Share

Bab. 8. Gantungan Kunci Istimewa

Mendadak telapak tanganku berkeringat dingin. Aku tidak menyangka alasan Berlian begitu menakjubkan. Katanya, sebab kecelakaan ini, Allah mempertemukan kita kembali, sahabat di masa lalu dan selamanya akan begitu.

"Apapun itu, yang namanya kecelakaan pastilah menyedihkan, tetapi, itu semua sudah terjadi, dijalani saja." Berlian terus berbicara sembari kami jalan bersisian, bertiga dengan puteranya.

"Iya, betul. Allah mempertemukan kita sebab kecelakaan ini, bukan berarti aku bersyukur suamimu celaka, naudzubillah tidak seperti itu, ambil hikmahnya saja," ucapku dengan napas naik turun.

"Benar. Allah menempatkan takdir sesuai porsinya. Dijalani, ikhlas, dan ridho."

Aku makin kagum saja dengan pola pikirnya, ia menjelma jadi manusia religius sekarang. Semakin dewasa semakin menggemaskan.

Tetapi, apa daya, saat ini aku sebatas mengagumi. Tidak mungkin menjadi milikku. Ia sudah ada yang punya.

"Lian, sini kubantu bawakan, kayaknya bawaanmu berat sekali." Aku menawarkan bantuan, tas yang d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status