Share

BAB 5

Mereka berusaha membangunkan Gita dari komanya. mengajaknya berbicara, bermain bahkan melakukan hal konyol. Namun, Gita belumlah sadar dari komanya. 

Keesokan Paginya, Bumi mendatangi Gita kembali. Mengajaknya berbicara dan menggerakan tangannya. 

"Git, dulu kamu strong! kenapa kamu sekarang begini? lemah! kamu sekarang tidak perlu membantu aku untuk menaklukkan anak brandalan, aku sudah jadi mahasiswa yang tangguh dan kuat, bahkan jadi guru killer. Git,bangun! kamu tidak Bosan tidur terus, kamu tidak mau ngerjain aku lagi? ngerusakin mobil ku, atau mungkin buat aku di pecat? Git, bangun! teman-teman mu sudah nunggu kamu di sekolah, mereka hari ini mau ujian sekolah, Astaga,Git! aku pergi dulu ya! nanti aku kesini lagi, bye!"

Bumi segera pergi, karena dia sadar bahwa hari ini, adalah hari pertama ujian sekolah. Begitu sampai di sekolah, Dia langsung masuk ke kelas dan membagikan soal ujian. Setiap kertas Ujian dia sisihkan untuk Gita. Ketika Ujian pertama selesai, anak-anak kembali istirahat. Sinta, Lebbi dan Rui mendatangi Bumi yang sedang memeriksa data murid. 

"Pak! bapak tadi ke rumah sakit?"kata sinta.

"Iya, sebentar."

"Bapak, suka ya sama Gita,"kata Rui.

"Ha! tidak, sudah ya, walaupun kalian tahu kisah saya dan Gita, bukan berarti kalian bisa seenaknya membuat kesimpulan."

"Pak! orang bodoh pun bisa melihat, kalau bapak suka sama Gita,"kata Lebbi memanaskan suasana.

"Sudah, sana! mau, nilai kalian bapak kurangin!"

Mereka pun pergi, akan tetapi Mereka tetap berpikir bahwa Bumi menyukai Gita. Bumi beristirahat di ruang guru. Dia melihat foto kecil dengan Gita di dompetnya. Mengenang masa lalu dengan Gita,membuat Bumi senyum-senyum seperti orang gila. Lonceng berbunyi tanda waktu pulang sekolah. Bumi segera pergi dari ruangan dan masuk ke mobil. Tiba-tiba ketiga teman Gita juga ikut masuk ke dalam mobil.

"Hei,kalian mau ngapain?"

"Bapak, mau kemana?"kata Rui sambil memakan permen.

"Ya,bapak! bapak mau ke rumah sakit"

"Kami ikut!"kata Lebbi.

"Huff,kenapa kalian tidak pakai mobil sendiri."

"Memang kenapa? katanya anda guru yang baik,"kata Lebbi sinis.

"Huff,kalian ini! kenapa sih?"

"Kita mau ikut!"kata mereka serentak.

"Tapi!"

"Pak,! kalau bapak kebanyakan bicara kita tidak akan sampai kerumah sakit,"kata Lebbi.

"Oke-oke,"kata Bumi sedikit kesal.

Akhirnya mereka berangkat Ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, seperti biasa mereka heboh dan rusuh. Lebbi mengajak Gita bicara.

"Git, gimana kabarmu? baikkan,eh, cepat bangun, biar bisa ngerjain guru killer," kata Lebbi bercanda.

"Hei, kalian jangan bicara yang bukan-bukan," kata Bumi.

"Git, guru killer suka sama kamu, bangun biar kita hajar dia," kata Lebbi memecahkan suasana.

"Hei..hei!, jangan mempengaruhi orang yang sedang koma,"kata Bumi kesal.

"Gita, bangun! kalau kamu tidak bangun dia akan semakin ke PD'an! hahaha,"kata Lebbi meledek.

Tiba-Tiba Tangan Gita bergerak, Matanya mulai membuka. Lebbi kaget dan memanggil semua temannya. Mereka senang Gita sudah sadar dari komanya. Bumi segera memanggil Dokter. kemudian, Dokter memeriksa keadaan Gita. Gita sudah terbebas dari komanya. Dokter menyuruh Bumi untuk memberitahu keorang tuanya. Bumi menelepon kedua orang tua Gita. 

Beberpa menit kemudian, mereka datang dan langsung memeluk Gita di tempat tidur. 

"Sayang, kamu sudah sadar nak?"kata mamanya.

"Ma...pah! aku sudah lebih baik,"kata Gita. 

"Terima kasih, kalian sudah membuat Gita sadar,"kata mamanya menangis.

"Bu, tadi kata dokter, di tunggu di ruangannya,"kata Bumi.

"Baik! sayang, mama sama papa tinggal dulu ya?"

Mereka pergi keruangan dokter,sementara itu Gita merasa heran mengapa ada Bumi di rumah sakit. Sambil meminta bantuan untuk Bersandar Gita bertanya kepada temannya.

"Heh! kalian ngapain ngajak pak Bumi kesini?"

"Biasa nebeng haha,"kata Lebbi bercanda.

"Elo, aneh ya! gila lo!"

"Git,gimana sekarang? lebih enakan?"kata Bumi.

"ya! lebih enak lagi, kalau gue tidak lihat muka anda disini!"kata Gita jutek.

"Oh,maaf kalau begitu, saya cuma mengantar teman kamu kesini, ya sudah saya pulang, tetap jaga kesehatan!"kata Bumi meninggalkan Gita.

"Eh, eh terus kita gimana pulangnya,"kata Rui.

"Iya, Nih! elo sih,Git! kita pulang pakai apa nih?"kata Sinta.

"Ya sudah sih! pakai ojek saja,kok ribet banget!"

"Hahaha,"kata Lebbi tertawa.

Mereka bercanda dan bergembira bersama. Walaupun mereka semua tahu bahwa Gita menderita penyakit yang serius. Namun, tak sedikit pun mereka membahas atau menandakan gerak dan gerik yang aneh. Kebahagian terpancar di raut wajah Gita. Begitu lama mereka bercerita dan bercanda, waktu tak terasa sudah Malam. Mereka pamit pulang dan memberi sebuah hadiah untuk Gita, yaitu Foto persahabatan mereka. Gita terharu dan meneteskan Air mata. Begitu pula ketiga temannya, mereka terharu dengan moment kekonyolan yang pernah mereka lakukan. 

Ketika semua temannya Pulang,barulah orang tuanya masuk. Tampak wajah mereka seperti menahan air mata. Mereka berusaha tersenyum dihadapan anaknya. Gita tertidur dipelukan mama. 

Keesokan paginya, Bumi datang membawa makanan. Gita kaget dan mengatakan"Eh, kamu ngapain kesini!"

"Maaf, saya cuma mengantarkan makanan buat kamu."

"Tidak perlu! buang saja! aku tidak suka makanan murahan."

"Dicoba dulu pasti kamu suka, aku buatkan semur jengkol, dan ayam manis,"

"Apa? kamu kasih aku semur jengkol! waras gak sih!"

"Loh,kamu gak suka?"

"Ha! emm, Tidak!"kata Gita ragu.

"Ya sudah, saya saja yang makan, kebetulan aku belum makan."

"Ih,dasar!"

Karena keegoisannya, dia menolak makanan yang dibuatkan Bumi untuknya. Makanan itu adalah Makanan kesukaan Gita, Namun ia Gengsi untuk mengakuinya. Melihat Bumi makan dengan lahap, Gita merasa ingin memakannya juga. Perut Gita berbunyi seperti kodok.

"Haha, Sudah sini saya suapin,"kata Bumi meledek karena dengar perut Gita berbunyi.

Dengan Berat hati Ia mau disuapin oleh Bumi. Begitu lahapnya Gita memakan makanan kesukaannya itu, sampai makanan tak tersisa.

"Haa! katanya tidak mau, tapi sekarang malah habis semua, bagian saya mana,"kata Bumi sambil tersenyum.

"Hm! siapa suruh suapin saya!"kata Gita dengan malu.

"Tidak apa-apa! saya senang lihatnya,"kata Bumi sambil mengusap mulut Gita yang kotor.

"Ha! (gita terpanah) eiitss! apaan sih anda? tidak sopan,"kata Gita dengan pipi memerah.

"Maaf-maaf! baik saya harus pergi,"kata Bumi merasa malu dan pergi.

"Dasar orang aneh, kenapa sih di dunia ini ada orang kaya begitu?"

Gita kembali sendirian di rumah sakit. Suster memeriksa keadaan Gita pagi itu dan memberinya obat. Setelah suster itu pergi, Gita melihat sebuah kertas di meja. Ia ambil dan baca, ternyata itu kertas ujian sekolah.

"Ya, Ampun! gila ya, guru satu itu sudah tahu saya lagi di rumah sakit, bisa-bisanya dia kasih saya soal Ujian,"kata Gita dalam hati.

Gita mengerjakan soal-soal itu dengan sangat berhati-hati. Sampai dia Tertidur hingga sore hari.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status