sepertimu."

Aku tersenyum sinis.

*

"Hari ini aku yang akan antar Mas Ferdi terapi, kamu di rumah saja ya, San. Oh ya aku sudah deposit uang di salon Mutiara atas namamu, pergilah siapa tahu kamu butuh merawat diri," ujarku sambil bersiap.

Mata Susan berbinar, mungkin untuk pertama kali aku memanjakannya serasa di surga, ia tak tahu saja kejutan apa yang akan didapat di tempat itu.

"Ok, sekalian aku ajak Ibu ya, Mbak."

"Hem, terserah."

Wajahnya mendadak ceria, setelah siap kami berempat berangkat mengguna
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
di jadikan badut kali si Susan sama emaknya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status