Home / Young Adult / Langit Pelangi / #11 Pacar Langit

Share

#11 Pacar Langit

Author: Nsaamnda
last update Last Updated: 2021-07-25 13:12:24

Langit memasuki kelas dengan santai, sebelum duduk ia sempat mengulurkan tangan terlebih dahulu kepada haru dan leo untuk melakukan tos.Kesempatan itu ia gunakan untuk sedikit melirik ketempat duduk pelangi yang masih kosong.Tumben pelangi belum datang saat jam pelajaran akan dimulai dalam 10 menit.

Baru saja beberapa saat langit mendaratkan tubuhnya untuk duduk, tiba-tiba Rachel datang menghampirinya 

"Dev bisa bantu gw ngerjain ini nggak? gw nggak ngerti caranya" ucapnya dengan wajah polosnya.

Langit mengangguk, ia mengambil pena nya dan memberikan penjelasan kepada rachel.Pelangi dan Arabelle baru saja masuk ke dalam kelas.Menyadari kehadiran rachel yang tengah bersama langit pelangi berdecih, menyebalkan.Tanpa memandang mereka berlama-lama ia duduk di kursinya, sementara justru langitlah yang sedikit mencuri pandangan pada pelangi.

Pelangi menutup mulutnya menggunakan telapak tangan kala tib

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ayu Widia Susanti
semoga masih ada lanjutannya..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Langit Pelangi   #11 Pacar Langit

    Langit memasuki kelas dengan santai, sebelum duduk ia sempat mengulurkan tangan terlebih dahulu kepada haru dan leo untuk melakukan tos.Kesempatan itu ia gunakan untuk sedikit melirik ketempat duduk pelangi yang masih kosong.Tumben pelangi belum datang saat jam pelajaran akan dimulai dalam 10 menit.Baru saja beberapa saat langit mendaratkan tubuhnya untuk duduk, tiba-tiba Rachel datang menghampirinya"Dev bisa bantu gw ngerjain ini nggak? gw nggak ngerti caranya" ucapnya dengan wajah polosnya.Langit mengangguk, ia mengambil pena nya dan memberikan penjelasan kepada rachel.Pelangi dan Arabelle baru saja masuk ke dalam kelas.Menyadari kehadiran rachel yang tengah bersama langit pelangi berdecih, menyebalkan.Tanpa memandang mereka berlama-lama ia duduk di kursinya, sementara justru langitlah yang sedikit mencuri pandangan pada pelangi.Pelangi menutup mulutnya menggunakan telapak tangan kala tib

  • Langit Pelangi   #1O Tapi gw punya pacar

    "Selamat pagi" Sapa Guru lian yang baru saja memasuki kelas."Pagi guru" balas para siswa dengan kompak dan penuh semangat."Baiklah.Murid, sekolah telah memutuskan bahwa akan dilakukan pengacakan kelas" Ucapnya.Seketika keadaan kelas menjadi ricuh, banyak siswa yang berbicara secara bersamaan.Tak elak beberapa dari mereka menolak adanya pengacakan kelas ini."Gamau pisah dari pelangi pokoknya" Titah arabelle yang kini sudah melingkarkan tangannya dilengan pelangi."Diam!! Tenang sebentar.Ini semua demi kepentingan pembelajaran yang lebih baik.Bagi nama yang saya sebutkan kalian tetap tinggal disini, yang tidak silahkan keluar dan pindah bergabung ke kelas atas" tegasnya."Mengerti?""Mengerti guruu""Salsa, Reygan, andria, melsa, andrina, arabelle, Anggara, ferdian, Fenita, Anindya"Keadaan kelas kembali ricuh, mereka banyak yang berkomentar karena dipisahkan dari teman dekatnya.Tak pula berbeda dengan kondisi arin yan

  • Langit Pelangi   #O9 Strawberry ice cream

    Sebatang pena bermotif bunga mawar hitam itu kian bergerak ke kanan dan kekiri, dari atas hingga ke bawah menciptakan sebuah tulisan yang penuh akan makna disebuah buku harian milik gadis bernama pelangi.Sesekali ia tersenyum kala menuliskannya, dan terkadang ia juga terlihat murung.Hari libur memang sangat dinantikan, tapi kini tidak bagi pelangi.Memang menyenangkan ketika seharian dirumah bersama dengan keluarga, tapi ia lebih senang lagi ketika menghabiskan waktu di sekolah.Belajar seolah menjadi bagian favoritnya, bertemu dengan arabelle dan Arin adalah penyemangat tersendiri.Dan bertemu dengan langit merupakan vitamin.Pelangi menempelkan wajahnya di atas meja belajar.Membosankan, sejak tadi ia tak melakukan aktivitas apapun.Randi pergi bersama dengan teman-teman nya, Mami dan papi nya tengah menghabiskan waktu keluar berdua.Sebenarnya ia juga diajak tapi ia menolak untuk menjadi nyamuk diantara orang tuanya yang mungkin tengah mempersiapkan adik baru untuknya da

  • Langit Pelangi   #O8 that boy again

    Devandra Langit Argantara, Anak bungsu yang lahir dari keluarga kalangan elit.Hidupnya dipenuhi dengan kemewahan.Barang-barang mewah, rumah megah, transportasi mewah, uang yang melimpah.Namun sayang, bagi langit hal itu bukanlah berkah, melainkan kutukan.Ia mengutuk setiap detik dan menitnya yang ia habiskan di dalam rumah ini.Rasanya kian sesak saat ia harus menjalani hari hari di dalam rumah ini.Tapi sayang, ia tak pernah bisa lari dari tempat bernama rumah yang sangat ia benci ini.Beberapa kali ia sempat melarikan diri, tapi tentu saja orang tuanya berhasil menemukannya.Langit berjalan dengan santai memasuki rumah megah nya, melepas jaket nya dan meletakkan ke rak yang sudah tersedia di dekat pintu masuk."Dari mana kamu?"Langit membuang nafas kasar, ia memijat keningnya sendiri "Main" sahutnya,setelah itu kembali berjalan menaiki anak tangga."Devan!! Kamu emang gapernah berubah ya! Dimana sopan sant

  • Langit Pelangi   #O7 Sudden meeting

    "Geser dikit dong"Pelangi menggeram kesal, kepalanya terangkat sembari bola mata nya yang memutar menyalurkan kekesalan.Dilihatnya seorang siswa pria berdiri tepat di sampingnya.Dengan rambut sedikit panjang yang dibelah tengah, bola mata kecoklatan yang tampak persis seperti bola mata miliknya.Juga tidak lupa dengan alis tebalnya dan bulu matanya yang terlihat lentik.Ia menatap pelangi dengan tatapan datar, sementara pelangi menatapnya dengan kesal.Pelangi menggeser duduknya, memberi ruang siswa itu untuk duduk.Setelah ia duduk, pelangi masih terus menatapnya.Rasa nya tidak asing dengan wajahnya, namun dimana ia melihatny??Untuk beberapa saat pelangi masih menatapnya.Mencoba mengingat dimana ia pernah melihatnya.Kemudian ia teringat, ini adalah siswa yang tanpa sengaja tadi ia tabrak dan juga orang yang menyentil dahinya."Gw tau gw ganteng.Tapi sorry gw sibuk" tuturny

  • Langit Pelangi   #O6 Urgent

    Pagi ini suasana meja makan dihiasi oleh perang panas.Sejak tadi perang tatapan mata antara pelangi dan randi belum juga berakhir.Sebenarnya, randi sendiri pun tak tahu apa kesalahanya.Sejak malam tadi sikap pelangi padanya sedikit aneh.Namun tetap saja, ketika mendapatkan tatapan tajam dari pelangi randi tak bisa diam, ia juga membalasnya hingga terjadilah perang panas ini."Ayo makan" ayu sudah duduk dikursi nya setelah meletakkan menu terakhir di meja untuk sarapan mereka.Randi meraih sumpitnya, ia mengambil sepotong salmon terlebih dahulu.Saat ia masih ingin menjepit nya dengan sumpit, tiba tiba sumpit lain muncul disana.Yang membuat randi kesal adalah, sumpit milik pelangi seolah sengaja menyenggol miliknya.Mereka berdua makan dalam keadaan saling beradu tatap.Ayu dan Louis sangat fokus pada sarapan mereka, hingga tak menyadari apa yang sudah terjadi pada anak anaknya.Kini, pelangi ingin menuang jus jeruk di hadapannya.Ia sudah hampir saja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status