Share

Bab 1110

Author: Pujangga
last update Last Updated: 2025-12-26 18:58:47

“Pesan kakek akan selalu nanda ingat,” angguk Arga.

Selanjutnya, atas saran dari Raden Buana, Arga segera memanggil Balada, Linguy, ketiga putra Semar, Batara Guru, Batara Sambu, Ratu Anantari Nurendra, Ratu Kidul, serta Putri Purbararang guna membantu penggalian informasi yang Prabu Girinata miliki.

Melalui pesan telepati, semua orang yang Arga panggil langsung bermunculan.

Sebagian dari mereka terkejut bercampur panik karena mengira ada serangan yang datang.

Namun sebagian lagi nampak tenang dimana mereka sudah tahu apa yang akan Arga katakan.

“Putra Wardana?” Batara Guru mengerutkan kening bertanya kepada Arga.

Begitu pula dengan Batara Samhu, Anantari, Ratu Kidul, dan Putri Purbararang.

Sedangkan Balada, Linguy, Cepot, Dewala, serta Batara Nala Gareng hanya diam di samping Raden Buana.

Linguy berdiri dengan telah menggenggam pedang sebagai mana kesatria pada umumnya.

Balada bersilang tangan sembari menggigit tangkai kayu kecil pada sudut bibirnya.

Batara Nala Gareng mendengus bert
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1110

    “Pesan kakek akan selalu nanda ingat,” angguk Arga.Selanjutnya, atas saran dari Raden Buana, Arga segera memanggil Balada, Linguy, ketiga putra Semar, Batara Guru, Batara Sambu, Ratu Anantari Nurendra, Ratu Kidul, serta Putri Purbararang guna membantu penggalian informasi yang Prabu Girinata miliki.Melalui pesan telepati, semua orang yang Arga panggil langsung bermunculan.Sebagian dari mereka terkejut bercampur panik karena mengira ada serangan yang datang.Namun sebagian lagi nampak tenang dimana mereka sudah tahu apa yang akan Arga katakan.“Putra Wardana?” Batara Guru mengerutkan kening bertanya kepada Arga.Begitu pula dengan Batara Samhu, Anantari, Ratu Kidul, dan Putri Purbararang.Sedangkan Balada, Linguy, Cepot, Dewala, serta Batara Nala Gareng hanya diam di samping Raden Buana.Linguy berdiri dengan telah menggenggam pedang sebagai mana kesatria pada umumnya.Balada bersilang tangan sembari menggigit tangkai kayu kecil pada sudut bibirnya.Batara Nala Gareng mendengus bert

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1109

    Tiga hari setelah penyerbuan ke istana Prabu Girinata, Arga mulai nampak pulih kembali.Dia saat ini tengah berjalan-jalan santai di taman istana samudra dengan ditemani oleh Mutiara Sendayu dan Ratu para Bidadari yakni Larasati.Mereka begitu sangat akur dan bersahaja seakan tidak pernah terjadi perselisihan.Padahal jauh sebelum itu, Arga sempat bertengkar hebat bersama keduanya.Sebuah pertengkaran keluarga yang dipicu oleh kegamangan hati Arga akan jati dirinya sebagai seorang kesatria.Arga sempat berlaku egois hingga tidak mau mendengarkan nasehat istri-istrinya.Namun sejak kepulangannya tempo hari, Arga tiba-tiba berubah menjadi sosok yang lebih bijak.“Aku merindukan nanda Putra Niskala kakang. Bagaimana kabar dia sekarang? Sudah lama kita tidak pernah mendengar kabarnya,” ungkap Mutiara Sendayu sembari memandang jauh menelusuri luasnya padang bunga.“Mbakyu benar. Perang telah membuat kita terpisah, terlebih sejak batu petuah jatuh ke tangan musuh sehingga kita tidak bisa la

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1108

    Dua pedang kembali beradu, menciptakan gelombang energi hebat yang membuat ribuan urat penghisap kehidupan milik Raksasa Astralaya Dewanjali hancur menjadi serpihan.Tetapi seperti sebelumnya, setiap kali musnah atau patah, urat-urat tersebut akan selalu kembali pulih sehingga ruang penjaga bawah tanah kembali dipenuhi oleh mereka.“Sial! Apa dia tidak mendengarkanku?” Arga mengumpat kesal karena panglima Sangkana begitu bebal.Sedangkan semakin lama, cadangan energi milik Arga terus semakin berkurang.Bahkan sudah hampir 70% kekuatan Arga terserap oleh dinding goa tempatnya tinggal. Dan tidak menutup kemungkinan hal itu juga berlaku pada kekuatan panglima Sangkana sehingga jika terus dibiarkan, maka mereka akan segera tewas dicerna oleh urat-urat merah di sana.Wush! Sieng! BUMMM!Kali ini panglima Sangkana melesatkan serangan energi dahsyat, menciptakan ledakan hebat yang membuat Arga terpental jauh ke belakang.Aaaaa!Arga mengerang menahan sakit, berusaha tetap sadar meski sebagia

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1107

    Dari 40 panglima elit milik prabu Girinata kini hanya tinggal tersisa 23 panglima lagi. Sedangkan sisanya tewas di tangan lawan.Sementara senopati, komandan, dan jutaan pasukan lenyap terurai menjadi tumbal kebangkitan Raksasa Astralaya bernama Dewanjali.Selain panglima dan prabu Girinata sendiri, tidak ada lagi yang selamat karena Raksasa Astralaya Dewanjali akan menyerap kehidupan siapa saja yang tuannya kehendaki, yaitu Prabu Girinata.Hal tersebut juga berlaku kepada Arga bersama panglima Sangkana, dimana di dalam perut Raksasa Astralaya Dewanjali, mereka tengah berjuang mati-matian menghadapi jutaan urat yang berusaha mengambil kehidupannya.Urat-urat raksasa Astralaya Dewanjali berwujud serupa akar pohon, namun memiliki warna merah darah.Mereka bermunculan dari permukaan lantai, dinding, serta langit-langit goa yang Arga dan panglima Sangkana tinggali, membuat keduanya sulit mencari celah jalan keluar.Sedangkan sekali tersentuh oleh urat-urat tersebut, maka energi kehidupan

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1106

    Arga mampu menebak jika panglima Sangkana tidak mati karena dia tidak menemukan jejak jasadnya.Namun tidak mungkin pula panglima Sangkana bisa selamat dari serangan dahsyat milik batara Gareng.Artinya, panglima Sangkana pasti mendapatkan luka yang sangat parah.Dan satu-satunya tempat yang akan dia tuju dalam kondisi seperti itu pasti hanya markas prabu Girinata.Sedangkan Arga tahu betul sifat kakeknya yang keras dan kejam sehingga selain akan menangkap prabu Girinata, Arga juga berniat menyelamatkan panglima Sangkana.Tidak ada yang tahu entah apa yang sedang Arga pikirkan, yang jelas, Arga sudah memiliki rencana matang dalam menghadapi siasat licik prabu Girinata.Alhasil ketika panglima Sangkana yang dia selamatkan tengah memulihkan kekuatannya, Arga masih duduk santai tidak peduli.Hal itu bukan karena Arga tidak ingin pamannya berubah pikiran, namun Arga sadar, dia tidak sepandai Lintang dalam seni berkata-kata.Terlebih dari sejak awal Arga sudah menduga bahwa hal tersebut me

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1105

    Prabu Girinata begitu murka terhadap panglima Sangkana karena gagal mendapatkan tubuh Arga.Dia berniat menghukum putra bungsu-nya tersebut dengan cambukan energi kuat padahal waktu itu panglima Sangkana tengah terluka parah.Artinya, prabu Girinata hendak membunuh panglima Sangkana karena dirasa sudah tidak berguna.“Sekali sampah tetaplah sampah. Kau hanya menjadi aib keluarga kita, matilah kau Sangkana!” prabu Girinata berteriak murka dengan cambuk energi telah bersinar terang di tangan kirinya.Namun tepat ketika tangan prabu Girinata akan bergerak, dari luar tiba-tiba terdengar suara ledakan dahsyat.BUMMMM!Seluruh istana prabu Girinata berguncang hebat, membuat semua perabotan yang ada di dalamnya porak-poranda.Para senopati dan semua komandan pasukan kalang kabut menghadap prabu Girinata, mengatakan bahwa terdapat sekelompok orang yang tengah menyerbu markasnya.Namun prabu Girinata yang sudah terbiasa dalam menghadapi situasi sulit masih terlihat sangat tenang.Bahkan alih-a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status