Share

BERTEMU KEMBALI

Audrey merentangakan tangannya dan  mengehela nafas panjang, lalu menghapus air matanya yang sedikit terjatuh di sudut matanya. Audrey merapihkan rambutnya lalu bergegas kembali bekerja, karena tak ingin membuat Mia bekerja keras mengerjakan pekerjaan bagiannya.

"Mia biakarkan aku yang mengerjakannya, kau ini adalah malaikatku. Mana boleh membiarkanmu sakit," ujar Audrey. 

"Apa sudah merasa lebih baik?" tanya Mia. 

"Ya aku sudah jauh merasa lebih baik," jawab Audrey. 

Mia menyerahkan pekerjaan yang ada di tangannya kepada Audrey. Lalu pergi bergegas menangani bagian pekerjaannya. 

Audrey kembali bersibuk mengerjakan pekerjaannya, "Hei kau!" panggil kapten pelayan. 

"Antarkan ini ke meja VIP disana!" perintah kapten tersebut. 

"Baik Tuan," jawab Audrey.

Audrey menata botol wine  cabernet sauvignon lalu membawanya ke meja VIP.  Audrey mendekati seorang Sommelier yang tengah menunggu di meja VIP tersebut. Sommelier  adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang wine. Dari mulai cara memilih wine, membuka sampai dengan apa saja cemilan-cemilan yang cocok untuk di makan dengan minuman berakohol ini. 

Ketika Audrey berbalik ingin memberikan wine yang ada di tangannya, tiba-tiba tubuhnya mengkaku melihat Stefan sedang duduk di kursi VIP tersebut.  Tubuh Audrey mengkaku dan gemetar dengan tiba-tiba saja wine yang ada di tangannya terlepas begitu saja dari tangannya dan pecah. 

Terang saja ini membuat orang-orang yang melihatnya terkejut, wine cabernet sauvignon ini memiliki harga jual yang tinggi, wine ini di bandrol dengan harga 7.5 milyar. Wine  ini adalah koleksi dari Stefan Wyatt. 

Stefan mengernyitkan alisnya seraya memandangi Audrey yang tengah gemetaran memandanginya dengan tatapan marah dan benci. 

"Stefan Wyatt," gumam pelan Audrey. 

Stefan dapat membaca gerak bibir Audrey, merasa terkejut Audrey memanggil namanya. 

Teringat kekasaran Stefan di ranjang kala itu, tersirat ketakutan dari pandangan mata Audrey kepada Sefan. 

Karena ribut-ribut ramai, manajer dan juga Mia mendatangi sumber keributan. Hati Mia terasa lepas dari tempatnya ketika melihat Audrey berdiri kaku dengan tumpahan wine  dibawah kakinya. 

Manajer yang melihat Audrey merusak wine milik Tuan Wyatt dengan semerta-merta marah dan menampar Audrey. Mia yang melihatnya segera saja memeluk Audrey. 

Audrey tidak menangis, hanya saja tatapannya seperti kosong hilang entah kemana. 

"Stefan Wyatt, Stefan wyatt, Stefan Wyatt," gumam pelan Audrey mengulang-ngulang nama Stefan di telingan Mia. 

Mia teringat tentang kejadian yang menimpa Audrey di kapal pesiar kala itu. Lalu ikut memandangi Stefan dengan tatapan penuh kemarahan. 

Stefan berdiri lalu berdiri mendekati dua sahabat baik tersebut, Stefan bersedekap sambil menatapi Audrey dan Mia. 

"Ini kartu namaku," ujar Asisten Stefan. 

"Masalah ganti rugi silahkan datang dan bicarakan di kantor kami," ujar Arthur asisten Stefan.

Mia mengambil kartu nama tersebut seraya merutuki Stefan yang berlalu pergi begitu saja, "dasar brengsek, kau bahkan tidak mengenali Audrey," umpat Mia. 

Mia  membawa pergi Audrey yang masih limbung dan gemetar, "tenanglah, ada aku disini," hibur Mia. 

"Apakah dia orangnya?" tanya Mia dengan serius. 

"Audrey lihat aku! apakah dia orangnya?" tanya Mia lagi. 

Audrey menganggukan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Mia. Audrey masih tak bicara, keheningan meliputi kedua sahabat tersebut. Sampai kapten pelayan masuk, dan mengatakan bahwa Audrey telah di pecat dari pekerjaan ini. 

"Ayo kita pulang! ajak Mia kepada Audrey. 

Sesampainya di Apartemen Audrey terlihat tak berdaya, Mia merasa sangat bersimpati kepada Audrey. Terbuang dari keluarga sendiri dalam keadaan Autisme, bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri, lalu datanglah pria brengsek bernama Stefan Waytt yang tiba-tiba merusak hidup Audrey yang sudah mulai tertata rapi. 

Selang beberapa hari dari kejadian, asisten Arthur datang ke apartemen Audrey. Mendengar bel berbunyi, Mia yang kebetulan sedang menginap membukakan pintu. 

"Siapa kau?" tanya Mia. 

"Nona Audrey masih memiliki masalah yang belum terselesaikan dengan Tuan Wyatt," jawab asisten Arthur tersebut. 

"Silahkan ikuti saya!" ujar asisten tersebut. 

"Mia, biar aku saja yang pergi. Hal ini tidak ada kaitannya denganmu," ujar Audrey. 

"Tidak! melihat apa yang sanggup dia lakukan kepadamu, kita tidak tahu apalagi yang akan dia lakukan kepadamu nanti," ujar Mia. 

Akhirnya Mia dan Audrey pun pergi ke  Wyatt Corporation. Kali ini Audrey nampaknya sudah menguatkan hati, tidak terlihat rasa guratan ketakutan di langkah kaki Audrey. 

Audrey merasa dalam separuh kehidupannya ini sudah banyak mengalami banyak hal dan ketidakberuntungan lalu apa lagi yang ditakutkan. 

Arthur menyambut mereka, dan membawanya masuk ke ruangan Stefan. Ruangan itu nampak elegan, berwarna perpaduan hitam dan putih dengan sedikit ada warna abu-abu. Meja mahoni solid juga dengan jendela- jendela besarnya. 

Audrey, memegang tangan Mia karena melihat Mia begitu Khawatir, "tenanglah," jawab Audrey. 

"Tenang saja, aku akan melindungimu?" ujar Mia. 

'Ceklek' pintu terbuka, Stefan masuk ke ruangannya. Cahaya yang masuk melalui jendela-jendela besar di ruangannya seperti seakan mempertegas ketampanan Stefan Wyatt yang berbalut jas berwarna krem berdasi hitam. Stefan duduk di depan Mia dan Audrey. 

Arthur memberikan sebuah berkas kepada Audrey, Mia ikut mengintip lihat ketika Audrey membukanya. 

"Nona ini adalah rincian ganti ruginya," ujar Arthur. 

"7.5 milyar," gumam Audrey. 

"Hei! Ini sama saja merampok," ujar Mia dengan marah. 

Stefan berdiri bangkit tanpa banyak berbicara, Audrey berdiri mengambil air dalam gelas yang ada di atas meja, lalu menarik lengan Stefan dan menyiram langsung ke wajah Stefan. 

Dengan segera saja, Arthur menjatuhkan Audrey ke lantai. Mia segera memeluk tubuh Audrey dan membantunya berdiri.  Sekali lagi Audrey memberikan tatapan marah dan benci kepada Stefan. Lalu Audrey mengambil tasnya di sofa dan menarik lengan Mia dan bergegas pergi dari Wyatt Corporation. 

Arthur baru saja ingin mengejar keduanya, namun Wyatt memberi isyarat agar melepaskan mereka. 

"Biarkan mereka untuk saat ini!" perintah Stefan.

Stefan merasa bahwa Audrey sangat menarik, karena ini pertama kalinya Stefan mendapatkan tatapan kebencian dari seorang wanita. Berapa banyak wanita yang ingin bersamanya, namun wanita miskin seperti Audrey malah memberikan tatapan benci bukan tatapan ingin. Hal ini malah mematik jiwa petualang Stefan. 

Di bawah Gedung Wyatt Corporation, Mia masih merasa takjub dengan teman kecilnya ini, Mia tidak pernah melihat Audrey bereaksi impulsif seperti yang baru saja tadi dia lakukan. 

"Kau tadi benar-benar memberikan dia sebuah pelajaran," ujar Mia bangga. 

Audrey hanya terus menggandeng tangan Mia menjauhi Gedung Wyatt Corporation. Setelah jauh barulah Audrey bisa bernafas lega. 

"Menurutmu setelah ini, akan terjadi apa?" tanya Audrey sedikit Khawatir. 

"Apapun yang terjadi nanti aku akan ada di sampingmu," janji Mia. 

"Terima kasih, kau ini memang malaikatku," ujar Audrey. 

Mereka saling berpelukan, saling memberikan semangat menghadapi apa yang akan terjadi nanti. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status