Share

Chapter 6

Author: Razux Tian
last update Last Updated: 2023-11-22 16:16:06

Alexis menggerakkan lengannya dan jari-jemarinya. Kedua matanya yang masih terbelalak sama sekali tidak dapat menyembunyikan perasaan takjud dan tidak percaya yang ada. Apakah dia sedang bermimpi? Bagaimana bisa lengannya yang telah putus dapat kembali?

Menatap kembali wanita berambut hitam yang tersenyum kepadanya, Alexis tidak tahu harus berkata apa. Dia tahu dia harus mengucapkan terima kasih akan keajaiban yang diberikan padanya, tapi dia benar tidak dapat menemukan suaranya.

Menggerakkan tangannya lagi, telapak tangan wanita berambut hitam itu terarah pada Alexis. Cahaya hangat kembali muncul dan menyembuhkan luka-luka lainnya yang ada. Badannya yang terasa berat menjadi ringan, dan meski tidak pulih seratus persen, dia tahu, dirinya telah selamat dari pintu kematian.

Menatap terus wanita berambut hitam yang telah menyembuhkan seluruh lukanya, Alexis kemudian mengucapkan terima kasih dengan ekspresi tidak percaya yang masih belum menghilang di wajahnya. Suaranya bergetar pelan. "T-terima kasih..."

Wanita berambut hitam itu tersenyum melihat reaksi Alexis. Perlahan, dia kemudian mengarahkan pandangannya pada Sion dan para pengawal yang juga sedang menatapnya. Ekspresi wajah mereka sama dengam Alexis, yakni; tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan. Bangkit berdiri, dia kemudian berjalan mendekati George.

George tidak tahu harus berkata apa. Menatap wanita yang tersenyum dan menunjuk kaki kirinya yang hilang, dia merasa dunia bagaikan berhenti berputar. Apakah ini nyata? Apakah wanita ini ingin menumbuhkan kakinya yang hilang tujuh belas tahun yang lalu seperti halnya lengan Alexis?

Masih tersenyum, wanita berambut hitam tersebut menyuruh George duduk dan melepaskan kaki pasak kayunya dengan bahasa tubuh. Penuh keraguan dan ketidak percayaan, pengawal paruh baya tersebut dengan segera menurutinya.

Melepaskan kaki pasak kayunya, George menatap penuh antisipasi wanita berambut hitam tersebut, begitu juga dengan Sion dan yang lainnya, dan keajaiban pun terjadi sekali lagi. Dalam tatapan tidak percaya semua yang ada, kaki George kembali terbentuk dengan sempurna.

Thermis yang melihat dua keajaiban tersebut tidak dapat mengendalikan dirinya lagi. Berlari dan berlutut di samping wanita berambut hitam yang telah menyembuhkan seluruh luka di sekujur badan George, dia segera membuka penutup mata kanannya yang hilang karena kecelakaan semasa kecil. Menatap penuh harap, suaranya bergetar. "B-bisakah kau menyembuhkanku?"

Mata wanita itu berkedip beberapa kali karena tertegun dengan sikap Thermis. Dia tidak mengerti ucapannya, tapi melihat mata kanan yang hilang serta bekas luka di wajahnya, dia bisa mengerti maksud ucapan wanita berambut perak tersebut.

Tersenyum, telapak tangan kanan wanita berambut hitam itu menyentuh dan menutup mata kanan Thermis. Cahaya hangat kembali muncul, dan Thermis bisa merasakan kehangatan disertai rasa gatal pada matanya yang hilang.

Lalu, saat wanita itu menurunkan tangannya, Thermis merasakan sendiri keajaiban yang dilihatnya terjadi pada Alexis dan George. Mata kanannya yang hilang telah kembali, dia bisa melihat sekelilingnya dengan sempurna lagi.

Menatap wanita di depannya yang tersenyum begitu lembut kepadanya, air mata mengalir turun menuruni pipi Thermis. Menangkap telapak tangan wanita itu, dia mengucapkan terima kasih dalam isak tangis kebahagiaannya. "T-Terima kasih, terima kasih, terima kasih..."

Kecelakaan yang menyebabkan mata kanannya buta adalah kecelakaan tidak sengaja yang dilakukan adiknya. Meski Thermis tidak mempermasalahkannya, tapi tidak untuk adiknya. Penyesalan dan perasaan bersalah sang adiknya setiap kali melihat wajahnya, dan itu membuat hubungan mereka yang awalnya dekat menjadi jauh. Karena itulah, betapa berterima kasih Thermis pada wanita di depannya. Dia tidak hanya menyembuhkan matanya, tapi, dia juga telah menghapus penyesalan dan perasaan bersalah adiknya.

Wanita berambut hitam tersebut tertawa dan menggeleng kepala. Dia memang tidak mengerti bahasa yang digunakan Thermis, tapi dia tidak perlu siapapun untuk menjelaskan padanya maksud pengawal wanita tersebut. Air mata dan senyum di wajah telah menjawab segalanya.

Menatap Sion dan yang lainnya lagi, wanita berambut hitam tersebut kemudian kembali menyembuhkan luka-luka di sekujur tubuh mereka. Hanya saja, belum sempat dia menyembuhkan Reis yang merupakan orang terakhir, suara tangisan bayi tiba-tiba terdengar.

"Owa... Owa...."

Seketika, wanita berambut hitam itu menoleh ke arah sumber suara yang berupa tangisan seorang bayi, begitu juga dengan pria berambut hitam yang dari tadi duduk diam di samping menatap mereka

"Biar aku saja." Ujar pria berambut hitam tersebut dengan bahasa yang tidak dimengerti Sion dan pengawalnya. Berdiri, dia segera berjalan menuju ayunan yang tadi digoyang sang wanita.

Kedua serigala perak besar yang ada segera berdiri dari posisi berbaring mereka yang mengelilingi ayunan dan membuka jalan untuk sang pria. Tersenyum, pria itu kemudian mengendong seorang bayi yang menangis dari ayunan dan menenangkannya. "Jangan menangis, Xing Xing. Mama sedang sibuk, Papa di sini."

Wanita berambut hitam tersenyum melihat itu. Tertawa pelan, dia kemudian menoleh kembali pada Reis dan mulai menyembuhkan luka disekujur tubuhnya.

Berjalan mendekat dengan bayi kecil yang telah tenang dalam gendongannya, pria itu menuju arah sang wanita. Kedua serigala perak besar yang ada juga mengikuti dari belakang bagaikan pengawal setia yang selalu menjaga tuan mereka.

Berdiri, wanita berambut hitam yang telah menyembuhkan luka Sion dan pengawalnya menepuk-nepuk ujung pakaiannya yang berupa sehelai gaun putih polos. Tersenyum dia dengan segera mengendong bayi kecil yang segera menjulurkan tangan kepadanya. Tawa bahagia memenuhi wajah sang bayi saat berada dalam pelukan hangat sang wanita.

Keluarga.

Sion dan para pengawalnya yakin, yang ada di depan mereka adalah sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak, sebab bayi kecil tersebut juga memiliki mata dan rambut berwarna hitam.

Tersenyum, pria berambut hitam yang melihat Sion dan lainnya telah sembuh dari segala luka yang ada kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Ling" ujarnya. Menunjuk sang wanita, dia kemudian berujar. "Yue."

Dari gerak-gerik dan ucapannya, Sion berserta pengawalnya dapat menangkap maksud pria tersebut. Dia sedang memperkenalkan nama mereka.

Tertawa melihat Sion dan yang lainnya mengerti maksudnya, Ling kemudian mengelus kepala bayi berusia sekitar sepuluh bulan dalam gendongan Yue. Kasih sayang dan kebanggaan memenuhi matanya saat menetap putrinya yang cantik. "Xing Xing."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 26

    Mata biru Ellios terus mencuri lihat keluarga penyelamatnya. Duduk dalam ruang tamu paviliun timur istana pada pagi hari, membuatnya dapat melihat jelas sosok mereka. Berambut dan mata hitam yang tidak pernah dilihatnya, garis wajah yang unik, kulit putih bersih—mereka sungguh berbeda dengan orang-orang yang pernah dilihatnya selama ini. Mereka semua telah selesai sarapan, namun, sarapan pagi ini tidaklah seperti yang diharapkannya, sebab dia mengalami kesulitan berkomunikasi dengan penyelamatnya.Menatap Ling dan Sion, Ellios hanya dapat terkagum-kagum, karena dapat berkomunikasi dengan bahasa Gelion yang minim cukup baik. Menggunakan satu-dua kata yang sederhana, mereka bisa menyampaikan dan menangkap apa yang ingin diutarakan."Babababa." Suara Xing Xing kemudian menarik perhatian Ellios.Menatap ke samping, Ellios melihat Xing Xing yang duduk di pangkuan Yue tersenyum lebar sambil mengangkat tangan ke arahnya."Xing Xing suka Ellios." Ujar Yue dengan bahasa Gelion pelan. Senyum lem

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 25

    Ellios menatap paviliun timur istana. Berdiri dalam diam di depan pintu masuk, dia sedang berpikir; apakah dia boleh melangkah masuk? Jika dia melangkah masuk, apakah dirinya akan dianggap tidak sopan karena memasuki paviliun tempat tinggal penyelamatnya tanpa ijin?Menutup mata, Ellios mulai merasa menyesal. Dia seharusnya bersabar saat kedua orang tuanya meminta dirinya menunggu dan menemui penyelamatnya bersamaan untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi dengan benar. Kejadian semalam cukup kacau, terutama tangis bahagia dirinya dan ibunya yang tidak berhenti, jadi mereka sama sekali tidak berterima kasih dengan benar.Membuka mata, Ellios menatap kedua tangan dan kakinya. Seulas senyum lebar memenuhi wajahnya—ini semua benar-benar bukan mimpi! Dia bisa melihat, kakinya lengkap dan tidak ada luka bakar sedikitpun di tubuhnya."Yang Mulia Pangeran, kenapa anda di sini?" tanya suara seorang wanita tiba-tiba dari belakang Ellios.Ellios segera menoleh ke belakang dan melihat Lisa ber

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 24

    "Aku bisa melihat lagi, Ibunda," ujar Ellios sambil tersenyum lebar. Walau rasa ngantuk telah memenuhi dirinya, dia tetap berusaha mempertahankan kesadarannya. "Kakiku yang diamputasi juga telah kembali, luka bakar juga telah sembuh dan aku tidak kesakitan lagi."Aica tersenyum mendengar setiap ucapan putranya. Berbaring di atas tempat tidur, dia menatap Ellios yang telah sembuh dari segala luka dan derita yang ada. Mimpi buruk mengerikan yang ada telah berlalu, hidup mereka telah kembali seperti semula."Ayahanda, " panggil Ellios dan menoleh menatap Sion yang juga berbaring di sampingnya penuh senyum. Mata birunya yang meski terlihat penuh rasa kantuk tapi tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. "Siapa wanita itu?—apakah dia Saintess? Dia cantik sekali, di mana anda bertemu dengannya, Ayahanda? Apakah besok aku masih bisa melihatnya? Aku masih belum berterima kasih padanya."Sion tertawa mendengar pertanyaan berturut-turut Ellios. Mengangkat tangan kanan mengacak-acak rambut pira

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 23

    "Silakan beristirahat," penuh hormat, Lisa yang menuntun Ling, Yue, dan Xing Xing ke dalam sebuah kamar besar mempermisikan diri. "Jika anda berdua memerlukan sesuatu, silakan beritahu pelayan yang ada."Ling mengangguk kepala. Memang tidak sepenuhnya, tapi dia bisa memahami sebagian besar ucapan dan maksud Lisa. Untuk Yue, dia hanya tersenyum lembut seperti biasa.Lisa yang melihat sepasang suami-istri di depannya segera membalas senyum yang ada sebelum benar-benar melangkah keluar. Langkah kakinya ringan dan senyum tidak kunjung menghilang di wajahnya, sebab mimpi buruk yang dialami tuan yang dilayaninya sejak kecil telah usai—Pangeran Ellios benar-benar telah sembuh dengan begitu ajaibnya. Apa yang dilihatnya barusan adalah sebuah keajaiban. Kemampuan penyembuh yang tidak dapat diterima akal sehat, tapi Lisa tidak mempedulikannya, sebab yang terpenting baginya adalah kesembuhan Ellios.Di dalam kamar yang disediakan untuk mereka, Ling mengamati sekelilingnya dengan saksama. Interio

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 22

    Seorang wanita cantik duduk termenung menatap keluar jendela. Rambut pirang panjangnya terurai ke bawah, dan mata hijau indahnya kosong tanpa emosi. Dia melihat ke depan, ke taman yang terkenal indah di seluruh benua Avelon. Tapi, telah dia tidak dapat lagi melihat keindahannya."Yang Mulia Permaisuri, beristirahatlah, " Lisa, Kepala Dayang Istana Kekaisaran Heriors menatap khawatir wanita berambut pirang tersebut. Mata birunya berusaha menyembunyikan kesedihan dalam hati melihat tuannya sekarang. "Jangan terlalu memaksa diri anda."Aica, wanita cantik berambut pirang sekaligus Permaisuri Kekaisaran Heriors tersebut menoleh menatap Lisa, wanita muda berambut merah yang telah menemaninya sejak kecil. Seulas senyum kemudian memenuhi wajah cantiknya. "Apakah Sion sudah pulang, Lisa?"Lisa menggeleng kepala. "Yang Mulia Kaisar belum kembali, Yang Mulia Permaisuri."Sudah sepuluh hari berlalu sejak Sion dan para pengawal pribadinya meninggalkan Istana menuju Pegunungan Terkutuk Knox mencar

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 21

    Duduk mengaduk sup yang dimasaknya di samping padang rumput, Yue menoleh sejenak menatap Xing Xing yang bermain dengan Thermis, Tiffa, Nilla, dan Reis. Senyum memenuhi wajahnya saat melihat putri kecilnya tersebut tertawa bahagia."Lady Yue." Panggil Ophelia pelan sambil menyerahkan beberapa sayur yang telah dipotong kepada Yue.Yue segera menerima potongan sayur tersebut sambil tersenyum dan memasukkannya ke dalam sup yang dimasak. "Terima kasih.""Lady Yue, ini," panggil Alexis yang telah selesai membersihkan daging kelinci yang diburu Yin dan Yang beberapa saat yang lalu. "Aku sudah membersihkan bulu dan darahnya.""Terima kasih." Tersenyum menerima daging kelinci yang telah dipotong dan dibersihkan Alexis, Yue sekali lagi memasukkannya ke dalam sup.Reffa yang mengamati pemandangan di depannya tidak berkata apa-apa, dia menoleh menatap aksara-aksara sihir dinding pelindung yang dibuat Ling di sekeliling mereka. Pria berambut hitam itu sepertinya sungguh merupakan pria yang sangat

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 20

    "Cahaya!! Aku melihat cahaya di depan!!" berteriak gembira, Harris menunjuk ke depan di mana dia bisa melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah dahan besar pohon yang menjulang tinggi. Sion dan yang lainnya juga dapat melihat cahaya matahari di depan, senyum penuh kegembiraan juga memenuhi wajah mereka—akhirnya mereka akan keluar dari Pegunungan Terkutuk Knox ini."Terima kasih, Ling." Menoleh menatap Ling yang ada di sampingnya, Sion hanya dapat mengucapkan terima kasih. Dia tahu, tanpa bantuan pria berambut hitam tersebut, mereka tidak mungkin dapat keluar dari pegunungan ini dalam keadaan hidup.Ling menoleh menatap Sion dan ikut tersenyum. "Sama-sama."Jawaban Ling membuat Sion tertawa, mendengar pria itu mempelajari bahasa mereka dengan sangat cepat, dia sungguh merasa kagum. Hanya dalam beberapa hari, dia sudah mulai bisa berinteraksi dengan mereka dalam bahasa gelion, walau masih dalam konteks percakapan sederhana."Kita akan segera keluar dari sini, Xing Xing," u

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 19

    Sion dan para pengawalnya tidak mengerti apa yang terjadi. Kegilaan semua makhluk yang mereka tidak tahu lagi manusia atau bukan membuat mereka tidak berani bergerak."Milikku!!""Cahaya!!""Cahaya!!""Kehidupan!!""Milikku!!"Suara teriakan mereka memenuhi tempat. Menabrak dinding pelindung kasat mata, mereka mulai memukul dan mencakar sekuat tenaga untuk menghancurkannya. Vbh Darah bercucuran, namun mereka tidak berhenti sedikitpun, mata mereka yang penuh kegilaan terpusat pada Yue yang memeluk Xing Xing."Berengsek!! Apa yang kalian lihat!!" berteriak keras dengan bahasa yang tidak dimengerti Sion dan pengawalnya, Ling menyerang para jiwa raga korup yang berlari ke arah Yue dan Xing Xing. Namun, mereka semua sama sekali tidak peduli. Dalam pandangan mata mereka semua hanya ada ibu-anak dalam pelindungan sihir dinding pelindung.Yue sendiri juga tidak bergerak, dia menatap para jiwa raga korup yang menggila. Dia tidak dapat mengpungkiri rasa takut yang memenuhi dirinya—dunia ini sun

  • Legenda Keluarga Serendibite   Chapter 18

    Sion dan para pengawalnya bisa melihat sosok-sosok yang berjalan mendekati mereka dari dalam kegelapan di depan adalah manusia. Namun, semakin dekat sosok-sosok itu dengan mereka, mereka tidak dapat menyembunyikan ekspresi terkejut yang ada. Bau busuk tercium jelas membuat bulu kuduk mereka berdiri dan perasaan ngeri memenuhi hati. Sosok-sosok yang mendekat adalah manusia sekaligus bukanlah manusia lagi. Rupa dan wujud mereka tidak beda dengan para penduduk manusia penghuni Benua Avelon, namun kulit pucat penuh luka dan darah kering, daging yang membusuk dan tatapan mata kosong—mereka terlihat bukanlah manusia yang hidup."Ikut...""Ikut...""Ikut...""Ikut..."Gumam para sosok yang mendekat. Mereka berjalan dengan pelan sambil menyeret kaki, tidak ada ekspresi sedikitpun di wajah mereka. Ling segera membuka jubah hitam yang dikenakannya untuk menutupi Yue dan Xing Xing. Menyatukan kedua telapak tangannya, aksara-aksara sihir yang bercahaya muncul dan mengelilingin mereka berdua. Li

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status