Share

Ch. 6 - Berlatih

Sudah beberapa hari sejak Wang Yibo diperintahkan untuk menarik pedang oleh Long Jian, akan tetapi jangankan menariknya, menyentuhnya saja Wang Yibo masih belum bisa. Hal itu dikarenakan pedang tersebut dilindungi oleh naga petir giok yang setiap harinya bertambah kuat.

Namun walaupun demikian Wang Yibo tidak mengeluh sedikitpun, sang pemuda justru semakin giat berlatih untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Dengan segenap kemampuannya, Wang Yibo terus bertarung dengan naga petir giok.

Qi dalam jumlah besar berkumpul di kedua tangan Wang Yibo diikuti dengan melakukan beberapa gerakan hingga menciptakan energi cakar dan energi pukul.

"Seni Naga - Cakar Naga-! Pukulan Naga."

Menanggapi hal tersebut naga petir giok menyemburkan kilatan petir yang dikombinasikan dengan aliran air, sehingga saat kedua kekuatan beradu, terjadi ledakan yang mengguncang udara, membuat Wang Yibo terpukul mundur beberapa meter.

Wang Yibo merapatkan gigi, dia kembali mempersempit jarak dan bertukar serangan secara langsung, akan tetapi hasilnya masih sama, Wang Yibo bahkan terkena sejumlah serangan telak yang membuatnya terluka cukup parah.

"Sial...." Wang Yibo mengambil jarak seraya memukul tanah kesal.

Karena sudah kehabisan tenaga Wang Yibo memutuskan untuk beristirahat, terlihat peluh keringat membasahi tubuhnya dengan nafas yang memburu tak beraturan.

Selagi memulihkan diri, Wang Yibo juga memikirkan cara terbaik untuk mengalahkan naga petir giok. Dia mulai mengingat kembali tentang dasar-dasar element, dari kelebihan, kelemahan hingga kombinasi yang pas.

Seakan mendapat pencerahan, Wang Yibo tersenyum lebar, dia segera bangkit dan bersiap untuk mengalahkan naga petir giok tersebut. Kembali pertarungan antara keduanya terjadi, namun kali ini Wang Yibo tidak bertindak gegabah, selama beberapa saat dia hanya menghindar sambil menunggu momentum yang tepat.

Sampai akhirnya Wang Yibo melihat celah yang langsung dia manfaatkan. Wang Yibo melakukan serangkaian mantra tangan dengan mengalirkan seluruh Qi yang dia miliki, "Seni Naga - Naga Tanah-! Naga Angin."

Dua ekor naga yang terbuat dari Qi dengan panjang mencapai dua meter tercipta, kedua naga itu melepaskan auman sebelum melesat dalam waktu bersamaan.

Naga petir giok melancarkan serangan serupa seperti sebelumnya yaitu kilatan petir yang dikombinasikan dengan aliran air.

Saat kedua serangan beradu, terjadi ledakan besar, namun kali ini serangan Wang Yibo berhasil bertahan, kedua naga itu kembali melesat lalu menghantam naga petir giok dengan telak hingga menciptakan ledakan yang lebih besar.

Selama beberapa saat wilayah diantara mereka diselimuti kepulan asap, Wang Yibo terlihat menunggu hingga kepulan asap itu menghilang, berharap serangannya berhasil mengalahkan naga petir giok.

Ketika kepulan asap perlahan mulai menghilang, Wang Yibo tidak melihat kehadiran sang naga petir giok yang membuatnya tersenyum puas. Namun karena tubuhnya telah mencapai batas dia terjatuh dalam posisi berlutut, pandangan Wang Yibo mulai kabar sebelum akhirnya menggelap.

Long Jian yang memang terus memperhatikan latihan Wang Yibo hanya tersenyum tipis, dia kemudian muncul dari ruang hampa dan segera memberikan pertolongan pertama.

Tepat di keesokan harinya Wang Yibo mendapatkan kembali kesadarannya, "Senior Long..."

"Ah! Kau sadar lebih cepat dari yang kuduga, bagaimana kabarmu?"

"Sudah lebih baik kurasa..." Wang Yibo merubah posisinya menjadi duduk seraya tersenyum hangat.

"Baguslah, sekarang kau bisa melanjutkan latihan mu untuk mencabut pedang itu."

Wang Yibo tersenyum canggung, tidak menyangka Long Jian akan langsung menyuruhnya kembali berlatih disaat dia baru mendapatkan kembali kesadarannya. Akan tetapi Wang Yibo tidak menolak, dia segera beranjak dan menghampiri batu besar tersebut.

Wang Yibo melompat ke atasnya, memegang gagang pedang lalu menariknya dengan sekuat tenaga, namun sekuat apapun dia berusaha Wang Yibo tetap tidak bisa melakukannya.

"Senior, kenapa pedang ini begitu sulit untuk dicabut?" Wang Yibo menunjukkan protes, mengingat mengalahkan penjaganya saja membutuhkan waktu selama berhari-hari.

"Kau harus mengingat dasar-dasar ilmu pedang, aku yakin kau sudah mempelajarinya." Long Jian terlihat acuh, dia sedang menikmati kegiatan bersantainya.

Mendengar hal itu Wang Yibo mendengus kesal, dia kemudian duduk dan mencari pencerahan seperti sebelumnya dengan mengingat dasar-dasar ilmu pedang.

Long Jian yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis, tidak berniat membantu atau memberi clue sedikitpun.

Wang Yibo disisi lain terus mencari pencerahan, akan tetapi dia tidak mendapatkan apapun, sehingga sang pemuda memutuskan untuk menariknya secara paksa dengan menggunakan kekuatan.

Selama beberapa hari berikutnya, Wang Yibo terus mencoba menarik pedang tersebut, namun berakhir sia-sia, dia bahkan kembali kehilangan kesadaran karena terlalu memaksakan diri.

Long Jian yang merasa kasihan kemudian memberikan sedikit clue, "Bukan dirimu yang memilih tetapi merekalah yang menentukan, pedang memang senjata yang sangat tajam dan berbahaya, tetapi ditangan orang yang tepat pedang bisa menjadi senjata yang bisa melindungi pemiliknya."

Perkataan Long Jian terus terngiang dibenak Wang Yibo, sampai akhirnya dia menyadari sesuatu. Kemudian Wang Yibo mencobanya kembali, namun kali ini tidak menggunakan kekuatan melainkan memahami sang pedang.

Sesuai dengan perkataan Long Jian, jika pedang memang senjata yang sangat berbahaya, tetapi ditangan orang yang tepat, pedang bisa menjadi senjata yang bisa melindungi pemiliknya.

Setelah memahami sang pedang, barulah Wang Yibo bisa mencabutnya. Akan tetapi masalah baru lainnya muncul, yaitu bobot pedang tersebut yang tidak ringan.

"Itu tugas mu selanjutnya, membiasakan diri dengan berat yang dimiliki pedang tersebut." Long Jian terlihat acuh.

Mulut Wang Yibo terbuka namun tidak ada kata-kata yang keluar, pada akhirnya Wang Yibo hanya bisa menghela nafas. Hari itu, Wang Yibo menghabiskan waktunya dengan mengangkat pedang, berkeliling mansion untuk membiasakan diri.

Meskipun pada awalnya sangat berat dan menguras banyak tenaga, tetapi seiring berjalannya waktu Wang Yibo mulai terbiasa

Sampai akhirnya Wang Yibo bisa mengangkat dan mengayunkan pedang besar tersebut dengan sangat mudah.

Long Jian bertepuk tangan, "Kau melakukannya dengan sangat baik..."

Wang Yibo memasang ekspresi cemberut, "Lalu bagaimana dengan tugas selanjutnya?"

"Untuk sekarang cukup sampai disini, sebaiknya kau kembali ke Benua Langit Utara. Aku akan memanggilmu kembali jika waktunya sudah tiba."

Wang Yibo mengangguk dan tidak bertanya lebih jauh, kemudian sang pemuda memberi hormat sebelum meninggalkan Heaven Realm.

Saat kembali, Wang Yibo mendapati dirinya sedang berada di dalam kamar dengan posisi duduk bersila.

Tepat diatas kedua pahanya terdapat pedang besar yang sebelumnya dia dapatkan, "Hm! Tidak ku sangka pedang ini bisa mengikuti ku, sepertinya pedang ini bukan pedang biasa...." Wang Yibo bergumam pelan.

Bersamaan dengan itu pintu kamarnya terbuka, memperlihat seorang gadis cantik yang tidak lain adalah Wang Linlin. "Yibo-gege, saatnya makam malam. Ayah dan yang lain sudah menunggu..."

Wang Yibo beranjak dari tempatnya, dia menyimpan pedang tersebut dibelakang punggungnya kemudian berjalan keluar kamar menuju ruang makan, setibanya disana terlihat suasana yang semula ricuh menjadi hening.

Salah satu alis Wang Yibo terangkat, "Lanjutkan saja obrolan kalian, aku tidak peduli."

Sejak Wang Yibo mendapatkan kembali kekuatan dan tingkat kultivasi-nya, para petinggi khususnya mereka yang berasal dari keluarga utama merubah sikapnya menjadi segan, bahkan Ayahnya sendiri bersikap demikian.

"Tuan Muda Yibo, kami menunggumu...."

Wang Yibo tidak menjawab, dia duduk di kursinya yang berada di samping Wang Yue yang sejak tadi menundukkan kepala.

Melihat hal tersebut Wang Yibo hanya tersenyum tipis.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status