Home / Romansa / Lagi, Pak Dosen / Bab 14 Bangun Kesiangan

Share

Bab 14 Bangun Kesiangan

Author: Manila Z
last update Last Updated: 2025-12-24 00:22:26

Terlalu nyaman dengan kasur empuk yang dia pakai, sampai membuat Gea membulatkan matanya, dia baru menyadari kalau hari ini memang dia tidak boleh telat ke kampus.

"Astaga sudah jam segini!"

Gea langsung bangkit, panik merayap di setiap gerakannya. Tanpa sempat berpikir panjang, dia berlari ke kamar mandi dan mandi secepat mungkin. Air dingin mengguyur tubuhnya, seolah mengingatkan bahwa hidupnya kini sudah berbeda. Tidak ada waktu untuk bermalas-malasan.

Setelah mandi dan membersihkan dirinya, Gea bahkan tak sempat merapikan rambutnya dengan sempurna. Dia langsung buru-buru keluar dari kamarnya, langkahnya tergesa dan napasnya masih belum teratur.

Namun langkahnya terhenti.

Yang dia lihat pertama kali adalah tubuh Stafano yang sudah bersidekap kearah dirinya. Pria itu berdiri santai, seolah sudah menunggunya sejak lama, dengan sorot mata yang sulit ditebak.

"Kamu bangun kesiangan Gea!"

Gea refleks menunduk, merasa bersalah. "Maaf, kasurnya memang terlalu nyaman," kata Gea dengan juj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jessen Farrel
Kakak, aku lanjut baca kalo up nya dah banyak ya..nggak enak banget kalo sepotong"
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Lagi, Pak Dosen   Bab 14 Bangun Kesiangan

    Terlalu nyaman dengan kasur empuk yang dia pakai, sampai membuat Gea membulatkan matanya, dia baru menyadari kalau hari ini memang dia tidak boleh telat ke kampus. "Astaga sudah jam segini!"Gea langsung bangkit, panik merayap di setiap gerakannya. Tanpa sempat berpikir panjang, dia berlari ke kamar mandi dan mandi secepat mungkin. Air dingin mengguyur tubuhnya, seolah mengingatkan bahwa hidupnya kini sudah berbeda. Tidak ada waktu untuk bermalas-malasan.Setelah mandi dan membersihkan dirinya, Gea bahkan tak sempat merapikan rambutnya dengan sempurna. Dia langsung buru-buru keluar dari kamarnya, langkahnya tergesa dan napasnya masih belum teratur.Namun langkahnya terhenti.Yang dia lihat pertama kali adalah tubuh Stafano yang sudah bersidekap kearah dirinya. Pria itu berdiri santai, seolah sudah menunggunya sejak lama, dengan sorot mata yang sulit ditebak."Kamu bangun kesiangan Gea!"Gea refleks menunduk, merasa bersalah. "Maaf, kasurnya memang terlalu nyaman," kata Gea dengan juj

  • Lagi, Pak Dosen   Bab 13 Tinggal Satu Rumah

    Gea sudah sampai di rumah milik Stefano, dia masuk ke dalam rumah pria itu untuk kedua kalinya selain kemarin. Stefano berjalan di depannya, langkahnya tenang dan seolah sudah terbiasa dengan situasi ini. Tanpa banyak basa-basi, dia membawa Gea menuju area kamar.“Itu kamar kamu,” kata Stefano.Gea mengamati pintu kamar yang ditunjuk. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat, sebuah pertanyaan penting terlintas di kepalanya.“Kita tidak satu kamar kan?”Stefano berhenti melangkah dan memiringkan kepalanya, tatapannya mengandung arti yang sulit ditebak.“Oh, jadi kamu ingin tidur bersama dengan saya?”Refleks Gea langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.“Tidak, saya bisa tidur sendiri.”Senyum tipis terbit di sudut bibir Stefano, jelas menikmati reaksi Gea.“Yaudah kamu bisa istirahat di kamar saja. Sedangkan kamar saya sebelah kiri.”Gea melirik kearah pintu kamar yang berada disebelah kiri tersebut. "Okeh siap."Stefano hendak akan melangkah maju ke depan kamarnya. Sebelum akhi

  • Lagi, Pak Dosen   Bab 12 Ke Rumah Gea

    Mobil yang dikendarai oleh Stefano akhirnya berhenti tepat di depan sebuah rumah sederhana bercat krem. Mesin mobil dimatikan, menyisakan keheningan singkat yang terasa canggung di antara mereka. Gea membuka pintu mobil, turun, lalu menutupnya dengan pelan sebelum menoleh sekilas."Makasih"Suaranya terdengar datar, seolah ingin segera mengakhiri momen itu. Tanpa menunggu balasan, Gea melangkah menuju pintu rumahnya. Namun baru beberapa langkah, perasaan tidak nyaman tiba-tiba menyergap. Ada suara langkah kaki di belakangnya.Refleks, Gea menoleh."Pak Stefano ngapain ikut turun dari mobil?" tanya Gea.Stefano berdiri tak jauh darinya, tangan dimasukkan ke saku celana, sorot matanya terlihat santai tapi menyimpan sesuatu yang sulit ditebak."Saya ingin masuk ke dalam, penasaran."Gea menghela napas panjang, rasa lelah dan jengkel langsung menyatu. Ia memutar bola matanya, jelas tidak menyukai ide itu."Gak usahlah Pak, lebih baik Pak Stefano pulang sekarang," usir Gea sambil memutar b

  • Lagi, Pak Dosen   Bab 11 Menikah Kesepakatan

    Stefano menunggu kedatangan dari Gea ketika mereka berdua sudah berada di kantor catatan sipil. Mereka akan mendaftarkan pernikahan mereka sekarang. "Maaf Pak Stefano, tadi dijalan macet," kata Gea yang terlihat ngos-ngosan berlari.Stefano menoleh, menatap Gea dari ujung kepala sampai kaki. Napas wanita itu masih tersengal, rambutnya sedikit berantakan, namun wajahnya tampak serius."Kamu ini kebiasaan, saya kira kamu mau ingkar janji."Gea menatap kearah Stefano dengan sekilas. "Saya bukan orang yanga seperti itu."Stefano tidak merespon. Ia hanya menghela napas singkat, lalu berbalik dan langsung berjalan masuk ke dalam ruangan. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia menyerahkan dokumen pernikahan miliknya dan Gea kepada petugas.Gea mengikuti dari belakang dengan langkah ragu. Setiap langkah yang ia ambil terasa berat, seolah ia sedang berjalan menuju sesuatu yang tak bisa lagi ia batalkan. Tangannya sedikit gemetar ketika ia duduk di kursi yang telah disediakan.Petugas catatan sipil me

  • Lagi, Pak Dosen   Bab 10 Ke Rumah Stefano

    Malam hari. Setelah selesai dari restoran, akhirnya Gea pamitan dengan orang-orang yang ada di sana. "Semuanya aku permisi dulu yah.""Iya.""Jangan lupa kunci restorannya," kata Gea yang langsung pergi setelah dia berpamitan dengan para pekerja yang lainnya. Gea berjalan menuju kearah luar dan benar saja, di depan sudah ada mobil mewah yang tengah menunggu dirinya. Dia tahu kalau itu adalah mobil dari bos barunya. Gea berjalan kearah sana dan kaca mobil langsung terbuka."Masuk."Fadlan mengatakan itu dengan santai dan Gea langsung masuk ke dalam mobil itu. Tanpa Gea sadari, tak jauh dari sana, Andin memperhatikan itu. Ada rasa tidak suka ketika melihat Gea masuk ke dalam mobil Fadlan. "Kenapa dia masuk ke sana?"Andin kembali masuk ke dalam restoran tersebut, sementara dari kaca spion mobil, Fadlan diam-diam memperhatikan Andin yang sudah kembali masuk ke dalam. "Pak Fadlan," panggil Gea. "Eh iya, kamu sudah masuk.""Kita bisa pergi sekarang bos," kata Gea. Fadlan hanya meng

  • Lagi, Pak Dosen   Bab 9 Bos Baru Di Restoran

    Gea buru-buru pergi setelah bertemu dengan Sonia. Hampir saja dia jadi mangsa empuk wanita itu. Beruntung dia buru-buru kabur. Gea teringat kembali kalau dia sehabis pulang dari kampus harus kembali cepat ke restoran, Andin sudah menghubungi dia untuk menyambut owner baru. "Astaga Gea, kamu di sini rupanya!" kata Raya yang kini menghampiri Gea. "Kita mencari kebenaran kamu," ujar Nadia. Gea menatap kearah dua temannya. Raya kebetulan satu jurusan dengan dirinya. Sedangkan Nadia memang beda jurusan walaupun mereka satu kampus jadi jarang ketemu. "Kalian kenapa sih?" tanya Gea melihat kedua temannya. "Kamu sudah mendengar gosip belum? Katanya Pak Stefano diskors dari kampus selama dua minggu, dia gak boleh ngajar," kata Raya. "Kasian banget yah, padahal dia dosen yang sangat tampan, aku belum pernah diajar oleh dia karena beda jurusan," ujar Nadia. "Kira-kira dia buat salah apa yah sampe diskors kaya gitu? Padahal dia sangat tegas loh ketika mengajar," ujar Raya. Gea tidak mence

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status