Share

36. Hak kepemilikan resto

Seperti biasa, pagi ini aku bangun, mandi dan berdandan rapi. Lalu dengan santai berjalan ke meja makan. Selama menikah aku tinggal di rumah mertua, aku tidak pernah bangun pagi dan menyiapkan sarapan.

Untuk apa? Toh ... sudah banyak pelayan di rumah ini. Enaknya punya mertua kaya, ya, gini. Apa-apa tinggal minta dan perintah.

"Pagi, Ma," sapaku manis pada Ibu mertuaku yang baik. Setelah seminggu menginap di rumah menantu barunya itu, akhirnya Mama pulang juga.

Aku menggeser kursi yang ada di antara Mas Rio dan putraku, Kevin. Kevin tampak asik menikmati sarapannya, tanpa memperdulikan aku sebagai Ibunya yang datang.

"Pagi," jawab Mama singkat.

Mertuaku memang seperti itu, ia selalu irit bicara saat bersamaku. Jika tidak penting-penting sekali, maka dia hanya akan diam. Sangat berbeda saat bersama Indah. Membuat hati ini cemburu melihatnya, dan sialnya lagi. Indah justru sudah menjadi menantunya.

Aku mengambil nasi goreng, meletakkannya ke piring, menyuapkan nasi ke mulutku sambil m
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status