Share

Inikah Karmamu Bulek?

Hari berganti bulan, tak terasa sudah tiga bulan setelah putusan sidang datang. Aku sering mengunjungi Mala. Perutnya semakin membesar. Hubungan kami juga semakin membaik, dia jadi terbuka padaku.

Bulek Ningrum tak pernah terlihat sejak terakhir menemui Mala. Beberapa kali aku coba hubungi. Bahkan dua kali aku kerumahnya. Namun rumah itu nampak kosong. Daun kering bahkan menyebar di pelataran. Menjadi jawaban bahwa bulek tak pernah pulang.

Menginggat watak bulek yang sangat perfeksionis, rasanya tak mungkin membiarkan halamanya, bahkan terlihat seperti tempat penampungan sampah.

"Mak, hari ini bawa masakan apa?"

Aku membuka tempat makan dimeja. Capcay hati ampela, sambal goreng kerni dan ipor ayam suwir dan acar, terlihat didalam kotak makanan.

"Kemarin Mala pengen nasi rames. Nasi seperti di tempat orang nikahan katanya. Jadi meruput pagi tadi Emak sama mbak Warsi masak besar"

"Iyoo mbak Din, gawene wae sek nyicil kawet wingi"

"Nggak apa mbak. Yang penting rasanya" kuberikan dua jemp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Kena stroke
goodnovel comment avatar
Yanyan
Allah membalas kontan..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status