Share

04. Membawa Istri Simpanan

last update Last Updated: 2022-12-24 00:57:30

"Siapa dia Mas, kenapa kamu bawa ke rumah ini?" tanya Kaysha degan penasaran.

"Apa urusanmu?" jawab Bagas dengan emosi.

"Memang nggak ada, tetapi setidaknya jika kamu berbuat yang aneh jangan di sini, apa kata tetangga?"

"Nggak ada urusan sama tetangga ya, suka- sukakulah mau bawa siapa?"

"Perkenalkan nama saya Clara Fransisca."

"Maaf, Mbak  tadi suaminya Mbak tidak sengaja motornya menabrak mobil saya."

"Oh maaf Mbak saya pikir temannya suami saya, terus kenapa nggak ke rumah sakit Mbak kalau ada yang luka," tanya Kaysha dengan heran.

 

"Saya yang nggak mau ke rumah sakit, trauma Mbak apalagi baunya jadi pingin muntah, tapi sakitnya nggak terlalu parah kok, cuma lecet sedikit," kata wanita itu.

"Kenapa nggak di antar ke rumahnya sih Mas, kasihan jadikan bisa langsung istirahat dengan tenang di rumahnya," tanya Kaysha dengan penuh selidik.

 

"Saya yang mau di antar ke sini sekalian silaturahmi dengan Mbaknya."

"Kalau boleh saya menginap sehari saja di sini, saya takut pulang sendiri lagian sudah malam, boleh 'kan Mbak?"  tanya dengan manja.

"Maaf Mbak, saya sebenarnya nggak keberatan situ menginap di sini toh ini bukan rumah milik saya, cuma aneh saja dari tadi seharusnya Mbak itu kalau takut rumah sakit mbok ya di antar ke rumah Mbaknya sendiri, ngapain juga mau silaturahmi malam-malam kaya nggak ada pagi saja," gerutuku.

"Kaysha, apa-apaan kamu, dia itu tamu, tamu itu adalah raja, terserah aku dong mau bawa siapa?"

"Terserahmulah Mas."

"Oh ya Kay tolong siapkan kamar di ruang tamu, biar Clara bisa istirahat langsung di kamarnya," titah Bagas suaminya.

 

"Maaf Mas, aku ngantuk dari tadi nungguin kamu pulang, jadi Mas saja yang siapkan aku mau tidur sama Fatih."

"Lah siapa suruh nungguin aku?" tanya Bagas dengan emosi.

"Siapa suruh lama datangnya, aku kan mau kunci pintu, nanti kalau nggak di kunci aku kena marah lagi," jawab Kaysha dengan suara nyaring.

 

"Dasar istri tak berguna, kerjanya melawan terus," hardik Bagas.

Kaysha pun masuk tanpa memedulikan suami dan teman wanitanya itu.

Tak di pungkiri wanita itu sangat cantik, berkulit kuning langsat, rambutnya hitam legam di biarkan terurai dengan lembut, bulu mata yang lentik di ditambah mata bulat yang besar berwarna hitam, alis hitam dan bibir kecil yang seksi, di tunjang dengan tubuh tinggi semampai bagai peragawati.

 

Pria seperti Bagas atau pria lain pasti sangat memujinya apalagi dengan pakaian kurang bahan sehingga memperlihatkan lekuk tubuh yang ideal.

"Eh ada tamu, siapa ini Gas, cantik banget, kenalin dong sama ibu, kaya orang tajir?" tanya Ibu semringah melihat wanita anggun dan seksi itu.

"Kenalin Bu, ini namanya Clara, sebenarnya dia cem-ceman Bagas Bu," jawabnya dengan santai.

 

"Oh maksudmu istri simpanan kamu gitu?"

"Shuuut ... jangan keras-keras Bu, nanti kedengaran Kaysha," sahut Bagas dengan berbisik kepada ibunya.

"Kenapa harus di sembunyikan kalau kalian memang sudah menikah, 'kan Ibu bisa usir menantu Ibu yang kurang ajar itu, ngapain pelihara dia, katanya orang kaya tapi setelah kalian menikah malah nggak dapat apa-apa dari papahnya, malah nggak di anggap anak kandung lagi."

"Sabar dong Bu, kita masih butuh tenaganya, biarin aja dia jadi babu di sini kalau ada yang gratis kenapa nggak?"

"Terus sejak kapan kalian menikah dan di mana kok Ibu nggak di kasih tahu sih pakai rahasia segala?" sahut ibu dengan sedikit berbisik.

 

"Iya maaf Bu, kami sudah menikah 4 bulan yang lalu, tapi masih nikah sirih belum resmi tunggu anakku lahir lah Bu," jawab Bagas dengan santai.

"Jadi Clara ini hamil anakmu?" tanya Ibunya yang sedikit kaget.

"Ya iyalah Bu, masa sama orang lain," jawab Bagas dengan senang.

 

"Terus kalau Kaysha tanya gimana masa Ibu bohong sih dosa tahu?" jawab Ibunya sewot.

 

"Alah kaya nggak pernah Ibu bohong saja," goda Bagas.

 

"Ya sudah terserah kalian, memang kalian bertemu di mana kok tiba-tiba sudah jadi istrimu Gas, Ibu masih bingung?"

"Biar Clara yang cerita Mas," jawabnya dengan senyuman manisnya.

"Begini awalnya sih nggak sengaja motornya Mas Bagas menabrak mobil saya, terus namanya juga pandangan pertama saya suka dengan Mas Bagas."

"Ternyata Mas Bagas suka juga dengan saya, singkat cerita kami saling bertukar nomor HP lalu pendekatan sampai maaf Bu kami melakukan ...."

"Iya Ibu mengerti nggak usah di bahas," jawab ibunya Bagas dengan tersenyum simpul.

"Sampai akhirnya saya di nyatakan hamil dan Mas Bagas sanggup dan menerima saya sebagai istri keduanya."

"Kami menikah hanya di saksikan oleh keluarga terdekat saya saja Bu, soalnya waktu itu secara mendadak semua, bahkan sampai-sampai ibu saja tidak dikabari."

"Cuma saya mau Mas Bagas menceraikan istri pertamanya Bu, supaya saya bisa di terima lagi di keluarga saya, kalau nggak saya akan di coret dalam alih waris keluarga saya, karena saya di anggap mencoreng nama keluarga karena hamil di luar nikah dan ternyata laki-laki yang menghamili saya sudah mempunyai istri dan anak."

 

"Itu adalah syaratnya Bu yang harus dilakukan sehingga keluarga saya tidak malu akan status."

"Memang rencananya kapan kamu mau menceraikan Kaysha, Gas?" tanya Ibunya.

 

"Pengennya sih setelah Clara melahirkan, kasihan dong  Bu, istriku yang cantik ini mengurus bayi kita sendiri, suruh saja si babu itu yang ngurus daripada kita bayar Baby siter lebih baik uangnya di simpan saja buat keperluan lain, gimana menurut kalian?"

 

"Kalau Ibu sih setelah kamu cerai kasihkan saja anakmu sama dia biar dia yang merawat, toh kamu juga nanti beliin dia rumah, mobil atau uang jadi nggak mungkin dia nggak setuju, orang dia suka sama anak-anak kok," sahut ibu mertua ikut memberi ide.

 

"Ibu tenang saja berapa pun yang di minta Mbak Kaysha saya penuhi mau rumah, mobil, uang apa pun saya akan berikan asalkan Mas Bagas menjadi milik saya seutuhnya."

 

"Kita lihat saja nanti,  yang jelas setelah anak ini lahir kita akan ke kota, dan mengurus surat cerai kamu Mas, soalnya nggak mungkin kan aku tinggal lama-lama di sini bau, kotor euh menjijikkan, sempit lagi apalagi aku sedang hamil, tapi mau ke mana lagi orang yang menjadi suamiku tinggal di sini," gerutu Clara.

Mendengar cerita yang di lontarkan Clara menantu dadakannya, ibu mertua Kaysha sangat senang karena akhirnya yang diidam-idamkan mempunyai menantu kaya raya akan terwujud.

"Kalau gitu Ibu malah setuju lebih baik lebih bagus toh, terus kita keluar dari kampung dan pindah ke kota jadi para tetangga di sini nggak gosipon kita, Ibu capek tinggal di sini walaupun ini rumah peninggalan ayahmu yang miskin itu lebih baik Ibu relakan saja rumah ini toh sudah pada jabuk semua, gimana usul Ibu, bagus toh?"

 

"Iya Bu, saya setuju saja kalau Ibu mau ya nggak apa-apa, terserah Ibu mana baiknya," jawab Clara dengan senang hati karena diperlakukan baik oleh Ibu mertuanya yang dia tidak sadar bahwa kebaikan dari sang mertua hanyalah karena uang semata.

Di balik pintu ternyata Kaysha mendengarkan semua penjelasan sang istri kedua.

Bukan sedih karena akan di ceraikan oleh sang suami, melainkan Kaysha bersyukur bisa terlepas dari belenggu keluarganya selama ini.

Bahkan jika dia meminta hari ini juga Kaysha akan mengabulkan permintaan sang suami.

"Terlalu kamu Mas, ternyata selama ini kamu hanya mengincar hartaku saja, baiklah apa yang bisa aku lakukan untuk istri keduamu itu, akan kubuat dia menderita seperti aku, Mas," batin Kaysha.

 

Saat hendak membalikkan badan, ternyata tubuh gempal Fatih mengikuti Kaysha, sesaat membuat Kaysha kaget, padahal tadi dilihat anaknya tadi tertidur pulas.

"Astagfirullah ...Fatih!"

"Sedang apa di sini, ngapain kok bangun?"

"Bunda yang ngapain, kok lagi nguping pembicaraan ayah sama nenek, nggak baik loh Bunda," celotehnya.

"Bunda masih sedih, apa Bunda mau cerai sama Ayah?" tanya Fatih yang tiba-tiba membuat Kaysha kaget.

"Bagaimana mungkin anak sekecil Fatih, bisa tahu apa itu perceraian, apa pengaruh dari televisi atau dari teman-temannya," batinnya.

"Bunda kok diam, jawab dong Bunda!"

"Fatih tahu dari mana kalimat seperti itu, siapa yang ngajarin ngomong kayak  gitu Nak?"

Kata Edo teman Fatih kalau sedang berantem ibu dan ayah berarti cerai," jawabnya polos.

"Fatih lihat Bunda sama ayah sering berantem, itu tandanya Bunda mau cerai sama ayah."

 

"Bunda nggak boleh nangis lagi, kata Pak Ustaz orang yang menangis itu imannya  lemah, jadi supaya nggak lemah harus banyak berdoa dan salat lima waktu nggak boleh bolong," jawabnya yang membuat hati Kaysha kembali sejuk dan damai.

Dipeluknya Fatih dengan hangat dan di kecup keningnya.

"Ya udah yuk, kita tidur sudah malam."

"Iya, Bunda!"

Seperti biasa Kaysha bangun pagi-pagi bahkan sebelum subuh, tetapi niatnya sekarang sudah di ujung tanduk untuk pergi dari rumah ini.

Saat sedang mencuci pakaian tiba-tiba Clara sudah berada di belakang Kaysha dengan pakaian tidur yang tipis.

 

Kaysha pun kaget bagaimana mungkin dia memakai pakaian seperti itu di sini, kalau suaminya melihat apa yang akan terjadi pasti akan berbuat yang aneh-aneh di sini," pikir Kaysha.

"Kenapa Mbak menatap saya begitu, ada yang salah dengan pakaian saya?"

"Kamu dapat dari mana pakaian seperti itu, apa kamu nggak malu memakainya, ini rumah orang bukan rumahmu, jadi jangan seenaknya memakai pakaian seperti itu, kecuali ...."

"Kecuali apa Mbak?" tanyanya penasaran.

"Dia memang istriku juga Kay!" jawab seseorang ikut menimpali obrolan mereka berdua dan tidak lain adalah Bagas sang suami.

 

Seketika luruh lantah rasanya, terucap dengan tegas dan lancar suaminya mengutarakan kalimat itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    95. Dewa Tertangkap

    “Aku mau ke kamar dulu, istirahatlah besok aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu. Benar dengan apa yang dikatakan oleh Ibu, seharusnya aku memandang suamiku!” ucapnya sambil beranjak pergi dari meja makan.“Tunggu Kay! Kamu tidak ingin bicara denganku lagi bahkan untuk terakhir kalinya?” ucapan Bagas mampir menghentikan langkah Kaysha seketika.“Aku sudah berbuat baik untuk keluargamu untuk terakhir kalinya. Dan sekarang kita berada di jalan yang berbeda. Aku sudah mempunyai keluarga yang baru nggak mungkin aku menyambut tangan yang lain apalagi kamu ada mantan suamiku. Benar kata Ibu dan kau harus bicara dengan Mas Khaidir, permisi!” ucap Kaysha tegas dan berlalu meninggalkan Bagas sendirian.“Ya kamu benar Kay, tapi tenang saja setelah hati ini aku akan pergi jauh untuk selama-lamanya,” ucapnya dalam hati sembari menatap punggung wanita cantik itu sampai hilang dari penglihatannya. ***Sampai di pintu kamar Fatih Kaysha memberanikan diri untuk masuk meskipun ada sedikit ketak

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    94. Diamnya Khaidir

    Khaidir mengendurkan pelukannya dan menatap lekat wajah Fatih yang sudah dibanjiri air mata. “Tidak Sayang, kamu tidak boleh menangis. Papa hanya bertanya dan sangat khawatir saat tahu kalau kamu sudah dijemput dengan mobil orang lain. Maafkan Papa, sudah telat menjemput kamu di sekolah, maafkan ....” ucapannya dipotong langsung oleh Kaysha dengan wajah memerah “Kamu bohong Mas, kamu bilang Fatih baik-baik saja denganmu, tapi apa ini dia pulang bersama Syeira!” bentak Kaysha yang tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka.Khaidir terkejut dengan kedatangan Kaysha di tambah lagi wanita cantik itu mendorong kursi roda yang ternyata dengan santai pria itu duduk dan tersenyum sinis.“Ba—Bagas? Kamu ada di sini juga dan kenapa kamu?” Khaidir semakin tidak mengerti karena merasa sudah dipermainkan oleh mereka. “Apa Khaidir, kamu pikir aku hilang dari rumah sakit? Nggak Dir, justru aku ingin menyelamatkan kalian tapi tidak ada yang mau percaya denganku!” sungutnya dengan penuh percaya

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    93. Mencari Tahu

    Khaidir terdiam sejenak tapi langsung disadarkan kembali dengan bunyi klakson dari sepeda motor milik Bapak tua itu. “Kenapa kamu malah bengon, cepat naik!” perintahnya lagi. Khaidir pun langsung naik di belakang. “Kamu pegangan ya, kita ngebut,” ucapnya lagi dengan Khaidir yang masih begitu syok. Meskipun penampilan orang itu lusuh tapi wangi tubuhnya itu masih tercium sehingga Khaidir tak bisa berkata-kata. Mulutnya terasa seperti terkunci. Tenggorokannya seakan tercekat tidak bisa mengeluarkan suara.“Ya Allah, siapa Bapak ini kenapa tubuhnya begitu harum?” tanyanya dalam hati sambil mengamati tubuh pria tua renta itu. “Kamu masih harus mengalami banyak masalah. Setiap manusia selalu diuji tapi kadang manusia menganggap itu masalah. Kamu masih harus melewati rintangan mungkin ada yang harus dikorbankan tapi semua itu jika kamu ikhlas maka kamu mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan. Pada dasarnya semua makhluk hidup terutama manusia akan meninggalkan jasadnya hanya caranya saja

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    92. Kepanikan

    “Saya Dok ...Saya yang bernama Khaidir,” sahutnya cepat. “Baik, Bapak bisa masuk sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu dengan Bapak.”“Bagaimana kondisinya Dok, apa pasien terkuak parah?” tanya Khaidir penasaran.“Kalau dibilang parah iya, karena kecelakaan itu telah membuat kedua kakinya hancur dan harus diamputasi, kami juga harus memeriksa organ dalam kemungkinan juga ada yang terluka, tapi saya salut kesadarannya masih terjaga dan meminta saya untuk mencari orang yang bernama Khaidir. Segera temui dia, Pak,” jelas dokter itu. “Terima kasih Dok,, permisi saya ke dalam dulu.”Khaidir bergegas masuk ke ruang IGD dan sedikit terkejut dengan kondisi Agus yang memang terluka parah. Banyak darah di kereta itu, bahkan masih menetes. “Dengan Mas Agus?” tanya Khaidir pelan mendekati wajah orang itu. Orang itu pun kembali membuka matanya dan menatap sendu wajah Khaidir. “Pak Khaidir?” tanyanya dengan suara pelan.“Iya saya Khaidir, kenapa kamu memanggil saya? Apakah ini berkait

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    91. Kecelakaan

    Rupanya Tante Lisa mempunyai rencana baru yang hanya Syeira saja yang tahu. Tante Lisa sengaja berpura-pura gila lantaran sangat capek bekerja sebagai wanita penghibur yang melayani para hidung belang, bahkan cara mereka tak lazim sering memukul hingga memar saat mereka sedang bercinta . Syeira dan Tante Lisa ingin melenyapkan Kaysha dan Fatih agar bisa mengambil harta warisan itu. Dan tentu saja bisa menggantikan posisi Kaysha menjadi istrinya Khaidir. Rencana yang matang sudah mereka susun. Hanya perlu melibatkan Fatih, anak kecil itu. Semua sudah dibongkar oleh Syeira sendiri. Kenikmatan yang diberikan oleh Dewa membuatnya tak berdaya. Satu jam mereka bercinta membuat Syeira kelelahan dan tertidur pulas. Dewa pun bangkit dari tempat tidur dan segera menghubungi seseorang. “Kamu bisa memakainya datanglah kemari dia masih tertidur dengan nyenyak. Aku masih ada urusan dan buat dia menikmati surga dunia sampai kalian puas.”Dewa langsung menutup sambungan teleponnya dan bergegas pe

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    90. Minta Maaf

    Setelah sedikit tenang Bu Rina bisa menceritakan apa yang terjadi sebenarnya di dalam sel tahanan. Rupanya ada yang sengaja membuat kegaduhan di dalam sana. Seorang teman satu kamarnya langsung menyerang membabi buta pada saat Bella sedang terlelap tidur. Di saat kejadian naas itu Bu Rina memang tidur di sebelahnya, dan saat mendengarkan teriakan Bella, beliau langsung terbangun dan sudah melihat wanita itu diatas tubuh Bellla dengan memegang sebilah pisau menusuk tanpa arah ke tubuh Bella. Bu Rina segera mencoba menghentikan aksi wanita itu tapi dia pun ikut terkena sayatan benda tajam itu. Wanita paru baya itu segera berteriak meminta bantuan sedangkan teman satu sel lainnya tidak ada yang membantu lantaran takut terkena benda tajam itu. Tubuh Bella sudah tak sadarkan diri dengan bersimbah darah. Wanita itu langsung beranjak dari atas tubuh Bella setelah melihat genangan cairan yang kental dan pekat. Bu Rina pun sampai tidak berani mendekati wanita itu karena takut terkena kembali

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status