Share

Dua Puluh Delapan

Gosip beredar sangat kencang. Tentang aku dan Pak Erlan, entah siapa yang berani memulai itu. Aku berusaha berbicara pada bosku itu. Namun, ah, sudahlah dia tampak tenang.

Sementara, aku pusing dengan tatapan aneh mereka padaku. Siapa yang menyebarkan gosip hubunganku dengan Pak Erlan?

"Pantas saja dia bercerai dengan suaminya, selingkuhannya lebih kaya." 

Hatiku pedih saat lewat di depan banyak karyawati. Mereka sepertinya sengaja berbicara kencang agar aku mendengarnya.

"Kasihan, adik iparnya aja minta traktir makan dia malah bilang kalau mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa. Hih, kacang lupa kulitnya. Amit-amit, ih."

Aku meremas dada, aku tahu ulah siapa ini. Sebelumnya, aku harus memberi mereka pelajaran.

"Kalian kalau tidak tahu apa-apa tidak usah sok menghakimi," ucapku.

"Siapa juga yang menghakimi, sudah jelas, suami sedang menganggur malah meminta cerai. Eh, malah mendekati Pak Erlan. Dasar matre." 

"Hih, k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status